Penampakan Makam Utsman bin Affan

©2023 Merdeka.com

Ketika wafat, jenazah Utsman dimakamkan oleh Hassan, Hussein, Ali, dan lain sebagainya. Utsman dimakamkan di pemakaman Jannatul Baqi’, sebuah pemakaman khusus untuk kuburan kaum Muslim di Madinah.

Sampai sekarang, makam Utsman masih terawat dengan baik. Makam Utsman Jauh dari kata mewah, hanya berbentuk persegi panjang dengan tanah hitam di tengahnya. Di sampingnya terdapat batuan persegi yang menjadi bingkai dari tanah tersebut.

Makam tersebut tampak sederhana dan tidak seperti makam-makam orang yang dikeramatkan lainnya. Hanya saja terdapat semacam tembok yang sedikit luas mengelilingi makam tersebut sehingga membuat peziarah tidak bisa memasuki dan menyentuh makam secara langsung.

Riwayat Hidup Utsman bin Affan

Mengutip dari laman an-nur.ac.id, Utsman bin Affan memiliki nama lengkap Utsman bin Abdi Syams bin Abdi Manaf bin Quraisy al-Quraisy, Al-Umawiy. Ia lahir pada tahun 573 Masehi, 3 tahun setelah kelahiran Nabi Muhammad. Umar dikenal terlahir dari keluarga yang sangat kaya raya.

Ia masuk Islam atas ajakan Abu Bakar dan termasuk dalam golongan assabiqunal awwalun, atau orang-orang terdahulu yang masuk agama Islam dan beriman kepada Allah dan Nabi Muhammad.

Utsman di mata Nabi Muhammad juga memiliki kedudukan yang mulia. Bahkan ia mendapatkan julukan sebagai Dzun Nurain (pemilik dua cahaya). Hal tersebut terjadi karena Utsman menikahi dua putri Nabi Muhammad yaitu Ruqayyah dan Ummu Kultsum.

Jasa Utsman bin Affan saat jadi Khalifah

Utsman bin Affan adalah khalifah dengan jabatan paling lama dibandingkan dengan Abu Bakar, Umar, dan Ali. Utsman memegang tampuk kekuasaan sebagai pemimpin tertinggi Umat Islam selama 11 tahun 223 hari yaitu dari tahun 644 sampai 656.

Sumbangsih Utsman dalam dunia Islam pun sangat besar. Di antaranya:

1. Merenovasi Masjid Nabawi

Masjid Nabawi adalah masjid yang didirikan oleh Nabi Muhammad ketika sampai di Madinah. Masjid yang dibangun sederhana ini kemudian direnovasi oleh Utsman bin Affan dan diberikan beberapa sentuhan agar tampak lebih indah.

2. Pembukuan Al-Qur’an

Al-Qur’an pada masa Nabi Muhammad belum terkumpul dan masih tercecer di berbagai tempat. Umar menginisiasi untuk membukukan Al-Qur'an namun baru bisa terlaksana pada masa Utsman bin Affan. 

Utsman mengumpulkan Al-Qur’an menjadi satu mushaf dan menyatukannya menjadi dialek Quraish. Mushaf tersebut disebut sebagai Mushaf Utsmani dan merupakan mushaf yang sampai sekarang diwarisi umat Islam di seluruh dunia.

3. Perluasan Wilayah

Salah satu kekuatan Islam pada masa awal adalah tentang perluasan wilayah. Selain untuk memperluas daerah yang berada di bawah kekhalifahan Islam. Ekspansi juga bertujuan untuk menyebarluaskan ajaran agama Islam secara lebih masif.

Kedermawanan Utsman bin Affan

Sifat kedermawanan Utsman Bin Affan telah terbukti pada saat ia menjadi sahabat Rasulullah dan memecahkan berbagai persoalan yang tengah dihadapi umat Islam kala itu. Berbagai permasalahan kecil hingga perang menjadi prioritas utama Usman Bin Affan semasa hidup.

Salah satunya yakni dengan memberikan sebagian harta kekayaannya untuk membantu umat Islam di kala mengalami musibah kekeringan. Kala itu, umat Islam harus rela antre dan berdesakan untuk mengambil air dari sebuah sumur yang dimiliki oleh seorang Yahudi dengan harga yang mahal.

Persoalan ini lantas membuat Rasulullah bersabda,

"Wahai Sahabatku, siapa saja di antara kalian yang menyumbangkan hartanya untuk dapat membebaskan sumur itu, lalu menyumbangkannya untuk umat maka akan mendapatkan surga-Nya Allah Ta’ala" (HR Muslim).

Melihat kenyataan yang menyayat hati dan mendengar sabda Rasulullah tersebut, Utsman Bin Affan pun seketika ingin membeli sumur milik seorang Yahudi tersebut dan mewakafkannya buat umat muslim.

Kekayaan Utsman Bin Affan semakin meningkat. Tanah di sekitar sumur umat Islam atas namanya pun pada akhirnya juga menjadi salah satu harta kekayaannya yang digunakan untuk kepentingan bersama.

Hal tersebut terus dikembangkan dan menjadi perkebunan kurma hingga semasa pemerintahan Kerajaan Utsmaniyah dan kini Arab Saudi. Kebun yang ditumbuhi sebanyak 1.505 pohon kurma serta seluruh hasil wakaf tersebut kini dikelola oleh Kementerian Pertanian untuk diberikan kepada fakir miskin dan anak yatim.

Memiliki Rekening dan Akta Tanah Hingga Saat Ini

Selain itu, sebagian dari hasil wakaf tersebut lantas disimpan dalam rekening tabungan atas nama Utsman Bin Affan di bawah pengawasan Departemen Pertanian Arab Saudi. Melalui sebagian tabungan ini dibangunlah sebuah investasi umat dalam bentuk hotel berbintang lima yang terletak di samping Masjid Utsman Bin Affan, Markaziyah.

Oleh karena itu, kekayaannya yang terus mengalir tersebut membuatnya menjadi satu-satunya sahabat Rasulullah yang memiliki rekening serta akta tanah hingga saat ini meski telah wafat pada beberapa abad silam.

Isi Saldo Rekening Kini Rp2 Triliun Lebih & Bertambah Rp16 M Tiap Tahun

Saldo rekening yang tertera pada akun atas nama Utsman Bin Affan di Arab Saudi hingga kini mencapai Rp2.532.942.750.000. Hal ini tentu saja dikelola oleh Pemerintah Arab Saudi dengan pembagian yang sama rata kepada fakir miskin, upah pengelola, hingga harta yang disimpan kembali.

Tidak hanya itu, kekayaan dari Utsman Bin Affan ini diperkirakan terus bertambah sebanyak 50 juta rial atau setara dengan Rp16 miliar per tahunnya.