Fakta Unik dan Misterius tentang Tembok Besar China Menurut Sains, Salah Satunya Sulit Dilihat dari Luar Angkasa
Berikut fakta unik tentang tembok besar China menurut sains.
tembok besar chinaBerikut fakta unik tentang tembok besar China menurut sains.
Fakta Unik dan Misterius tentang Tembok Besar China Menurut Sains, Salah Satunya Sulit Dilihat dari Luar Angkasa
Tembok Besar China merupakan objek paling panjang di dunia yang pernah dibuat oleh manusia.
Dengan panjang keseluruhan yang melebihi 20.000 km, tembok yang digunakan sebagai benteng dan sistem pertahanan bangsa Tionghoa ini telah menarik minat banyak manusia di Bumi dari berbagai latar belakang, mulai dari para arkeolog, insinyur, pelancong, hingga masyarakat umum biasa.
Di samping kemegahannya tersebut, Tembok Besar Tiongkok juga memiliki berbagai fakta unik yang mempunyai banyak cerita. Berikut fakta unik tersebut, seperti dikutip dari WorldAtlas, The Guardian, Scientific American, Majalah Smithsonian, The Mirror, dan CNN, Senin (8/4).
1. Tembok Besar China sangat sulit dilihat dari luar angkasaTelah banyak sumber yang mengatakan bahwa Tembok Besar Tiongkok bisa dilihat dari luar angkasa. Klaim bahwa tembok ini bisa dilihat dari bulan bahkan telah muncul dari tahun 1700an. Pemerintah Tiongkok juga pernah menyebarkan klaim ini dalam buku pelajaran d sekolah-sekolah. Akan tetapi, klaim ini sangat sulit dibuktikan.
Tembok Besar Tiongkok tidak bisa dilihat dari Bulan. Hal tersebut diketahui ketika manusia pertama kali mendarat ke bulan, termasuk oleh Neil Armstrong yang tidak bisa melihat tembok raksasa tersebut. Dalam orbit rendah Bumi (LEO), tembok ini dapat dilihat dengan mata telanjang, tetapi dalam berbagai kondisi spesifik yang sulit untuk dicapai.
2. Tanaman yang berada di kedua sisi tembok berbeda secara genetik
Umumnya, tanaman yang ada di suatu wilayah akan memiliki perbedaan genetik apabila terdapat penghalang alami di antara wilayah tersebut, seperti gunung atau bukit. Tembok Besar Tiongkok juga mempunyai kekuatan yang demikian, meskipun ia merupakan objek buatan atau nonalami dan hanya memiliki ketinggian sekitar 6 meter.
- Sains Jelaskan Mengapa Manusia Begitu Percaya Adanya Hantu
- Satelit Tunjukan Ada Bencana Mengerikan di China, Ini Penyebabnya
- Asal Usul Tengkorak Misterius Ditemukan di China Terungkap, Ternyata Milik 'Manusia Naga' yang Hidup 1 Juta Tahun Lalu
- China Daratkan Wahana Luar Angkasa di Sisi Terjauh Bulan, Punya Misi Ungkap Salah Satu Rahasia Semesta
- Jenderal TNI Geram Prajurit Siksa Anggota KKB & Janji Proses Hukum: Tak Ada Siapa pun yang Boleh Lolos
- Dosen PNUP Makassar Ditemukan Tewas di Kampus, Ruang Kerja Dipasangi Garis Polisi
Beras ketan digunakan untuk membuat adukan semen atau pengerat yang menyatukan batu bata Tembok Besar Tiongkok dalam masa Dinasti Ming.
Dengan mencampurkan beras ketan dengan kapur yang diairkan (kalsium hidroksida), campuran pengerat ini memiliki keefektifan yang tinggi sehingga dapat menahan guncangan gempa bumi dan pertumbuhan lingkungan.
4. Butuh waktu tahunan untuk berjalan di seluruh bagian tembok
Untuk berjalan dari satu ujung Tembok Besar Tiongkok ke ujung satunya, seseorang dapat menempuh waktu yang sangat lama, hingga mencapai waktu tahunan.
Jarak lebih dari 20.000 km yang sangat panjang juga dibarengi dengan kondisi cuaca yang tidak menentu sehingga bisa membuat perjalanan dari ujung ke ujung menjadi sesuatu yang sangat sulit dilakukan.
Pembangunan Tembok Besar Tiongkok merupakan sebuah usaha yang sangat berat dan panjang. Para pekerja yang membangun, mulai dari tentara, petani, hingga tahanan, bekerja dalam kondisi yang buruk, dengan makanan yang kurang hingga kondisi lingkungan yang menantang.
6. Tembok ini sampai ke negara Mongolia
Selain berada di wilayah negara Tiongkok modern, ternyata tembok ini juga ada yang berada di wilayah negara Mongolia modern.
Pada tahun 2012, konservasionis Inggris, William Lindesay, bersama dengan peneliti dan tentara Mongolia menemukan bagian dari tembok besar yang tersembunyi di Mongolia, tepatnya di Gurun Gobi.
Meskipun merupakan salah satu simbol utama dari bangsa Tionghoa, banyak bagian dari Tembok Besar Tiongkok yang tidak berada dalam kondisi baik karena pemeliharaan yang kurang.