Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menilik Kerajinan Parutan Tradisional Gunungkidul, Awet Tak Lekang Waktu

Menilik Kerajinan Parutan Tradisional Gunungkidul, Awet Tak Lekang Waktu Perajin Parutan Tradisional. ©2021 Merdeka.com/Budi Prast

Merdeka.com - Dari teras rumah, para ibu-ibu ini tangannya sibuk bermain dengan kayu dan peralatan di depannya. Sesekali sambil bercanda dengan teman meski tangannya tak berhenti bekerja. Mereka para ibu-ibu di Padukuhan Mojosari, Kalurahan Kedungpoh, Kapanewon Nglipar, Kabupaten GunungkidulYogyakarta ini memilih mengisi waktu luangnya untuk membantu meringankan kebutuhan keluarga. Dengan berkarya membuat kerajinan tangan parutan tradisional.

Parutan tradisional memang mudah dijumpai di dapur. Menjadi alat andalan saat memarut kelapa atau bumbu-bumbu lainnya. Meski teknologi kian maju dengan mesin pemarut kelapa, blender dan lain sebagainya. Namun, parutan tradisional berbahan dasar kayu ini masih menjadi primadona bagi beberapa wanita. Pasalnya, beberapa orang merasa kurang jika tak memarut bahan dengan parutan tradisional yang mengandalkan kekuatan tangan ini.

Ada buah kesabaran, keuletan dan kerja keras di setiap buah parutan tradisional. Para wanita yang tergabung di Kube (Kelompok Usaha Bersama) Lestari Budaya Siwur ini harus duduk berjam-jam untuk membuat parutan. Dari mengukir pola kayu, menanamkan biji kawat hingga proses finishing.

perajin parutan tradisional©2021 Merdeka.com/Budi Prast

Proses pembuatan parutan tradisional ini dimulai dari pohon kayu yang diukir. Polanya memanjang dengan ukuran sekita 15x45 cm. Diserut dan kemudian dihaluskan. Langkah berikutnya benar-benar membutuhkan kesabaran ketelitian.

Mereka arus menanam biji-biji kawat di atas kayu yang sudah dibentuk. Mereka menanamnya secara satu per satu, miring simetris dan berjarak sekitar 35 cm. Wajib berhati-hati karena kawat ini cukup tajam jika melukai tangan. Proses ini membutuhkan waktu selama beberapa jam.

perajin parutan tradisional©2021 Merdeka.com/Budi Prast

Setelah biji kawat terpasang, parutan tradisional ini dalam proses finishing yang mereka sebut dengan istilah Nduduli. Kawat-kawat yang sudah terpasang diratakan kembali. Dengan cara memukul satu persatu menggunakan alat semacam betel yang ujungnya berlubang setinggi 2 mili.

perajin parutan tradisional©2021 Merdeka.com/Budi Prast

Bak estafet, setiap orang wanita di sini memiliki peranan masing-masing. Ada yang membuat pola kayu, menanamkan biji kawat sampai proses yang terakhir. Proses pembuatan parutan tradisional ini mengandalkan keahlian tangan. Semua prosesnya dilakukan secara manual. Penuh dengan kesabaran dan keuletan.

Setidaknya 1 orang bisa menghasilkan 5-7 parutan per hari. Parutan tradisional kayukarya ini dijual sekitar Rp 7.000-10.000 ribu/buah. Para pengrajin menawarkan dari pasar ke pasar. Penjualan juga masih sekitar Gunungkidul, Yogyakarta, Magelang, Karanganyar dan lain lain.

perajin parutan tradisional©2021 Merdeka.com/Budi Prast

Parutan berbahan dasar kayu ini seolah tak lekang oleh waktu. Sejak dulu hingga kini, parutan tradisional ini masih terpampang manis di dinding-dinding dapur. Awet karena berbahan kayu. Alat memasak yang satu ini seolah tak tersaingi dengan kecanggihan teknologi.

Tak hanya mahir dalam memproduksi parutan tradisional,Kube Lestari Budaya Siwur ini juga memproduksi alat dapur lainnya, seperti centong nasi, ulekan, cetakan roti tradisional, siwur, solet.

(mdk/Tys)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mencicipi Putu Piring, Makanan Khas Melayu Riau yang Terbuat dari Tepung Beras dan Rempah-Rempah

Mencicipi Putu Piring, Makanan Khas Melayu Riau yang Terbuat dari Tepung Beras dan Rempah-Rempah

Makanan tradisional khas Kepulauan Riau ini selalu diburu penggemarnya sebagai sajian berbuka puasa.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tari Selapanan, Kesenian Tradisional dari Keratuan Darah Putih Asal Provinsi Lampung

Mengenal Tari Selapanan, Kesenian Tradisional dari Keratuan Darah Putih Asal Provinsi Lampung

Kesenian tradisional dari Provinsi Lampung ini biasanya dibawakan ketika acara-acara besar di Keratuan Darah Putih.

Baca Selengkapnya
Kasad Maruli Simanjuntak Jajal Mainan Tradisional, Pakai Egrang di Pinggir Jalan jadi Sorotan

Kasad Maruli Simanjuntak Jajal Mainan Tradisional, Pakai Egrang di Pinggir Jalan jadi Sorotan

Istri Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Paulina Pandjaitan berbagi momen.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengunjungi Kampung Pandai Besi di Cipari, Ciptakan Golok Unggul secara Tradisional

Mengunjungi Kampung Pandai Besi di Cipari, Ciptakan Golok Unggul secara Tradisional

Di kampung Cipari ada puluhan perajin golok dengan metode pembuatannya yang masih tradisional.

Baca Selengkapnya
30 Pantun Palang Pintu Lucu, Bikin Senyum Mengembang

30 Pantun Palang Pintu Lucu, Bikin Senyum Mengembang

Pantun palang pintu Betawi adalah salah satu bentuk seni tradisional masyarakat Betawi yang unik dan memiliki ciri khas tersendiri.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Intip Ketan, Kuliner Khas Kudus yang Hanya Muncul pada Bulan Ramadan Konon Sudah Ada Sejak Zaman Wali Songo

Mencicipi Intip Ketan, Kuliner Khas Kudus yang Hanya Muncul pada Bulan Ramadan Konon Sudah Ada Sejak Zaman Wali Songo

Di Kudus, penjual intip ketan sudah jarang ditemui. Bisa dibilang makanan tradisional ini kini sangat langka.

Baca Selengkapnya
Pantun Betawi Lucu dan Bermakna, Jadi Hiburan yang Penuh Pesan

Pantun Betawi Lucu dan Bermakna, Jadi Hiburan yang Penuh Pesan

Tak cuma lucu, pantun Betawi lucu juga mengandung makna yang mendalam dan menggambarkan kearifan lokal suku Betawi.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Dangke, Keju Unik Terbuat dari Susu Kerbau Khas Enrekang Sulawesi Selatan

Mencicipi Dangke, Keju Unik Terbuat dari Susu Kerbau Khas Enrekang Sulawesi Selatan

Makanan tradisional yang unik dari Sulawesi Selatan ini konon sudah dikonsumsi bangsawan sejak zaman dulu.

Baca Selengkapnya
Mengenal Maapam, Tradisi Memasak Apam Khas Pasaman Barat Sambut Bulan Ramadan

Mengenal Maapam, Tradisi Memasak Apam Khas Pasaman Barat Sambut Bulan Ramadan

Dalam menyambut bulan penuh berkah, masyarakat Pasaman Barat memiliki salah satu tradisi unik yang sudah diwariskan secara turun-temurun.

Baca Selengkapnya