Per 19 November, Realisasi Insentif Usaha PEN Capai Rp62,83 Triliun
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, realisasi insentif usaha program pemulihan ekonomi nasional (PEN) hingga 19 November 2021 mencapai Rp62,83 triliun.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, realisasi insentif usaha program pemulihan ekonomi nasional (PEN) hingga 19 November 2021 mencapai Rp62,83 triliun.
Tantangan pemulihan ekonomi nasional tidak hanya datang dari akar masalahnya, penyebaran virus corona. Melainkan juga dipicu ketidakpastian geopolitik akibat perang dagang yang dilanjutkan meski masih dalam suasana pandemi Covid-19.
Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara meminta para kepala daerah untuk menyisihkan 8 persen dari APBD tahun anggaran 2022 untuk mengantisipasi adanya lonjakan kasus Covid-19. Penyisihan dana tersebut bisa diambil dari Dana Alokasi Umum (DAU) maupun Dana Bagi Hasil (DBH).
Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara mengatakan realisasi penggunaan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sampai 19 November mencapai Rp 495,77 triliun. Angka ini telah mencapai 66,6 persen dari pagu anggaran Rp 744,77 triliun. Suahasil memperkirakan hingga akhir tahun penyerapan dana PEN mencapai 95 persen.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara soal berbagai ancaman ekonomi yang mengintai Indonesia pada 2022 mendatang. Menurutnya, seluruh negara dunia pun tengah berhadapan dengan ketidakpastian tinggi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, tahun 2022 menjadi kesempatan emas bagi Indonesia untuk mengakselerasikan pertumbuhan ekonomi. Meski demikian, momentum pertumbuhan yang diharapkan tidak akan berjalan dengan mudah.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai dalam kondisi pandemi saat ini, pemulihan industri penerbangan jadi urgensi dan prioritas semua pihak. Dengan demikian, perlu ada kerja sama dari berbagai stakeholders untuk mencapai tujuan tersebut.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemulihan yang kuat merupakan pemulihan yang inklusif, dan ekonomi yang kuat adalah ekonomi yang mampu bertransformasi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan seiring dengan proses pemulihan ekonomi nasional, tingkat pengangguran di Indonesia mengalami penurunan. Semula pada tahun 2020 berada di level 7,1 persen, kemudian per Agustus 2021 berkurang hingga tinggal 6,5 persen.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, tingkat pergerakan masyarakat saat ini telah kembali ke level sebelum pandemi Covid-19. Bahkan bila dibandingkan dengan Februari 2020, mobilitas masyarakat lebih tinggi saat ini.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan kebijakan gas dan rem dinilai efektif dalam menangani pandemi covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Hal itu terbukti, Indonesia menjadi negara yang penanganan pandeminya terbaik se-ASEAN.
Secara rinci, realisasi kluster kesehatan mencapai Rp129,30 triliun atau 60 persen dari pagu disiapkan. Realisasi kluster perlinsos (perlindungan sosial) sebesar Rp139,04 triliun atau 74 persen dari pagu disiapkan. Realisasi kluster program prioritas yaitu Rp74,39 triliun.
Secara rinci, untuk klaster kesehatan realisasinya mencapai Rp129,3 triliun, klaster perlindungan sosial sudah mencapai Rp132,49 triliun.
Sejumlah industri ternyata mampu bertahan bahkan tumbuh secara positif di tengah situasi pandemi Covid-19. Salah satu penopang bangkitnya perekonomian Indonesia adalah kelancaran dalam manajemen distribusi baik di sektor energi, pangan, dan berbagai sektor lain.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pihaknya siap menyampaikan aspirasi sejumlah negara dalam forum Trade Investment and Working Group (TIIWG) G20 pada 2022. Ini dia sampaikan pada pembukaan Regional Conference in Industry Development (RCID) ke dua di Jakarta, Rabu (10/11).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melaporkan, realisasi dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) per 5 November 2021 sudah mencapai Rp 456,35 triliun atau 61,3 persen dari pagu anggaran Rp 744,77 triliun.
Berdasarkan perhitungan BRI, pemulihan ekonomi khususnya terhadap pelaku UMKM baru terjadi pada kuartal 1-2023. Namun karena momentum pemulihan ekonomi terakselerasi dengan baik dan masyarakat disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan maka pemulihan UMKM bisa terjadi di semester II-2022.
Dalam menyambut pemulihan ekonomi, Kubik Leadership bakal menggelar kegiatan Indonesia Leadership Conference (ILDC) 2021 untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).