Inggris Akan Produksi 30 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Hingga September
Merdeka.com - Pada akhir April, pemerintah Inggris berjanji warganya akan mendapatkan vaksin yang diproduksi di dalam negeri sesegera mungkin. Belum lama ini, Menteri Urusan Usaha, Alok Sharma mengumumkan kesepakatan lisensi global antara Universitas Oxford dan perusahaan farmasi raksasa, AstraZeneca, yang merupakan bagian dari rencana pemerintah untuk menyediakan vaksin Covid-19 setidaknya bagi setengah dari populasi Inggris dengan anggaran 130 juta poundsterling atau sekitar Rp2,3 triliun.
“Para ilmuwan kami berada di garis depan pengembangan vaksin. Kesepakatan dengan (perusahaan obat-obatan Inggris-Swedia) AstraZeneca berarti bahwa jika vaksin Universitas Oxford berhasil, orang-orang di Inggris akan mendapatkan akses pertama ke sana, membantu melindungi ribuan nyawa," jelas Sharma kepada wartawan, Minggu, dilansir dari Sputnik News, Selasa (19/5).
Dia mengatakan, perjanjian tersebut menetapkan pemberian total 100 juta dosis vaksin, dan “memastikan bahwa selain mendukung warga kita sendiri, kita dapat menyediakan vaksin untuk negara-negara berkembang dengan biaya serendah mungkin”.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Siapa yang mengumumkan penemuan vaksin kanker? Presiden Vladimir Putin mengungkapkan bahwa mereka kini selangkah lebih dekat untuk penemuan vaksin kanker.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Kapan Bio Farma mulai meneliti vaksin? Pada 1902 lembaga tersebut mulai meneliti berbagai vaksin yang diperuntukkan bagi kesehatan masyarakat.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang penanganan Covid-19 oleh polisi? Disertasi yang berjudul 'Evaluasi Kebijakan Operasi Aman Nusa II dalam Penanganan Covid-19 oleh Polrestabes Bandung,' karya Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung, menyoroti peran kritis Polri dalam mengimplementasikan strategi efektif yang mengintegrasikan keamanan dan kesehatan publik.
-
Siapa yang memimpin penelitian? Tim peneliti yang dipimpin Dr. Romain Sabroux dari Fakultas Ilmu Bumi Universitas Bristol, telah melakukan penyelidikan mendalam terhadap temuan ini.
"Inggris terus mengarahkan respons global untuk menemukan vaksin, dan pemerintah mendukung para ilmuwan kami untuk melakukan ini secepat mungkin," jelas Sharma.
Pada saat yang sama, Sharma juga mengingatkan bahwa tak ada jaminan vaksin akan ampuh, seraya menambahkan Inggris akan mencari alternatif pengobatan lainnya bagi orang yang terinfeksi virus corona baru.
Mengutip koran The Sun, Professor Sarah Gilbert, yang timnya tengah bekerja meneliti vaksin di Universitas Oxford mengatakan vaksin bisa siap dalam beberapa bulan ke depan. AstraZeneca disebut akan membuat 30 juta dosis vaksin virus corona sampai September jika berhasil.
Pesimisme PM Boris Johnson
Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson, tak begitu yakin vaksin bisa tersedia secara massal dalam waktu dekat. Menurutnya vaksin bisa tersedia lebih dari setahun.
"Memang, dalam skenario terburuk, kita mungkin tidak akan pernah menemukan vaksin," ujarnya.
Karena itulah PM Johnson mengajak warganya agar bersiap menghadapi skenario terburuk tersebut sembari tetap berusaha agar hal tersebut tak terjadi.
Sebelumnya, pemerintah Inggris tetap bungkam apakah mereka dapat menjamin warga Inggris akan menjadi yang pertama mendapatkan manfaat dari vaksin buatan dalam negeri.
“Apa yang kami lakukan adalah bekerja pada pengembangan vaksin dan memastikan bahwa kami dapat memproduksinya dengan sangat cepat di Inggris sehingga setiap orang di Inggris yang membutuhkan vaksin bisa mendapatkannya sesegera mungkin,” kata juru bicara pemerintah kepada wartawan pada akhir April.
Pernyataan tersebut menyusul langkah pemerintah untuk membentuk satuan tugas khusus "untuk mempercepat" pengembangan vaksin, yang datang di tengah keputusan London untuk menyediakan anggaran 14 juta poundsterling atau sekitar Rp253 miliar untuk investasi 21 proyek penelitian baru untuk memerangi penyebaran virus corona.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adapun beberapa atlet terkenal telah dinyatakan positif COVID-19 di Olimpiade Paris 2024.
Baca SelengkapnyaBiofarma mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk tahun 2025 sebesar Rp2,21 triliun.
Baca SelengkapnyaVaksin flu universal bisa membantu mengatasi berbagai jenis flu dan mutasinya seperti Covid-19.
Baca SelengkapnyaKanker merupakan momok bagi banyak orang. Pada saat ini, Rusia mengklaim bahwa mereka selangkah lebih dekat untuk menemukan vaksin Kanker.
Baca SelengkapnyaPelatihan yang diberikan oleh Biofarma maupun Unpad di masa mendatang para peniliti tersebut bisa mempunyai pabrik vaksin di negara mereka masing-masing.
Baca SelengkapnyaKelompok orang yang rawan tertular cacar monyet diminta untuk sadar dalam mencegah penyakit ini.
Baca SelengkapnyaMulai Januari 2024, vaksinasi Covid-19 tidak lagi gratis alias berbayar.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca Selengkapnya