Mengejutkan! Ini 4 fakta klaim Rusia atas Kutub Utara menurut sains
Merdeka.com - Setelah melakukan banyak penelitian selama bertahun-tahun, Rusia pada tanggal 3 Agustus kemarin menyerahkan berkas klaim atas beberapa kawasan Kutub Utara.
Klaim ini telah didaftarkan secara resmi ke Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan Batas Landas Kontinen (CLCS). Tak pelak, klaim itu membuat banyak negara yang berbatasan dengan Kutub Utara merasa khawatir mengingat bila klaim Rusia itu disahkan, ada beberapa negara yang bakal kehilangan wilayah.
Menariknya, klaim kepemilikan Kutub Utara oleh Rusia diakui didasari akan bukti-bukti ilmiah. Selain itu, ternyata masih ada fakta-fakta menarik lain seputar klaim tersebut yang berhubungan dengan dunia sains. Berikut ulasannya.
Demi Kutub Utara, Rusia libatkan ratusan ilmuwan
Ya, hanya untuk membuktikan jika Kutub Utara sejatinya bagian dari Rusia, anggota parlemen Rusia yang juga penjelajah kutub, Artur Chilingarov sampai membentuk sebuah tim ekspedisi yang beranggotakan 100 orang orang ilmuwan.
Ratusan ilmuwan itu ditugaskan untuk mencari bukti jika pegunungan bawah laut Lomonosov yang membentang di Kutub Utara adalah perpanjangan dari daratan Rusia.
Untuk misi tersebut, mereka menggunakan dua buah kapal selam mini yang bisa melakukan eksplorasi hingga kedalaman 1,3-4 kilometer di bawah air.
Nantinya, kapal selam mini tersebut juga akan menancapkan tabung titanium spesial yang dipasangi bendera Rusia di pegunungan Lomonosov sebagai tanda bila kawasan itu adalah milik Rusia.
Kutub Utara mendekat ke Rusia
Di bulan Mei lalu, Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan bila pegunungan Lomonosov adalah perpanjangan Rusia dari Siberia.
Siberia sendiri adalah kawasan luas milik Rusia yang terletak di sebelah utara Kazakhstan. Siberia berada dalam wilayah Rusia kecuali di daerah ujung barat daya, dan ia meliputi 75 persen wilayah Rusia.
Yang menarik, berdasarkan penelitian, lempeng Kutub Utara diketahui sedang bergerak mendekati Siberia. Hal ini tentu menambah daftar amunisi Presiden Putin dalam klaim Kutub Utara, meskipun kenyataannya pergerakan lempeng Kutub Utara itu sangat lambat.
Orang Uni Soviet yang pertama injakkan kaki di Kutub Utara
Awalnya, seorang insinyur kelautan Amerika, Robert Edwin Pearly mengklaim sebagai orang pertama yang mengunjungi Kutub Utara di tahun 1909. Namun klaim itu banyak diragukan sebab Robert dan timnya diketahui tidak mempunyai kemampuan navigasi yang baik untuk mencapai ujung Bumi itu.
Barulah pada tahun 1948, ada tim ekspedisi yang benar-benar berhasil mencapai Kutub Utara. Menariknya, tim itu sendiri berasal dari Uni Soviet yang kini sudah terpecah menjadi banyak negara, termasuk Rusia.
Berdasarkan data dari Scott Polar Research Institute, tim tersebut bisa datang ke Kutub Utara setelah terbang menggunakan pesawat.
Kutub Utara adalah surga minyak dan emas
Bukan tanpa alasan bila Rusia ngotot mengklaim Kutub Utara, sebab wilayah yang diklaim itu memiliki potensi luar biasa.Â
Dari data Barent Observer, wilayah 1,2 juta kilometer persegi yang masuk klaim Rusia diperkirakan mengandung 594 lokasi sumur minyak Bumi, 159 lokasi sumur gas bumi, dan 350 titik dengan kandungan emas.
Selain itu, wilayah Kutub Utara juga dapat dipakai sebagai jalur lalu lintas laut. Bahkan, jalur dari samudra Atlantik ke samudra Pasifik via Kutub Utara disebut sebagai jalan pintas dari Eropa menuju Asia yang lebih pendek dari rute reguler lewat terusan Panama.
Bila berhasil memanfaatkan jalur laut itu, tentu Rusia akan mendapat banyak keuntungan, terutama di sektor perdagangan.
Sumber: Live Science, Barents Observer, UN.org
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sudah satu minggu banjir merendam kawasan itu namun air belum juga surut
Baca SelengkapnyaTak jarang di Gunungkidul terdapat bukit yang tersusun dari batu karang seperti yang berada di lautan.
Baca SelengkapnyaSaat melakukan survei udara, para ilmuwan melihat seekor paus abu-abu yang dinyatakan punah di Samudera Atlantik. Yuk, simak!
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) menetapkan Status Tanggap Darurat selama 14 hari terhitung mulai 16-29 April 2024.
Baca SelengkapnyaBukit Barisan dengan gagah membentang di sepanjang pulau Sumatra ini memiliki deretan fakta unik yang belum banyak orang ketahui.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini penyebab kebakaran masih dalam tahap penyelidikan.
Baca SelengkapnyaSiapapun yang mencicipi kue Jojorong dijamin langsung jatuh hati lewat rasa manis gurihnya. Kue ini juga sarat filosofi.
Baca SelengkapnyaJK bercerita asal usul Prabowo memiliki lahan ratusan ribu hektare.
Baca SelengkapnyaPenyebab kecelakaan tersebut berawal dari truk tronton yang mengalami rem blong dan sopir positif narkoba.
Baca Selengkapnya