IHSG Diramal Bakal Terkoreksi, Perhatikan Saham Ini
Analis KGI Sekuritas, Yuganur Wijanarko menilai, investor dapat berburu saham bagus di harga terendah (bargain hunting) untuk sejumlah saham big caps.
Analis KGI Sekuritas, Yuganur Wijanarko menilai, investor dapat berburu saham bagus di harga terendah (bargain hunting) untuk sejumlah saham big caps.
PT Bhakti Agung Propertindo Tbk (BAPI) resmi mencatatkan sahamnya di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui skema penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO). Perseroan menerbitkan saham sebanyak 1.677.522.000 lembar dengan Harga penawaran umum Rp 150 per lembar saham.
Adapun saham emiten Bursa Efek Indonesia berkode saham BBTN ini direkomendasikan beli (buy) dengan target harga di posisi 2.700-an hingga akhir 2019.
Di penghujung bulan Agustus 2019, data perdagangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup positif. Hal tersebut dapat terlihat pada data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengalami peningkatan sebesar 1,16 persen pada posisi 6.328,470 dari 6.255,597 pada pekan sebelumnya.
Direktur Utama BeFa, Yoshihiro Kobi mengatakan, membina karakter anak-anak agar dapat menjadi pemimpin bangsa di masa datang adalah dengan keseimbangan antara pendidikan dan olahraga.
Duniatex Group, salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia, memilih untuk memprioritaskan nasib karyawannya yang jumlahnya mencapai 45.000 orang dalam menghadapi persoalan keuangan yang dihadapi salah satu anak usahanya. Sejauh ini, pihaknya masih melakukan produksi seperti biasanya.
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) resmi menerapkan secara efektif sistem Central Bank Money (CeBM) untuk penyelesaian dana transaksi di pasar modal. Untuk melengkapi penerapan full CeBM ini, KSEI bakal melayani penyelesaian transaksi hingga pukul 16.00 WIB.
Kepala Unit Pengembangan Produk BEI Kautsar Primadi Nurahmad menjelaskan, IDX Value 30 merupakan kumpulan saham dari IDX80 yang memiliki harga rendah, namun secara kinerja keuangan terbilang baik.
Bahana Sekuritas menilai pertumbuhan ekonomi yang melambat membuka peluang bagi penurunan suku bunga lebih lanjut. Ekonomi Indonesia pada kuartal dua tahun ini masih memperlihatkan tren pertumbuhan yang melambat sebagai dampak dari memburuknya kinerja ekspor akibat dari perang dagang antara Amerika dan China.
LPKR telah berhasil meraup dana segar USD 787 juta, atau setara Rp11,2 triliun dari right issue. Ini artinya LPKR menjual 28 miliar saham baru dengan harga Rp235 per saham.
Kepala Divisi Layanan dan Pengembangan Perusahaan Tercatat Bursa Efek Indonesia, Saptono Adi Junarso mengatakan bahwa pihaknya sudah menerbitkan kebijakan seputar Papan Akselerasi dalam bentuk Peraturan Nomor I-V sejak 22 Juli 2019.
PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAP) mencatat laba usaha meningkat 34 persen dari Rp 722 miliar menjadi Rp 969 miliar. Sementara, laba bersih meningkat 51 persen menjadi Rp 605 miliar dari Rp 402 miliar pada periode semester pertama tahun 2018.
Perusahaan tetap mendorong pertumbuhan bisnis untuk menjawab beragam tantangan tersebut dengan membukukan piutang pembiayaan neto Rp 16,4 triliun serta mencatat total aset senilai Rp 18,3 triliun di semester pertama 2019.
Capaian ini, melanjutkan tren kinerja positif yang dibukukan pada tahun 2018. Sebagai catatan, perusahaan telah membagikan deviden sebesar Rp 5 per lembar saham pada tanggal 19 Juli 2019 lalu.
Senior Research PT KGI Sekuritas, Yuganur Wijanarko menuturkan, pelaku pasar atau investor masih menanti pertemuan (meeting) Federal Reserve pada hari Rabu 31 Juli 2019. Ini dinilai bakal menentukan arah apakah ada rencana penurunan suku bunga acuan The Fed atau tidak.
Persoalan PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) tampaknya tak berhenti pada isu gagal bayar utang saja. Perseroan kini juga digugat oleh investor atau para pemegang sahamnya. Menurut mereka, keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perusahaan terkait agenda pergantian pengurus melawan hukum.
BEI mengimbau agar para pemangku kepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan.
Sejumlah analis saham sepakat indeks berpotensi menguat (bullish) ditopang sentimen internal yang kini kondusif. Adapun IHSG diprediksi akan diperdagangkan pada rentang 6.302-6.488.