Ilmuwan Tak Bisa Bayangkan Jika AI Terus Berkembang, Mungkin Berubah Jadi Ancaman

Senin, 27 Maret 2023 16:19 Reporter : Merdeka
Ilmuwan Tak Bisa Bayangkan Jika AI Terus Berkembang, Mungkin Berubah Jadi Ancaman kecerdasan buatan. pixabay

Merdeka.com - Geoffrey Hinton, seorang ilmuwan komputer yang disebut sebagai "bapak baptis kecerdasan buatan", tak membayangkan artificial intelligence (AI) dapat berkembang hingga menjadi ancaman bagi umat manusia.

Dilansir dari laman NYPost, Senin (27/3), dia membandingkan penemuan AI dengan listrik atau roda. Hinton, yang bekerja di Google dan juga sebagai dosen di University of Toronto, mengatakan bahwa tujuan umum diciptakan AI pada dasarnya hanya untuk mengenali ucapan, menjawab pertanyaan, dan menerjemahkan. Namun ternyata lebih dari itu.

"Saya pikir itu akan terjadi pada 50 tahun mendatang. Namun kini saya kembali berpikir bahwa AI dapat berkembang lebih dahsyat kurang dari 20 tahun," kata Hinton.

Ditanya secara khusus tentang kemungkinan AI ‘memusnahkan umat manusia’, Hinton berkata, "Saya pikir itu tidak terbayangkan. Hanya itu yang bisa saya katakan."

"Kami juga harus berpikir keras tentang bagaimana orang-orang bisa mengendalikan AI ini," kata Hinton.

Kendati begitu, para ilmuwan komputer memperingatkan bahwa banyak konsekuensi paling serius dari kecerdasan buatan tidak akan terwujud dalam waktu dekat.

"Saya pikir sangat masuk akal bagi orang-orang untuk mengkhawatirkan masalah ini sekarang, meskipun itu tidak akan terjadi dalam satu atau dua tahun ke depan. Tetapi efeknya itu harus dipikirkan mulai dari sekarang," kata Hinton.

Hinton baru berkomentar serius ketika perangkat lunak kecerdasan buatan terus meningkat popularitasnya. ChatGPT yang dibuat OpenAI adalah chatbot kecerdasan buatan yang baru-baru ini mengejutkan pengguna dengan kemampuannya membuat lagu, membuat konten, dan bahkan menulis kode.

[faz]

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini