Vladimir Putin: Rusia Harus Sambut Pejuang Sukarelawan untuk Bertempur di Ukraina
Vladimir Putin menyampaikan Rusia pasti mengizinkan sukarelawan yang ingin bertempur di Ukraina mendukung serangan Moskow.
Vladimir Putin menyampaikan Rusia pasti mengizinkan sukarelawan yang ingin bertempur di Ukraina mendukung serangan Moskow.
Angka kematian ini diumumkan di tengah kemarahan karena gempuran Rusia pada Rabu yang menyasar rumah sakit bersalin di Mariupol yang menewaskan tiga orang.
Saat ini memasuki pekan ketiga invasi Rusia di Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari.
Invasi Rusia sejauh ini telah menghancurkan aset-aset Ukraina dengan nilai sekitar USD 100 miliar atau sekitar Rp 1.431 triliun.
Untuk pertama kalinya, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov bertemu timpalannya dari Ukraina, Dmytro Kuleba di Turki. Kedua Menlu ini melakukan pembicaraan untuk mencari solusi atas perang yang terjadi setelah Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari.
Tiga orang termasuk seorang anak tewas dalam serangan udara yang menghantam rumah sakit anak dan bersalin di kota Mariupol, Ukraina, pada Rabu.
Duta Besar Ukraina untuk Israel protes karena hanya diberi bantuan berupa helm.
Vladimir Putin pada Kamis mengatakan sanksi yang dijatuhkan terhadap negaranya akan memukul kembali Barat, salah satunya dalam bentuk harga energi dan pangan yang melambung, dan Moskow akan mengatasi masalahnya dan bangkit lebih kuat.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, ikut bertempur bisa melanggar hukum dan bisa mengarah ke penuntutan.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy menyebut ancaman Presiden Rusia, Vladimir Putin untuk menggunakan senjata nuklir hanya "gertakan" dan itu "menunjukkan kelemahan".
Ibu negara Ukraina, Olena Zelenska melontarkan pernyataan keras terkait invasi Rusia, mengecam "pembunuhan massal" warga sipil di negaranya.
Dalam perang ini, tumbuh harapan bahwa mobilisasi ibu-ibu Rusia yang tidak mau melihat putra-putra mereka dikirim ke jurang kematian dapat mengubah jalannya perang yang mengerikan ini.
AS menolak tawaran Polandia pada Selasa untuk mengirim jet tempur buatan Rusia ke pangkalan AS di Jerman untuk mendukung angkatan udara Ukraina dalam melawan invasi pasukan Rusia.
Ibu tentara Rusia mengungkapkan kecemasannya tentang anak-anaknya yang dikirim ke Ukraina.
Israel menyampaikan pada Selasa siap menerima sampai 5.000 orang Ukraina yang melarikan diri dari invasi Rusia dan mengizinkan 20.000 lainnya yang tiba sebelum pertempuran dimulai tetap tinggal di negara itu sementara.
Presiden AS, Joe Biden pada Selasa mengumumkan pemerintahannya melarang impor minyak, gas alam, dan batu bara Rusia ke AS, sebagai respons atas invasi Rusia ke Ukraina.
Sejumlah perusahaan franchise dunia seperti McDonald's dan Starbucks menutup ratusan cabangnya di Rusia. Coca Cola dan Pepsi juga menghentikan penjualan soda karena invasi Rusia ke Ukraina.
Ia menyebutkan, ratusan PMI itu akan dipulangkan karena akibat konflik Ukraina dan Rusia. Sehingga, situasi di dua negara tersebut tidak kondusif dan demi keselamatan para PMI pasti dipulangkan.