Penjelasan Ilmiah Mengapa Pedas Itu Sensasi, Bukan Rasa
Merdeka.com - Selain manis, asin, asam dan pahit kita kerap turut menyebutkan pedas dalam klasifikasi rasa. Padahal, rasa pedas itu bukan termasuk rasa. Rasa pedas hanyalah sebuah sensasi.
Jika Anda masih ingat tentang sensor rasa yang berada di lidah, tentu Anda ingat tentang bagian lidah yang lebih peka akan rasa tertentu dibanding lainnya. Reseptor rasa manis berada di ujung, asin di samping, asam di tepi, dan pahit di bagian pangkal.
Dalam penjelasan yang kita terima di bangku sekolah tersebut, tak ada reseptor rasa pedas.
Hal ini dikarenakan pedas hanya merupakan suatu sensasi panas dan terbakar yang dirasakan ujung saraf lidah atau lebih dikenal sebagai papila. Rasa pedas sendiri yang sering ditimbulkan oleh cabai, disebabkan oleh senyawa capsaicin yang terkandung dalam cabai.
Capsaicin sendiri berhubungan dengan papila bagian manapun di lidah, tidak mempunyai bagian tertentu yang lebih peka.
Hal ini merupakan salah satu syarat ilmuwan untuk mengkategorikan rasa, yakni punya reseptor lidah sendiri layaknya rasa lain. Karena pedas tak mampu memenuhi kriteria ini, pedas bukan merupakan rasa.
Terbakar
Selain itu memang pedas tidak diterima otak sebagai rasa layaknya rasa lain. Karena ketika capsaicin sudah 'menyentuh' papila, saraf tersebut akan mengirim sinyal pada otak berupa sinyal rasa sakit, seakan-akan lidah kita sedang terbakar.
Otak kita menangkap justru rasa sakit sebagaimana rasa pedas yang kita rasakan ketika makan sambal tersebut sedang membakar lidah kita.
Jika dimasukkan dalam konteks mengapa suatu rasa digolongkan sebagai rasa, pedas sudah tidak termasuk. Ada 3 kriteria, yakni berupa rasa harus bisa langsung dikenali, punya reseptor lidah sendiri layaknya rasa lain, serta memicu respons fisiologi tertentu pada tubuh.
Rasa pedas dengan mudah bisa dikenali, namun rasa pedas tak punya reseptor dan tak memiliki respon fisiologi tertentu pada tubuh. Mengapa? Karena reseptor tidak bereaksi terhadap komponen layaknya rasa lain.
Sensasi pedas yang disebabkan senyawa capsaicin tersebut tak ada beda dengan sensasi ketika kulit kita terluka atau terbakar. Hal ini menjelaskan mengapa pedas hanyalah sensasi, bukan rasa.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyebab Sakit Perut Melilit dan Cara Mengatasinya, Penting Diketahui
Sensasi perut yang terasa seperti ditarik atau dipilin-pilin bisa menjadi gejala utama dari kondisi ini.
Baca Selengkapnya16 Januari Hari Makanan Pedas Sedunia, Ketahui Sejarah dan Manfaatnya
Makanan pedas meskipun memiliki efek samping, namun dapat bermanfaat.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Mengapa Susu Bisa Menghilangkan Rasa Pedas dengan Cepat
Susu merupakan penawar rrasa pedas di lidah yang sangat efektif. Penelitian membuktikan mengapa hal ini terjadi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perut Terasa Kencang hingga Sebabkan Kram? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!
Perut terasa kencang bisa menimbulkan rasa tidak nyaman.
Baca SelengkapnyaManfaat Kesehatan Pisang dan Tips Mengkonsumsinya
Pisang adalah buah serbaguna yang terkenal lezat dan kaya manfaat. Yuk, simak apa aja manfaat pisang dan tips mengkonsumsinya!
Baca SelengkapnyaRekomendasi Makanan Musang yang Paling Disukai, Ampuh Bikin Hewan Peliharaan Jadi Gemuk
Merdeka.com merangkum informasi tentang rekomendasi makanan musang yang paling disukai, dan ampuh bikin hewan peliharaan jadi gemuk.
Baca SelengkapnyaPenyebab Sembelit saat Puasa, Ketahui Cara Mengatasinya
Sembelit adalah kondisi yang rentan terjadi saat puasa.
Baca SelengkapnyaCara Masak Pisang Kepok secara Efisien dengan Warna Tetap Cerah
Anda bisa mengolah pisang kepok dengan hemat gas sehingga tetap segar dan tidak mengalami perubahan warna yang tidak diinginkan. Berikut panduannya.
Baca SelengkapnyaCara Mengatasi Perut Begah dengan Aman dan Efektif, Lakukan Hal Ini
Memahami penyebab perut begah adalah langkah pertama untuk mengatasi kondisi ini.
Baca Selengkapnya