Jurnal.id bantu pangkas 33 persen pengeluaran dana akuntan UKM
Merdeka.com - Perkembangan teknologi memang tak menyebabkan suatu keniscayaan bagi efisiensi sebuah perusahaan. Jurnal.id misalnya, perusahaan yang belum genap setahun ini memberikan layanannya terkait akuntansi yang berbasis cloud. Mereka mengincar perusahaan yang notabene skala UKM.
Menurut Business Development Jurnal.id, Hafidz Ichsan, ada tiga fitur utama yang disediakan di Jurnal.id yakni pembuatan faktur, pesanan, dan surat jalan. Nah, dari tiga fitur itu, kebanyakan akuntan hanya bisa melakukan dua pekerjaan. Ini yang kemudian menjadi potensi yang bisa dimaksimalkan untuk dikembangkan.
Tak tanggung-tanggung, perusahaan ini menyatakan layanan akuntansi berbasis komputasi awan yang disediakannya bisa mengurangi sepertiga pengeluaran perusahaan untuk mengatur keuangan.
"Atas perhitungan itu kita menilai perusahaan bisa lebih efisien dalam pengeluaran biaya akuntan sebesar 33 persen,” kata Hafidz yang ditemui Merdeka.com.
Dari sisi bisnis, Jurnal.id menawarkan berbagai kemudahan sebagai kekuatannya, Jurnal.id mengklaim menargetkan akan ada sekitar 6.000 perusahaan yang memakai layanannya di akhir tahun ini. Perusahaan rintisan ini mengaku yakin bisa mencapai jumlah tersebut jelang tutup tahun 2015.
"Terakhir data yang kita cek itu sudah ada sekitar 2.000-an pelanggan dari UKM yang pakai Jurnal.id, memang kalau dilihat masih jauh dari target yang kita pasang. Tapi kalau lihat pertambahan jumlah pelanggan yang berlangsung kita yakin bisa sampai target 6.000 pelanggan," tambah Hafidz.
Di samping itu pula, visi untuk membantu dan mempercepat UKM Indonesia ke tingkat efisiensi yang lebih baik membuat East Ventures kepincut untuk menanamkan modal dalam seed round investment ke Jurnal.id, sayang jumlah dana investasinya tidak diungkapkan.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaSaat ini Kemenkop UKM tengah mengumpulkan data - data calon penerima KUR untuk menilai perilaku mereka dalam bertransaksi.
Baca SelengkapnyaOtoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dalam menghadapi era digitalisasi, perbankan dituntut untuk adaptif dalam memanfaatkan saluran penyampaian informasi kepada khalayak.
Baca SelengkapnyaNilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaKejagung menghentikan penanganan kasus penggelapan uang hasil penggelapan puluhan liter BBM senilai Rp53 juta.
Baca SelengkapnyaBahkan Menkominfo menyebut situasi ruang digital lebih baik dibandingkan pada 2019.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, pembukaan akses tersebut yang perlu didorong pada UMKM. Sehingga menciptakan peluang-peluang pasar baru bagi produknya.
Baca Selengkapnya