Kapten Polisi Rela jadi Tukang Ojek karena Gaji Pas-Pasan, Tak Disangka Kariernya di Polri Moncer Hingga Raih Bintang 3
Kisah Kapten Polisi yang rela menjadi tukang ojek karena gaji pas-pas tak disangka kariernya moncer.
Kisah Kapten Polisi yang rela menjadi tukang ojek karena gaji pas-pas tak disangka kariernya moncer.
Akan tetapi, setiap orang juga berhak berjuang demi mendapatkan masa depan yang cerah. Seperti kisah Kapten Polisi satu ini.
Ia rela menjadi tukang ojek karena mendapatkan gaji yang pas-pasan. Siapa sangka, kariernya di Polri begitu moncer hingga berhasil meraih pangkat Bintang 3.
Lantas bagaimana kisah Kapten Polisi yang rela menjadi tukang ojek karena gaji pas-pas tak disangka kariernya moncer? Melansir dari berbagai sumber, Selasa (17/10), simak ulasan informasinya berikut ini.
merdeka.com
merdeka.com
Tanpa malu-malu Buwas nekat menjadi tukang ojek, di kawasan pasar Induk Pasar Rebo, Jakarta Timur. Setiap pulang bertugas, Buwas mencari sewa penumpang. Ia menanggalkan seragamnya dan berganti pakaian layak orang biasa.
Identitas sebagai tukang ojek selalu ia sembunyikan dari teman-teman kantornya. Prinsipnya, Buwas mengaku lebih baik bekerja keras dan mencari nafkah dengan cara jujur, daripada mengandalkan bantuan teman di kantornya.
"Mereka tidak ada yang tahu, saya pikir itu urusan pribadi saya. Kalau mereka tau lalu nanti orang melihat kita nanti minta belas kasihan, nah saya tidak mau. Saya orangnya tidak mau minta belas kasihan," kata Buwas menegaskan.
Prinsipnya, Buwas tak mau menyusahkan istrinya untuk membagi gajinya buat ongkos berangkat kerja dan memenuhi kebutuhan jajan rokoknya sehari-hari. Selama tidak mencuri dan tidak memanfaatkan pekerjaannya sebagai Polisi, Buwas justru memilih sampingan menjadi tukang ojek.
merdeka.com
Selain mengojek, Budi Waseso juga pernah menjadi calo bahan bangunan. Biasanya saat mengojek apabila melihat ada perumahan yang sedang dibangun, dia langsung menghampirinya dan berbicara dengan sang mandor untuk menawarkan bahan bangunan.
Seperti pasir, semen dan batu bata. Setiap menjual bahan bangunan, Buwas mengambil selisih Rp 5.000 dan uangnya untuk tabungan.
"Lumayan bisa dapat untung Rp 5.000. Jadi mereka mesan apa, saya carikan harga yang termurah. Modalnya kejujuran, kalau ada niat pasti ada jalan," jelasnya.
Pada tahun 2009, Budi menjabat sebagai Kepala Bidang Propram Kepolisian Daerah Jawa Tengah.
Setahun kemudian, Buwas ditarik ke Markas Besar Polri untuk menempati posisi Kepala Pusat Pengamanan Internal Mabes Polri.
Buwas juga sempat menjadi Kapolda Gorontalo dengan pangkat Brigjen Polisi pada tahun 2012.
Sebelum naik pangkat menjadi Irjen dirinya kembali ditarik ke Mabes Polri dan mengisi posisi Widyaiswara Utama Sespim Polri pada tahun 2013.
Dia lalu mendapat dua bintang di pundak saat menjabat Kasespim Polri pada 2014.
merdeka.com
Beruntung, sang istri memiliki jenjang karier moncer. Lebih cepat dari suaminya, polisi wanita (polwan) ini berhasil satu tingkat di atas pangkat suami.
Baca SelengkapnyaDiketahui, salah satu pelajar berinisial MR, mengalami luka sabetan senjata tajam dan langsung dilarikan ke RS Merry Cileungsi.
Baca SelengkapnyaY. Pandi, ayah Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage, mendesak Kepolisian RI menghukum pelaku penembakan terhadap putranya dengan hukuman mati.
Baca SelengkapnyaTim gabungan yang ikut dalam olah TKP ulang hari ini antara lain Ditreskrimum, Ditjatanras sebagai penyidiknya.
Baca SelengkapnyaSama-sama menjadi anggota polisi, keduanya bekerja satu kantor. Sehingga mereka kerap mengabadikan momen bersama, salah satunya saat menjalankan tugas razia.
Baca SelengkapnyaRizak Aril Zakri, anak dari anggota TNI jadi Polisi dan tidak mengikuti jejak ayahnya menjadi prajurit Kopassus.
Baca SelengkapnyaSaat tiba di polsek, polisi ini tampak menyambut dua pencuri ini bak seorang tamu hotal.
Baca SelengkapnyaSegala upaya telah dilakukan secara preemtif untuk mencegah terjadi tawuran.
Baca SelengkapnyaSosok anggota Polda Banten yang sukses bikin kagum Brigjen M Sabilul Alif.
Baca Selengkapnya