Smartfren Suntik Modal Rp 360 Miliar ke Moratelindo
Merdeka.com - PT Smartfren Telecom Tbk mengumumkan telah menyuntik dana ke PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo) melalui anak usahanya PT Smart Telecom sebesar Rp 360 miliar. Dengan penyertaan modal saham ini, PT Smart Telecom memiliki 20,5 persen saham Moratelindo.
"Dengan jumlah penyertaan modal tersebut, Smart Telecom akan menjadi pemegang saham minoritas, tidak menjadi pemegang saham pengendali, dan tidak menempatkan pengurus di Moratelindo," jelas Direktur Smartfren Telecom Antony Susilo dalam keterangan tertulis, Senin (31/5).
Dilanjutkan Antony, suntikan modal kepada Moratelindo ini dilakukan dalam rangka pengembangan usaha strategi perseroan, Smart Telecom, dan Moratelindo di masa mendatang.
Dalam perjanjian, para pihak meyakini akan terjadi sinergi dalam kegiatan operasional antara perseroan dan Smart Telecom dengan Moratelindo, sehingga berdampak positif terhadap kinerja, keuangan konsolidasi, dan kelangsungan usaha.
"Melalui penyertaan saham ini para pihak dalam Perjanjian meyakini akan terjadi sinergi dalam kegiatan operasional antara Perseroan dan Smartel dengan Moratel sehingga berdampak positif pada kinerja, kondisi keuangan konsolidasi Perseroan dan kelangsungan usaha Perseroan," ungkap dia.
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Persaingan internet lewat satelit nampaknya semakin memanas.
Baca SelengkapnyaDalam IPO, perseroan menawarkan sebanyak 570 juta saham biasa atau setara 14,44 persen.
Baca SelengkapnyaSaat ini, suku bunga diproyeksi sudah berada di puncak. Ini merupakan momen yang tepat untuk mengunci imbal hasil tinggi dan stabil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyebut Microsoft dapat insentif seperti di negara lainnya.
Baca SelengkapnyaPembelian/pemesanan minimal untuk ST012-T2 adalah Rp1 juta dan kelipatan Rp1 juta dengan maksimum Rp5 miliar.
Baca SelengkapnyaPT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mencatat kinerja keuangan yang positif sepanjang tahun 2023.
Baca SelengkapnyaSampai dengan saat ini telah terdapat 887 perusahaan tercatat di pasar modal Indonesia, dengan 28 perusahaan dalam pipeline atau antrean pencatatan saham.
Baca SelengkapnyaBupati Sidoarjo Ahmad Mudhlor Ali Jadi Tersangka Korupsi Pemotongan Insentif ASN
Baca SelengkapnyaDengan pendanaan itu, UMKM otomotif nantinya bisa dipertemukan dengan pelaku industri kendaraan listrik.
Baca Selengkapnya