Menyusuri Seluk Beluk Rumah Sumi, Cagar Budaya yang Penuh Misteri

Merdeka.com - Kotagede menjadi salah satu ikon wisata dari Kota Pelajar, Jogja. Di daerah ini terdapat berbagai bangunan tradisional serta gedung-gedung kuno dengan gaya arsitektur yang beragam. Menyusuri gang-gang di Kotagede pun menjadi perjalanan yang menyenangkan.
Ada salah satu rumah di sudut gang Kotagede yang seringkali dikunjungi para pelancong yaitu Rumah Sumi atau yang lebih dikenal Rumah Pocong Sumi. Rumah dengan nuansa Belanda ini memiliki pagar rumah hijau kuning membentang tinggi di halaman depan rumah. Dinding luarnya berwarna putih dengan batu-batuan hitam yang bersih. Beberapa tanaman terlihat menghiasi rumah menimbulkan rumah ini terlihat sejuk dan asri.
Sekilas nampak biasa saja, namun pelancong seringkali mampir ke rumah ini sekedar untuk foto-foto. Atau menyusuri seluk-beluk bangunan tua yang dicap angker ini. Mengobati rasa penasaran dengan bentuk Rumah Sumi.

Rumah Pocong Sumi menjadi salah satu bangunan cagar budaya di Yogyakarta dan dijaga oleh seorang penjaga dan ahli kunci bernama Nono (60 tahun). Rumah ini dibangun pada tahun 1860 oleh Atmo Sudigdo. Keluarga Atmo memiliki 5 org anak, dimana salah satunya menjadi menteri agama pertama di Indonesia era Soeharto yaitu Prof. Dr. Muhammad Rasjidi.
Bangunan ini sempat ditinggal dalam kondisi kosong selama 40 tahun. Dan sempat beberapa kali disewakan. Namun sekarang bangunan cagar budaya ini tak dihuni dan tidak dijual. Pasalnya bangunan dan tanah ini adalah hak waris buat 3 anak. Saat ini mereka lebih memilih tinggal di rumah.

Julukan Rumah Pocong Sumi karena konon sosok yang sering menampakkan diri ke orang-orang sekitar bernama Sumi. Sebenarnya, tidak hanya pocong Sumi yang dianggap sebagai penghuni rumah angker di Yogyakarta itu. Ada beberapa hantu lainnya, namun yang cukup terkenal dan menguasai rumah adalah pocong Sumi.
Tak ayal, rumah berusia lebih dari 100 tahun ini lekat dengan aura mistis yang menyeramkan. Meski begitu, Rumah Sumi menjadi salah satu destinasi yang cukup banyak didatangi untuk berswafoto. Dari anak muda sampai orang dewasa penasaran dengan rumah tua ini.

Rumah Sumi mulai dikenal setelah salah satu media televisi meliput rumah ini. Semenjak itu, para wisatawan mulai berdatangan menyambangi rumah bergaya indische ini. Beberapa kali sering menjadi tempat uji nyali acara horor.
Namun, sejak 2 tahun belakang ini Mbah Nono memutuskan untuk tidak memperbolehkan membuat video untuk konten Youtube lagi. Seperti yang tertulis di pintu gerbang, "Sudah tidak diperbolehkan membuat Joetobe (YouTube)". Pasalnya, menurut Mbah Nono ceritanya akan sama saja dengan konten-konten YouTube lainnya. Mbah Nono masih mengizinkan video untuk kalangan pribadi tetapi tidak untuk dipublikasikan.
Pengunjung yang ingin menyusuri seluk beluk Rumah Sumi wajib didampingi Mbah Nono selaku penjaga rumah. Para pengunjung pun juga harus menjaga perilaku, bertutur kata yang baik. Selain itu, wajib mematuhi beberapa peraturan agar tidak ada benda bersejarah yang rusak atau mendapat serangan gaib. Kabarnya, aura mistis pada rumah tersebut bisa membuat pengunjung pusing kepala.

Tidak ada tiket masuk untuk berkunjung ke rumah ini. Pengunjung yang datang cukup memasukkan dana sukarela saja di kotak kecil dekat pagar rumah. Dana itu bukan untuk Mbah Nono pribadi, melainkan sebagai dana perawatan rumah seperti membeli tanaman hias, membeli cat dan lain sebagainya.
"Saya menyambut dengan meriah dengan ramah tamah jika berkunjung ke rumah ini" ujar Mbah Nono penjaga Rumah Sumi selama 15 tahun lamanya. Rumah Sumi bisa dikunjungi dari pagi jam 8 sampe jam 5 sore. Tepat jam 5 sore, Mbah Nono sudah mengunci pintu gerbang rapat-rapat dan tidak lagi menerima tamu.
Untuk menuju ke Rumah Sumi, wisatawan cukup menempuh jarak sekitar 6 kilometer saja dari pusat Kota Jogja atau sekitar 15 menit perjalanan. Gimana, tertarik berkunjung ke rumah ini?
(mdk/Tys)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya


Airlangga Balas Megawati: Orde Baru Chapter yang Sudah Lewat
Airlangga menyatakan bahwa saat ini sudah masuk orde reformasi.
Baca Selengkapnya


DPR Geram Data 204 Juta Pemilih Bocor: Kalau Kecolongan, Harus Tanggung Jawab Ini KPU!
DPR geram dengan kabar dugaan kebocoran data 204 juta pemilih oleh KPU.
Baca Selengkapnya


Sikap Manis Ayah Perlakukan Anak Perempuannya Bak Putri Raja, Beri Buket Bunga Spesial Tanda Cinta 'Makasih Ayah' Bikin Iri
Momen haru seorang ayah memperlakukan gadis kecilnya layaknya seorang putri raja dengan pemberian spesial yang menyentuh hati.
Baca Selengkapnya


Cantik & Glowingnya Shandy Aulia Liburan di Moscow, Netizen Kepo 'Yang Foto Siapa Tuh?'
Artis cantik pemilik nama lengkap Nyimas Shandy Aulia kini tengah menikmati liburan di Moscow.
Baca Selengkapnya


Momen Luna Maya Cuek Tanpa Make Up Tunjukan Wajah yang Semakin Menua, Timbul Flek Hitam Sampai Keriput
Dengan senyum merekah, Luna dengan bangga memperlihatkan beberapa tanda-tanda penuaan yang terlihat jelas di wajahnya.
Baca Selengkapnya

Kisah Hidup Basiyo, Maestro Lawak Dagelan Mataram dari Yogyakarta
Di mata keluarga, Basiyo merupakan sosok yang sangat serius dan tak pernah bercanda. Namun anehnya ia bisa membuat orang lain tertawa.
Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Dua Kali Muntahkan Awan Panas Guguran, Terjauh Capai 2 Km
Gunung Merapi dua kali meluncurkan awan panas guguran pada Senin (27/11) pukul 17.00 WIB dan 17.15 WIB.
Baca Selengkapnya

Sebabkan Pencemaran Lingkungan, Ini 5 Cara Pemkab Sleman Atasi Masalah Produksi Sampah Rumah Tangga
Pengelolaan sampah menjadi tindakan darurat yang harus segera dilakukan
Baca Selengkapnya

Pulang dari Transmigrasi, Pria Gunungkidul Ini Memilih Hidup Sendiri di Gubuk Pinggir Jurang Tepi Laut
Walaupun keluarganya sudah membujuknya untuk tinggal bersama mereka, namun Mbah Subeno tetap memilih tinggal menyendiri di sana.
Baca Selengkapnya

Peneliti: Nyamuk Wolbachia Buat Kasus DBD di Yogyakarta Terendah Dibanding 30 Tahun Lalu
Peneliti Wolbachia Mosquito Program (WMP) Yogyakarta Profesor Adi Utarini memberikan perkembangan dampak dari penyebaran nyamuk Wolbachia
Baca Selengkapnya

FOTO: Aksi Massa Mahasiswa dari Aliansi Jaga Demokrasi Suarakan Penolakan Politik Dinasti di Yogyakarta
Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Jaga Demokrasi menolak Politik Dinasti dan Pelanggaran HAM di halaman Kampus Institut Senin Indonesia (ISI) Yogyakarta.
Baca Selengkapnya

Kisah Mantan TKW di Hongkong Banting Setir Jualan Basreng Kocok, Sebulan Laku 600 Kg
Awalnya ia hanya menjual 4 kg basreng saja, namun kini ia sukses menjual hingga 600 kg per bulannya.
Baca Selengkapnya