Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan, pemeriksaan terkait dana sumbangan untuk penanganan Covid sebesar Rp 2 triliun dari keluarga mendiang Akidi Tio terus dilakukan. Argo mengungkap, kasus ini ditangani Polda Sumsel.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengaku akan mengecek laporan tersebut sebelum memberikan pernyataan secara resmi.

Putri bungsu mendiang Akidi Tio, Heriyanti menjanjikan uang bantuan Covid-19 sebesar Rp2 triliun cair hari ini. Jika belum cair juga, pemeriksaan terus dilakukan.

Indonesia Police Watch (IPW) meminta Bareskrim Polri untuk mengambil alih kasus sumbangan dana hibah Rp2 triliun dari keluarga mendiang Akidi Tio. Lembaga itu juga meminta agar dilakukan pemeriksaan terhadap Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) Irjen Eko Indra Heri.

Menko Polhukam Mahfud Md menanggapi kabar terbaru sumbangan Rp2 triliun dari keluarga mendiang Akidi Tio untuk penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan. Sejak awal, Mahfud mengaku ragu sumbangan itu nyata.

Heriyanti keluar gedung Ditreskrimum Polda Sumatera Selatan, Senin (2/8) pukul 22.00 WIB. Turut mendampingi suami, Rudi Sutadi dan anak laki-lakinya yang juga diperiksa penyidik.

Selama proses penyelidikan, tim pertama menggunakan data teknologi informasi dan analisis intelijen. Sepekan bekerja, tim menemukan kejanggalan dan segera mengamankan tersangka Heriyanti dan Prof Hardi Darmawan.

Dokter keluarga Akidi Tio, Prof Hardi Darmawan turut diamankan polisi dalam kasus sumbangan Rp2 triliun untuk penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan.

Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri tak menyangka menjadi korban penipuan. Dia bahkan sudah berencana membentuk tim untuk mengelola bantuan itu agar tepat guna.

Sumbangan untuk penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan sebesar Rp2 triliun dari mendiang Akidi Tio melalui keluarganya ternyata bohong. Polisi telah menetapkan putri bungsu Akidi Tio, Heriyanti sebagai tersangka.

Sumbangan sebesar Rp2 triliun untuk penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan (Sumsel) dari mendiang Akidi Tio, yang disampaikan keluarganya, ternyata bohong. Polisi pun menetapkan putri bungsunya, Heriyanti sebagai tersangka.

Penyidik Kepolisian Daerah Sumatera Selatan (Polda Sumsel) mengamankan anak bungsu Akidi Tio, Heriyati alias Ahong dan dokter keluarga mereka, Prof Hardi Darmawan. Keduanya diperiksa terkait sumbangan Rp2 triliun untuk menangani Covid-19 di provinsi itu.

Bantuan berupa dana sebesar Rp2 Triliun, disalurkan melalui dokter keluarga mendiang Akidi Tio, Prof Hardi Darmawan, pada hari Senin (26/7/2021) pagi.

"Saya juga pernah menulis ada orang-orang yang minta difasilitasi untuk menggali harta karun dan lain-lain yang akan disumbangkan ke negara. Tapi tidak bisa divalidasi," ungkapnya.

"Keluarga besar almarhum Akidi Tio memberikan sumbangan sebesar Rp2 triliun. Harapannya, Sumsel bisa segera keluar dari situasi pandemi," ungkap Hardi.

Sosoknya baru-baru ini tengah viral setelah memberikan bantuan senilai Rp2 triliun untuk penanganan Covid-19. Donasi ini viral setelah diunggah oleh akun Facebook Humas Polda Sumsel pada Senin (26/7) lalu. Tak sedikit yang penasaran dengan sosok pengusaha Akidi Tio.