Ericsson tak percaya WiMax dan CDMA akan berkembang
Merdeka.com - Ericsson mengungkapkan vendor tersebut tak percaya bahwa teknologi nirkabel pita lebar WiMax dan code division multiple access (CDMA) akan berkembang meski mengklaim tidak memusuhinya.
"Karena itulah kami tidak memiliki perangkat WiMax karena kami menilai WiMax tidak akan berkembang, seperti juga di Indonesia," ungkap Hardyana Syintawati, VP Marketing Communications Ericsson Indonesia dalam media gathering Ericsson Indonesia, Selasa (17/12).
Untuk CDMA, tambahnya, Ericsson pernah mengakuisisi Nortel dan Qualcomm untuk menyediakan perangkat CDMA. Namun, kata Hardyana, pihaknya lebih percaya 3GPP yang meliputi GSM, 3G, dan LTE yang akan berkembang di masa mendatang.
Di Indonesia sendiri, sejumlah operator CDMA di Indonesia meredup, bahkan beberapa di antaranya banyak yang banting stir memindahkan pelanggannya ke seluler.
Mungkin hanya Smartfren yang masih percaya diri bahwa CDMA akan berkembang, sedangkan Esia sudah seperti kehilangan bahan bakar untuk mengejar pesaingnya baik dalam hal penggelaran jaringan baru maupun penambahan jumlah pelanggan.
Untuk WiMax, sejak tender frekuensi dilakukan empat tahun yang lalu, hampir tak ada operator yang berhasil mengkomersialkannya. Sitra WiMax milik First Media bahkan memilih menghentikan layanannya dan lebih memilih di jalur kabel.
Senada dengan Sitra, Internux yang menggunakan teknologi LTE TD atau disebut juga fixed LTE yang merupakan kelanjutan dari WiMax juga masih menunda komersialisasi layanan bolt-nya.
(mdk/dzm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Internet Operator Seluler Ini Disebut OpenSignal Paling Unggul Dibandingkan Kompetitornya
Opensignal baru saja merilis pengalaman jaringan seluler di Indonesia per Desember 2023.
Baca SelengkapnyaTerus Komitmen Berikan Layanan Terbaik, Telkom Kembangkan Next-Generation Digital Connectivity
Seiring dengan perkembangan di bidang teknologi, Telkom Indonesia terus mengembangkan layanan Next-Generation Digital Connectivity.
Baca SelengkapnyaIndosat Buka Suara soal Gangguan Layanan yang Buat Pengguna Marah
SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchinson, Steve Saerang menyampaikan, saat ini, layanan data Indosat sudah kembali normal sepenuhnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaTelkom dan Huawei Jalin Kerja Sama untuk Buka Peluang Pangsa Pasar B2B di Indonesia
Telkom dan Huawei Jalin Kerja Sama strategis B2B, Data Center, dan Cloud, serta percepatan pembangunan keahlian TelkomGroup.
Baca SelengkapnyaIndonesia Bangga! Satelit Telekomunikasi Milik Telkom Segera Meluncur
Satelit Merah Putih 2 ini akan menjadi tolak ukur perkembangan digitalisasi Indonesia.
Baca SelengkapnyaTelkom Tawarkan Kampanye Digital Dukung Pungutan Wisatawan Asing di Bali
Telkom siap berkolaborasi mendukung langkah Pemprov Bali menerapkan pungutan bagi wisatawan asing.
Baca SelengkapnyaFinnet Indonesia Target 1 Miliar Transaksi di 2024, Naik 10 Persen Dibandingkan 2023
Finnet merupakan perusahaan penyedia layanan pembayaran secara elektronik (e-payment), dengan produk unggulannya FinPay yang diluncurkan sejak 2006 silam.
Baca SelengkapnyaDigiserve Catat Pertumbuhan Bisnis Sepanjang 2023, Ini Dia Datanya
Di tahun 2023, Digiserve terus memacu pertumbuhan bisnis melalui terobosan produk dan layanan terbaik bagi para pelanggan.
Baca Selengkapnya