Bukalapak Akuisisi iPrice, Platform Pembanding Harga
Merdeka.com - Bukalapak, mengumumkan akuisisi saham mayoritas di iPrice. iPrice merupakan platform pembanding harga terdepan di Asia Tenggara. Melalui investasi strategis ini, iPrice berpeluang untuk mempercepat pertumbuhannya dengan memanfaatkan sinergi antara kedua grup.
Mencermati tren ini, Bukalapak memutuskan untuk mengalihkan fokusnya dari bersaing langsung dengan pasar lain, menjadi membangun atau mengakuisisi ceruk pasar dan mempercepat pertumbuhan mereka.
Selama 8 tahun terakhir, iPrice telah membangun dan membesar ceruk pasar bisnis yang dibangunnya. Fokusnya pada konsumen yang sadar harga menjadikannya tempat di hati pembeli di Asia Tenggara.
Pada 2022, iPrice membantu lebih dari 100 juta konsumen di 7 negara di Asia Tenggara untuk menghemat uangnya. Pasalnya, teknologi yang dimiliki iPrice menampilkan penawaran dan diskon terbaik dari lebih dari 8 miliar penawaran di pasar.
"Dengan keahlian Bukalapak yang luas dalam e-commerce dan basis pengguna setia iPrice serta teknologi eksklusif, kami yakin dapat membuka potensi secara maksimal pada platform ini," ujar Willix Halim, CEO Bukalapak.
Investor iPrice, di antaranya Itochu dan Naver, menyambut baik kesepakatan tersebut. Kondisi ekonomi yang kurang stabil pada tahun lalu memaksa iPrice untuk mengurangi beberapa aspek bisnisnya dan mengurangi jumlah tim secara substansial.
Hal itu dilakukan demi menumbuhkan bisnis dengan biaya yang efektif. Transisi ini sekarang akan dipercepat dengan pijakan grup Bukalapak di beragam vertikal yang membuka banyak peluang baru.
Heinrich Wendel, Co-founder iPrice, mengatakan, pihaknya sangat senang dapat bergabung dengan Bukalapak dan memanfaatkan sinergi grup.
"Kemitraan ini akan memungkinkan kami memperluas layanan untuk membantu lebih banyak pengguna menghemat uang di vertikal baru," ujar dia.
Walau telah diakusisi, iPrice akan terus beroperasi sebagai entitas independen, mempertahankan posisi netralnya terhadap pengguna dan bekerja sama dengan berbagai pedagang dan penjual.
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenaikan harga beras saat ini telah memecahkan rekor tertinggi di era pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaGuna mengatasi harga beras yang mahal, pemerintah melalui Perum Bulog menyuplai beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar-pasar.
Baca SelengkapnyaJokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ikappi mendorong distribusi masif kepada wilayah dengan kebutuhan bawang merah cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaPresiden menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan upaya-upaya intervensi untuk menstabilkan harga beras
Baca SelengkapnyaPadahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan dirinya dan Mahfud MD mempunyai komitmen untuk akan menstabilkan harga pangan.
Baca Selengkapnya"Bansos itu enggak ada kaitannya sama harga (beras)," ketua Bapanas) Arief Prasetyo
Baca SelengkapnyaBeras SPHP merupakan beras yang dikelola pemerintah dengan harga ekonomis namun kualitas premium.
Baca Selengkapnya