Begini AI Prediksi Wajah Manusia 1000 Tahun Lagi, Hasilnya di Luar Nalar
Teknologi artificial intelligence (AI) memprediksikan bagaimana wajah manusia 1000 tahun lagi.
artificial intelegence![Begini AI Prediksi Wajah Manusia 1000 Tahun Lagi, Hasilnya di Luar Nalar](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsOg/2024/5/13/1715582284070-4d22l.jpeg)
Teknologi artificial intelligence (AI) memprediksikan bagaimana wajah manusia 1000 tahun lagi.
![Begini AI Prediksi Wajah Manusia 1000 Tahun Lagi, Hasilnya di Luar Nalar](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/5/13/1715581982064-3uj8g.jpeg)
Begini AI Prediksi Wajah Manusia 1000 Tahun Lagi, Hasilnya di Luar Nalar
Baru-baru ini, sebuah program AI berhasil membuat proyeksi seperti apa manusia 1.000 tahun mendatang. Hasilnya cukup mengejutkan.
AI memvisualisasikan manusia masa depan dengan wajah yang tertutup oleh jaringan kabel dan motor berputar.
Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana hubungan manusia dengan teknologi akan berubah seiring berjalannya waktu.
-
Apa yang dibayangkan oleh AI? Hasilnya sungguh memesona. Coldplay memainkan musik mereka di tengah latar belakang Gunung Bromo yang diselimuti kabut, menambah pesona dan kemegahan dari acara tersebut. Ribuan penonton terlihat memadati area tersebut.
-
Bentuk tangan manusia seperti apa di tahun 3000? Umat manusia mungkin berevolusi untuk memiliki cakar, bukan bentuk tangan saat ini untuk memegang ponsel pintar. Leher manusia mungkin ditekuk agar lebih nyaman melihat komputer pribadi. Manusia bahkan mungkin menjadi bungkuk, seperti yang kadang terjadi di masa lalu.
-
Apa yang dimaksud dengan Artificial General Intelligence (AGI)? AGI adalah titik kritis hipotetis yang juga dikenal sebagai “Singularitas,” di mana AI menjadi lebih pintar dari manusia. Generasi AI saat ini masih tertinggal dalam bidang-bidang yang menjadi keunggulan manusia, seperti penalaran berbasis konteks dan kreativitas sejati.
-
Apa itu prompt dalam dunia AI? Prompt adalah pertanyaan atau bahkan pernyataan yang dibuat untuk memberikan panduan pada AI dalam memberikan respons sesuai dengan permintaan. Sederhananya, tugas yang diberikan kita kepada AI.
Dilansir dari Unilad, Senin (13/5), dalam gambar-gambar yang dihasilkan oleh AI, terlihat bahwa wajah manusia telah menjadi bagian dari teknologi yang semakin canggih.
Ada pria yang wajahnya tertutup oleh jaringan kabel, menggambarkan pengaruh teknologi yang kuat pada manusia.
![Begini AI Prediksi Wajah Manusia 1000 Tahun Lagi, Hasilnya di Luar Nalar](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/5/13/1715582109885-j9qvg.jpeg)
Meskipun terlihat meresahkan, AI yakin bahwa ini adalah gambaran tentang bagaimana manusia akan terlihat 1.000 tahun mendatang.
Selain itu, ada gambar-gambar lain yang menunjukkan manusia dengan jaringan kabel yang melintasi wajah mereka, namun kulit mereka masih terlihat.
Mungkin ini merupakan standar kecantikan di masa depan, di mana jumlah kabel yang dapat dipasang di wajah menjadi hal yang penting.
- Robot AI Ini Disebut Bisa Prediksi Kematian Seseorang dengan Akurasi Tinggi Dibandingkan Asuransi Jiwa
- Prediksi Mengerikan Ilmuwan soal Matahari akan Mati, Apa yang akan Terjadi dengan Bumi?
- Ilmuwan Yakin Manusia Bisa Buat Mesin Waktu, Tapi Ada Syaratnya
- Teknologi Ini Ramal Kapan Kiamat Terjadi, Catat Waktunya!
- Peringati Hari Alexander Graham Bell pada 7 Maret, Begini Sejarahnya
- Tiga Lapak Judi Online Berkedok Tempat Ngegim di Banyumas Digerebek, 11 Orang Ditangkap
Namun, tidak semua gambar yang dihasilkan oleh AI menggambarkan manusia dengan wajah yang tertutup oleh kabel.
Ada juga beberapa gambar yang menampilkan wajah manusia secara normal.
Namun, kesimpulan utamanya adalah bahwa AI menunjukkan potret masa depan manusia yang sangat dipengaruhi oleh teknologi.
![Begini AI Prediksi Wajah Manusia 1000 Tahun Lagi, Hasilnya di Luar Nalar](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/5/13/1715582231830-m6fyxg.jpeg)
Hal ini mengingatkan akan pentingnya mempertimbangkan dampak dari perkembangan teknologi terhadap manusia.
Meskipun proyeksi ini mungkin hanya imajinasi AI, manusia tetap harus berhati-hati dan memastikan bahwa perkembangan teknologi membawa manfaat yang positif, bukan sebaliknya.
Semoga harapan AI ini tidak menjadi kenyataan dan manusia di masa depan tetap dapat mempertahankan identitas dan keunikannya.