Laser Dianggap Lebih Efektif Dijadikan Senjata Penghancur Drone daripada Pakai Rudal
Penggunaan drone dianggap begitu efektif dalam kondisi peperangan. Mampu memata-matai target dan melesatkan peluru seperti laiknya pesawat tempur. Terutama jika musuhnya adalah kapal perang.
Hal ini membuat banyak institusi melakukan riset agar kapal perang juga bisa melawan drone saat di medan perang.
Bisa saja menggunakan rudal yang dimiliki kapal perang untuk menjatuhkan drone. Namun, tidak efisien dan banyak pertimbangan.
Pasalnya, menembak jatuh drone tidaklah mudah dan biasanya dari segi biaya penembakan rudal masing-masing bisa menghabiskan biaya hingga £1 juta.
“Terlebih jika sebuah rudal meleset dari sasarannya, pada akhirnya ia akan mendarat di suatu tempat dan tetap meledak,” kata Gianluca Sarri, Profesor dari Sekolah Matematika dan Fisika, Queen's University Belfast yang dikutip IFLScience, Minggu (28/1).
Maka itu, pada 2017 dibuatlah program bernama DragonFire yang bernilai £30 juta. Melibatkan lembaga pemerintah Inggris, Laboratorium Sains dan Teknologi Pertahanan, produsen rudal MBDA, perusahaan kedirgantaraan Leonardo UK, dan perusahaan teknologi pertahanan QinetiQ
Mereka membuat senjata baru penghancur drone dari laser. Hasil itu kemudian telah dilakukan uji coba di pantai Skotlandia. Menembakan drone penghancur menggunakan laser hingga terjatuh di laut.
Dibandingkan dengan rudal standar, sistem laser berkekuatan tinggi memiliki sejumlah keunggulan strategis.
Pengoperasiannya ternyata sangat murah. Menjalankan DragonFire selama sepuluh detik biayanya kurang dari £10 per tembakan.
berita untuk kamu.
Laser juga bebas dari risiko kerusakan tambahan. Sekalipun laser meleset dari sasarannya, ia akan terus merambat ke atas dan akhirnya diserap dan tersebar di atmosfer.
Laser adalah seberkas cahaya, sehingga hanya merambat dalam garis lurus, terlepas dari gravitasinya.
Selain itu, tindakan ini biasanya mencakup area kecil sekitar beberapa milimeter – serupa dengan intervensi bedah.
Oleh karena itu, laser adalah senjata pertahanan yang paling unggul; mereka hanya dapat digunakan untuk menghentikan ancaman yang masuk, tidak menimbulkan kerugian yang berarti.
Laser juga jauh lebih rentan terhadap tindakan penanggulangan. Berdasarkan sifatnya sebagai berkas cahaya, laser bergerak dengan kecepatan tercepat: kecepatan cahaya.
Sekali sinar laser ditembakkan, tidak ada hal lain di alam ini yang dapat mengejar dan menetralisirnya.
Sinar laser telah digunakan di medan perang selama beberapa waktu. Namun, ini adalah pertama kalinya teknologi jenis ini terbukti efektif dalam penerapan disruptif.
- Fauzan Jamaludin
Laser tersebut memantul dari sasaran dan ditangkap kembali oleh NASA saat ia melesat mengelilingi Bulan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi menilai penguasaan teknologi semakin dibutuhkan. Sehingga, TNI-Polri mesti adaptif mempelajari ilmu pengetahuan teknologi.
Baca SelengkapnyaPoltekad TNI AD berhasil membuat drone yang berbentuk seperti burung untuk mendukung pengintaian dari serangan udara.
Baca SelengkapnyaDrone Emprit mengungkap kata paling trending di X usai debat keempat Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPesan ini dikirim dari jarak 31 juta kilometer dari Bumi.
Baca SelengkapnyaBermula ketika salah seorang pengemudi ojol bercerita kepada Anies dan Imin.
Baca SelengkapnyaGibran menjadi cawapres yang paling banyak disebut dalam percakapan di X saat debat berlangsung.
Baca Selengkapnya