Para Pekerja Loper Koran yang di Ujung Tanduk
Merdeka.com - Sejak pagi, sebelum sinar mentari terik Anshori (65) ini membawa setumpuk koran. Berjalan menuju pelanggan setia pembaca koran di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur. Menjual dagangannya dari lampu merah ke lampu merah. Tak lupa masker selalu Ia pakai sebagai pengaman dari ganasnya virus Corona.
Dulu, para pekerja loper koran dikejar dan dinanti para pembaca. Menjadi garda depan distribusi sarana informasi. Perkembangan teknologi informasi mengganti kebiasaan masyarakat membaca dari media cetak ke media online. Alhasil dari tahun ke tahun, pembaca koran menurun drastis.
Meski begitu, bukan masalah bagi pria paruh baya ini. Ia tetap semangat untuk terus menjualnya. Koran menjadi usaha untuk bisa menghidupi keluarganya.
©2021 Merdeka.com/Kuncoro Widyo RumpokoAnshori tak sendiri, pria paruh baya dengan kemeja rapi ini juga mengalami nasib yang sama. Sejak subuh, Ia sudah berjibaku dengan koran-koran dengan berbagai judul. Ia bungkus lagi dengan plastik agar tak basah saat hujan mengguyur.
Ikat kencang koran-koran yang sudah dikelompokkan. Lantas ditata di atas kendaraan roda duanya. Berpacu dengan waktu, ia melaju. Mengantarkan pada para pembaca yang setia.
©2021 Merdeka.com/Kuncoro Widyo RumpokoPemandangan itu terjadi setiap hari. Di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur segenap aktivitas pendistribusian berbagai media cetak dimulai. Agen, sub-agen hingga pengecer menunggu kertas berisi berita itu tiba dari penerbit. Setelah transaksi terjadi, koran-koran itu dirapikan lagi sesuai halamannya yang benar.
©2021 Merdeka.com/Kuncoro Widyo RumpokoLina Karmila (46) melanjutkan usaha agen koran yang dirintis oleh ayahnya sejak tahun 1950an. Sudah 7 dekade lebih menjadi agen koran, wanita yang akrab disapa Lina merasakan betul usahanya mulai di ujung tanduk. Asam manis usaha ini sudah ia rasakan dalam-dalam.
Era digital mengubah pangsa pembaca koran yang dijual Lina dan rekan-rekannya. Kehadiran media berjaring internet (daring) mengubah peta pembaca sekaligus melengserkan sedikit demi sedikit tugas dan pekerjaan Lina.
©2021 Merdeka.com/Kuncoro Widyo RumpokoMenurunnya, tren pembaca ini berakibat pada penutupan berapa media di Indonesia. Sejumlah tabloid dan majalah lainnya tercatat sudah gulung tikar. Beralih dengan tampilan mobile yang lebih mudah dijangkau pembaca.
Meski nasibnya di ujung tanduk, para pekerja loper koran tentu berharap masyarakat bisa kembali membaca koran. Agar terus bisa menambah pundi-pundi rupiah bagi pekerja loper koran.
(mdk/Tys)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ditinggal Orangtua Kerja, Bocah Tujuh Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 4 Rusun
Pihak keluarga memutuskan untuk tidak melakukan otopsi terhadap jasad korban.
Baca SelengkapnyaKecelakaan Beruntun di Jalur Puncak Libatkan 9 Kendaraan, Begini Kronologinya
Kecelakaan beruntun melibatkan 9 kendaraan terjadi Jalur Puncak, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaCerita Wanita Calon Pekerja Luar Negeri, Berharap Gaji Besar Meski Tidak Sesuai Prosedur
Fatin (23),warga Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mengaku masih bersedih dan belum menerima kenyataan bahwa dirinya gagal berangkat kerja ke Dubai di 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ditinggal Orang Tua Panen Durian, Seorang Remaja Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk
"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon
Baca SelengkapnyaBelasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Baca SelengkapnyaPencairan THR Lebaran Bermasalah, Segera Lapor ke Nomor Ini
Posko pengaduan THR dapat diakses oleh pekerja maupun buruh di hari kerja.
Baca SelengkapnyaUpaya Mencegah Perdagangan Orang dan Melindungi Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri
Kasus perdagangan orang terus muncul dari tahun ke tahun
Baca SelengkapnyaMengejutkan Status Polisi Gadungan, Pakai Helm Wajah Ditutupi Masker Tengkorak
Seorang polisi gadungan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara ditangkap oleh polisi.
Baca SelengkapnyaKisah Pemuda di Bogor Punya Omzet Rp 45 Juta/bulan Hanya dari Jualan Otak-otak, Kuncinya Tak Gengsi
Ajang menyadari bahwa gengsi tidak akan membuatnya sukses.
Baca Selengkapnya