Inggris Akan Berlakukan "Aturan Enam Orang" karena Lonjakan Kasus Covid-19
Jumlah kasus di Inggris mulai meningkat tajam lagi dalam beberapa hari terakhir.
Jumlah kasus di Inggris mulai meningkat tajam lagi dalam beberapa hari terakhir.
Serangan Penikaman di Inggris Tewaskan 1 Orang. Aparat kepolisian setempat menyebut serangan acak yang dilakukan seorang pria di empat lokasi berbeda itu sebagai sebuah 'insiden besar'.
Di Inggris sekitar separuh pegawai di Peternakan Banham di Norfolk harus menjalani isolasi mandiri setelah 75 orang dites positif Covid-19.
Uniknya Pohon dengan Ratusan Sepatu Menggantung. Pohon unik ini populer di kalangan pelajar yang kerap melakukan tradisi melempar sepatunya setelah menerima hasil ujian. Pohon ini sarat akan kenangan karena menyimpan aneka ragam sepatu dari masa ke masa.
Selama di rawat, keduanya tetap berusaha menghabiskan waktu bersama dan minum secangkir teh berdua.
Hanya 22 persen orang yang hasil tes virus coronanya positif dilaporkan mengalami gejala pada saat tes dilakukan. Angka ini berdasarkan data Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS).
Dalam konferensi 1 Juli yang diunggah di situs web QCT, dia mengatakan: "Ketika melihat ke Persemakmuran, kita tak bisa melangkah lebih jauh tanpa mengakui masa lalu."
Sandelewski, seorang tukang las dari Polandia, ditemukan memiliki konsentrasi kafein darah 282 mikrogram kafein per mililiter darah. Setiap level di atas 80 mikrogram kafein per mililiter darah bisa berakibat fatal, demikian hasil pemeriksaan di Huntingdon.
Lockdown Berakhir, Pengunjung Pantai di Inggris Membeludak. Hanya beberapa hari setelah lockdown berakhir dan pembatasan perjalanan di Eropa dicabut, warga berbondong-bondong mengunjungi pantai dan taman untuk berjemur ketika gelombang panas melanda.
Sebelumnya, pemerintah Inggris telah menyarankan warga untuk mengenakan masker di ruang tertutup, seperti toko dan angkutan umum. Kendati demikian, aturan itu tidak diwajibkan.
Inggris menutup sementara kedutaannya di Korea Utara dan telah memulangkan semua staf diplomatiknya meninggalkan negara itu di tengah pembatasan sosial ketat untuk pencegahan penyebaran virus corona.
Aksi Mendebarkan Atlet Parkour Inggris di Tengah Kelonggaran Lockdown. Mengobati kejenuhan usai Inggris melonggarkan aturan lockdown, sejumlah atlet parkour melakukan pertunjukan aksi memanjat dan melompat dari bangunan ke bangunan tinggi lainnya dengan tangan kosong.
Mengutip koran The Sun, Professor Sarah Gilbert, yang timnya tengah bekerja meneliti vaksin di Universitas Oxford mengatakan vaksin bisa siap dalam beberapa bulan ke depan.
Intip Tugas Pekerja Kamar Mayat di London Saat Pandemi. Di tengah penyebaran wabah pandemi Covid-19, dua orang pekerja kamar mayat di London tidak mengenakan masker pelindung wajah dan APD. Mereka terlihat hanya mengenakan sarung tangan dan pelindung tubuh bagian depan dari bahan plastik.
Pandemi Mereda, Warga Inggris Bebas Jalan Kaki dan Bersepeda. Menteri Perhubungan Inggris, Grant Shapps, menyarankan warga Inggris untuk berjalan kaki atau bersepeda ketika lockdown dilonggarkan.
Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock, pada Jumat 24 April 2020, mengatakan bahwa Perdana Menteri Boris Johnson dalam kondisi baik dan pulih setelah jatuh sakit parah dengan Virus Corona.
Masjid Inggris Sulap Halaman Jadi Kamar Jenazah Korban Covid-19. Masjid Jami Tengah Ghamkol Sharif di Birmingham menyulap halaman parkirnya menjadi kamar jenazah seiring bertambahnya korban meninggal akibat Covid-19 sehingga melebihi 17 ribu kasus.
Seorang perempuan berusia 106 tahun, yang diduga jadi pasien tertua di Inggris, berhasil sembuh dari Covid-19, penyakit disebabkan oleh jenis baru virus corona (SARS-CoV-2). Sang nenek telah ke luar dari rumah sakit.