Heboh Iklan RCTI Tahun 90’an seperti Pakai Drone, Ternyata Ini Fakta Sebenarnya
Iklan ini menjadi fenomenal lantaran bagaimana proses kreatif zaman dulu sebelum ada drone.
Iklan ini menjadi fenomenal lantaran bagaimana proses kreatif zaman dulu sebelum ada drone.
RCTI merupakan salah satu stasiun televisi yang paling banyak dikenal dan ditonton oleh masyarakat Indonesia.
Popularitas tinggi yang dimiliki oleh stasiun televisi swasta pertama yang mengudara di Indonesia ini membuat banyak orang mempunyai kenangan terhadap siarannya.
Mungkin, salah satu yang paling berkesan adalah mengenai iklan atau tayangan buatan RCTI yang pernah ditanyangkan tiap peralihan program di dekade 1990-an hingga awal tahun 2000-an silam. Apakah kamu mengingatnya?
Tayangan atau iklan yang dimaksud merupakan berbagai iklan atau adegan orang-orang menonton siaran RCTI yang biasanya muncul ketika terjadi pergantian dari program satu ke program yang lainnya.
Sebenarnya, banyak versi dari tayangan tersebut, ada yang menggambarkan Rumah Gadang, pasar apung, stadion sepakbola, suasana bawah air, hingga, mungkin yang paling terkenal, suasana persawahan.
Irfan Wahid atau Ipang Wahid, sutradara berbagai iklan televisi yang juga staf ahli di Kemenko Perekonomian, menyajikan jawaban-jawaban dari pertanyaan masyarakat. Ia merupakan kru dalam pembuatan iklan-iklan tersebut.
Mengutip dari akun Twitter/Xnya, Selasa (27/2), Irfan mengatakan bahwa iklan RCTI yang berada di sawah diambil di daerah Palabuhanratu, Sukabumi.
Ia juga mengatakan bahwa iklan tersebut diambil dengan memasang kamera film 35 mm di samping helikopter yang terbang.
Ipang Wahid.
Irfan juga mengatakan bahwa tayangan televisi pada gubuk di tengah yang ada pada iklan tersebut bukanlah tanyangan asli, melainkan video yang “ditempel” dengan teknik kunci kroma menggunakan layar hijau (green screen).
Tayangan iklan tersebut ternyata juga menghabiskan dana yang besar, terutama untuk saat itu. “Sewa heli, kamera dan mount kameranya bisa 300-400 juta sendiri,” jelas Irfan.
“Yang tersulit di versi ini adalah manuver helinya untuk dapatkan angle kamera dengan ruang gerak yg relatif terbatas,” cerita Irfan.
Dalam berbagai iklan tersebut, Irfan menyatakan bahwa sebagian besar kru kunci merupakan warga negara asing. Kurangnya sumber daya manusia lokal yang menguasai bidang-bidang kunci tadi menjadi alasan mengapa hal tersebut terjadi.
Poltekad TNI AD berhasil membuat drone yang berbentuk seperti burung untuk mendukung pengintaian dari serangan udara.
Baca SelengkapnyaSentimen negatif tersebut diungkapkan oleh lembaga analis media sosial Drone Emprit di Twitter atau X yang diterbitkan hari ini (14/12).
Baca SelengkapnyaWarganet menganggap tindakan dan ekspresi Prabowo saat debat berlangsung cenderung menyeramkan.
Baca SelengkapnyaVIDEO Detik-Detik 2 Helikopter Militer Malaysia Tabrakan Lalu Jatuh Saat Latihan, 10 Tentara Tewas
Baca SelengkapnyaDrone Emprit mengungkap kata paling trending di X usai debat keempat Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai penguasaan teknologi semakin dibutuhkan. Sehingga, TNI-Polri mesti adaptif mempelajari ilmu pengetahuan teknologi.
Baca Selengkapnya500 Drone dan Kembang Api Iringi Malam Tahun Baru 2024 di Bundaran HI
Baca SelengkapnyaBermula ketika salah seorang pengemudi ojol bercerita kepada Anies dan Imin.
Baca SelengkapnyaModel AI generatif ini akan menjadi penerus dari GPT-4 yang telah diluncurkan di tahun lalu.
Baca Selengkapnya