Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kerajaan Kuno di Jawa Abad 7 Dipimpin 'Ratu Adil', Sampai Anaknya Sendiri Dieksekusi

Kerajaan Kuno di Jawa Abad 7 Dipimpin 'Ratu Adil', Sampai Anaknya Sendiri Dieksekusi ratu adil. ©shutterstock.com

Merdeka.com - Kawasan pantai utara Jawa, konon pernah berdiri sebuah kerajaan bernama Kalingga pada abad ke-7 Masehi. Melansir dari laman resmi Pemprov Jepara, letak keberadaan pusat kerajaan Kalingga hingga saat ini masih jadi misteri. Namun banyak literatur menyebut kemungkinan kerajaan ini berada di suatu tempat antara Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Jepara sekarang.

John Crawford, peneliti sejarah asal Inggris di era Raffles (1820) menyebutkan, pengaruh Hindu yang ada di Pulau Jawa berasal dari Kerajaan Kalingga yang ada di India.

Seorang sejarahwan bernama K. Shidharan menyebutkan, pada waktu itu orang-orang Kalingga mampu melewati perjalanan yang luar biasa. Peneliti sejarah India senior seperti RK Mookerji mengatakan, kedatangan orang-orang Kalingga ke Jawa terjadi pada tahun 75 Masehi.

Dilansir dari Indonesia.go.id, penanggalan ini sesuai dengan tradisi sejarah lokal di Pulau Jawa. Di mana menyebutkan kedatangan orang mulia bernama Aji Saka pada tahun 78 Masehi. Tahun inilah yang kemudian digunakan Sultan Agung dari Mataram untuk menentukan penghitungan awal tahun Jawa yang dikenal dengan nama Tahun Saka.

Bukti Keberadaan Kerajaan Kalingga

Salah satu bukti keberadaan Kerajaan Kalingga adalah dengan adanya sebuah wilayah kecamatan bernama Keling di Kabupaten Jepara.

arca kuno di sleman

©2020 Merdeka.com/Twitter Candra Setyawan

Pada salah satu puncak bukit di wilayah tersebut, telah ditemukan empat arca batu yaitu arca Batara Guru, Narada, Togog dan Wisnu. Pada tahun 1990, Prof. Gunadi dan empat orang tenaga staff-nya dari Balai Arkeologi Yogyakarta menemukan Prasasti Rahtawun di bukit itu.

Selain empat arca tersebut, terdapat enam tempat pemujaan yang letaknya tersebar dari arah bawah hingga menjelang puncak. Masing-masing diberi nama pewayangan Bambang Sakri, Abiyoso, Jonggring Sakolo, Sekutrem, Pandu Dewonoto dan Kamunoyoso.

Dipimpin Ratu Adil

Dari sumber Tiongkok mengatakan, kerajaan yang juga disebut dengan Ho-ling ini dipimpin oleh Ratu Shima. Tidak banyak orang yang mengenalnya. Akan tetapi, sejarah selalu mencatat dengan tinta emas bagi sang dewi kejujuran, Ratu Shima dari Kalingga.Sebagai penguasa tunggal di Kerajaan Kalingga, Ratu Shima dikenal memiliki peraturan yang tegas soal pencurian. Hukum potong tangan diterapkan bagi siapa saja yang mencuri barang milik orang lain. Hukum yang dibuat itu pun berlaku untuk seluruh rakyat termasuk keluarga kerajaan. Sebuah bentuk persamaan hak di mata hukum.Ratu Shima mendidik dan mengajari rakyatnya agar selalu berlaku jujur. Berkat didikan dan tegas hukum yang diterapkan, Kerajaan Kalingga terkenal seantero negeri karena kejujurannya.Kabar kemashuran rakyat negara Kalingga yang jujur dan taat hukum didengar seorang raja dari seberang lautan. Untuk mengujinya, raja tersebut sengaja datang ke Kalingga. Sekantung emas lalu dia letakan di persimpangan jalan dekat pasar.Dan ternyata benar, tak ada seorang pun rakyat Kalingga yang berani menyentuh apalagi mengambil barang yang bukan miliknya. Meski mengetahui sekantong emas tergeletak, rakyat Kalingga tidak menjadi gelap mata.

Anaknya Mau Dihukum Mati

Hingga tiga tahun kemudian kantung itu disentuh oleh putra mahkota dengan kakinya. Ratu Shima demi menjunjung hukum menjatuhkan hukuman mati kepada putranya.Namun dewan menteri memohon agar Ratu mengampuni kesalahan putranya. Karena kaki sang pangeranlah yang menyentuh barang yang bukan miliknya, maka sang pangeran dijatuhi hukuman dipotong kakinya.Masa kepemimpinan Ratu Shima kemudian menjadi masa keemasan bagi Kalingga. Sehingga membuat para Raja dari kerajaan lain segan, hormat, kagum sekaligus penasaran terhadapnya.

Pamor Ratu Shima Luar Biasa

ratu adil

©shutterstock.com

Masa-masa itu juga menjadi masa keemasan bagi perkembangan kebudayaan apapun. Agama Budha juga berkembang secara harmonis dan membuat wilayah di sekitar kerajaan Ratu Shima sering kali disebut Di Hyang atau tempat bersatunya dua kepercayaan Hindu-Budha. Dalam hal bercocok tanam, Ratu Shima memilih mengadopsi sistem pertanian dari kerajaan kakak mertuanya. Ia merancang sistem pengairan yang lantas diberi nama Subak. Kebudayaan baru ini yang kemudian melahirkan istilah Tanibhala atau masyarakat yang mengolah mata pencahariannya dengan cara bertani atau bercocok tanam. Kerajaan Kalingga menjadi bersinar terang penuh kejayaan. Hal ini lantaran kerajaan memiliki Maharani Sang Ratu Shima yang ayu, anggun, perwira serta ketegasannya yang semerbak wangi di banyak negeri. Selain itu, pamor Ratu Shima dalam memimpin kerajaannya pun dinilai luar biasa. Ia juga sangat dicintai oleh rakyatnya baik dari kalangan biasa hingga lingkaran elit kekuasaan.

Tak Ada yang Berani Berhadap Muka

Bahkan konon, tidak ada satu warga anggota kerajaan pun yang berani berhadap muka dengannya. Terlebih lagi menantangnya. Namun, situasi itu justru membuat Ratu Shima sangat resah dengan kepatuhan rakyatnya. Kenapa mereka dan juga para pejabat mahapatih, patih, mahamenteri, menteri, hulubalang, jagabaya, jagatirta hingga ulu-ulu tidak ada yang berani menentang sabda pandita ratunya.Sungguh sifat pemimpin yang langka di dunia ini. Meski hanya sedikit peninggalan yang menggambarkan kemakmuran kerajaan Kalingga, namun sejarah mencatat, Kalingga atau Ho-Ling adalah kerajaan yang menjunjung tinggi keadilan dan hukum.Meski perempuan, Ratu Shima mampu menerapkan hukum dengan tegas tanpa pandang bulu. Kerajaan Kalingga juga bukti pengakuan tentang derajat perempuan sejajar dengan laki-laki di masa silam. Ratu Shima adalah perempuan perkasa yang mampu membuat negerinya aman, damai dan tentram.

(mdk/tan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Kampung Kedung Glatik, Desa Jawa Kuno Berusia Ratusan Tahun yang Akan Ditenggelamkan
Kisah Kampung Kedung Glatik, Desa Jawa Kuno Berusia Ratusan Tahun yang Akan Ditenggelamkan

Konon Desa Kedung Glatik sudah berdiri sejak abad ke-15

Baca Selengkapnya
Sejarah Kurug, Pakaian Jawa Kuno yang Sudah Ada di Abad ke-10
Sejarah Kurug, Pakaian Jawa Kuno yang Sudah Ada di Abad ke-10

Dulu, busana ini memiliki makna yang digunakan hanya pada acara-acara formal. Namun, zaman telah berubah, kini telah melebur menjadi pakaian sahari-hari.

Baca Selengkapnya
7 Kerajaan Afrika Kuno yang Pernah Ditemukan, Punya Sejarah Luar Biasa
7 Kerajaan Afrika Kuno yang Pernah Ditemukan, Punya Sejarah Luar Biasa

Afrika, yang sering diabaikan dalam sejarah Barat, menyimpan kisah-kisah yang kaya dan beragam.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pejalan Kaki Temukan Benda Kecil Berkilau, Ternyata Stempel Kerajaan Kuno Berusia 2.800 Tahun
Pejalan Kaki Temukan Benda Kecil Berkilau, Ternyata Stempel Kerajaan Kuno Berusia 2.800 Tahun

Pejalan Kaki Temukan Benda Kecil Berkilau, Ternyata Stempel Kerajaan Kuno Berusia 2.800 Tahun

Baca Selengkapnya
Menguak Sejarah Berdirinya Kerajaan Mataram Kuno, Dipimpin Pertama Kali oleh Raja Sanjaya
Menguak Sejarah Berdirinya Kerajaan Mataram Kuno, Dipimpin Pertama Kali oleh Raja Sanjaya

Bukti pertama kali mengenai keberadaan Kerajaan Mataram Kuno berasal dari Prasasti Canggal.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tari Kandangan Jawa Barat, Siap Tampil pada HUT RI ke-78 di Istana Merdeka
Mengenal Tari Kandangan Jawa Barat, Siap Tampil pada HUT RI ke-78 di Istana Merdeka

Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap mengirimkan keikutsertaan Tari Kandangan pada 17 Agutus di Istana Merdeka

Baca Selengkapnya
Sudah Mulai Terlupakan, Ini Sejarah dan Asal-usul Aksara Batak yang Jarang Diketahui
Sudah Mulai Terlupakan, Ini Sejarah dan Asal-usul Aksara Batak yang Jarang Diketahui

Aksara kuno rupanya tak hanya dikenal di Suku Jawa saja, melainkan Suku Batak juga memiliki aksaranya sendiri.

Baca Selengkapnya
Kenalan dengan Uniknya Tari Kukupu Khas Jawa Barat, Adopsi Siklus Hidup Serangan dengan Elemen Balet
Kenalan dengan Uniknya Tari Kukupu Khas Jawa Barat, Adopsi Siklus Hidup Serangan dengan Elemen Balet

Tarian khas Sunda yang unik dan menggambarkan lahirnya serangga kupu-kupu.

Baca Selengkapnya
Arti Kedutan Mata Kanan Menurut Primbon Jawa, Bisa Jadi Pertanda Baik
Arti Kedutan Mata Kanan Menurut Primbon Jawa, Bisa Jadi Pertanda Baik

Kedutan mata oleh masyarakat Indonesia acap dikaitkan dengan pertanda baik dan buruk.

Baca Selengkapnya