Merdeka.com - Indonesia memiliki beragam budaya dan kepercayaan dan tak jarang dari perbedaan itu timbul sebuah konflik. Perbedaan tersebut terkadang memunculkan stereotype dan prasangka terhadap etnik tertentu. Prasangka mengaktifkan stereotype dan stereotype menguatkan prasangka.
Prasangka menurut Allport (Liliweri, 2005) adalah sikap antipati yang berlandaskan pada cara menggeneralisasi yang salah dan tidak fleksibel. Prasangka merupakan sikap negatif yang diarahkan kepada seseorang atau kelompok atas dasar perbandingan dengan kelompok sendiri.
Sedangkan prasangka etnik merupakan sikap negatif yang diarahkan oleh kelompok etnik tertentu kepada kelompok etnik lainnya dan difokuskan pada ciri - ciri negatif sehingga menghambat hubungan antar etnik dan menimbulkan konflik seperti yang ditulis Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Universitas Tadulako (2017).
Lalu apa yang dimaksud dengan stereotype? Berikut merdeka.com merangkum pengertian stereotype yang penting diketahui:
Stereotype adalah penilaian yang tidak seimbang terhadap suatu kelompok masyarakat. Penilaian itu terjadi karena kecenderungan untuk menggeneralisasi tanpa diferensiasi. Berikut pengertian stereotype lainnya:
Menurut Samovar & Porter (Mulyana, 2006), stereotype adalah persepsi atau kepercayaan yang dianut mengenai kelompok atau individu berdasarkan pendapat dan sikap yang lebih dulu terbentuk.
Sedangkan menurut Matsumoto (Liliweri, 2005), stereotype adalah generalisasi kesan yang kita miliki mengenai seseorang terutama karakter psikologis atau sifat kepribadian.
Barker (2004:415) mendefiniskan stereotype sebagai representasi terang- terangan namun sederhana yang mereduksi orang menjadi serangkaian ciri karakter yang dibesar-besarkan, dan biasanya bersifat negatif.
Menurut Myers (dalam Hanurawan & Diponegoro), stereotype adalah suatu bentuk keyakinan yang dimiliki oleh seseorang atau suatu kelompok tentang atribut personal yang ada pada kelompok tertentu.
Menurut Sherif & Sherif dalam Sobur, stereotype adalah kesepakatan di antara anggota-anggota kelompok terhadap gambaran tentang kelompok lain berikut anggota-anggotanya. Kecenderungan dari seseorang atau kelompok untuk menampilkan gambar atau gagasan yang keliru (false idea).
Narwoko & Suyanto mengatakan, stereotype adalah pelabelan terhadap pihak atau kelompok tertentu yang selalu berakibat merugikan pihak lain dan menimbulkan ketidakadilan.
Terakhir menurut laman thoughtco, stereotypee adalah ciri-ciri yang dikenakan pada sekelompok orang karena ras, kebangsaan, dan orientasi seksualnya. Ciri-ciri ini cenderung merupakan penyederhanaan yang berlebihan dari kelompok yang terlibat dan, meskipun tampak "positif", stereotypenya berbahaya.
Advertisement
Stereotype dibagi menjadi dua jenis, yakni heterostereotype dan autostereotype. Heterostereotype merujuk pada stereotype yang dimiliki yang terkait dengan kelompok lain, sementara autostereotype adalah stereotype yang terkait dengan dirinya sendiri.
Stereotype ini tidak selalu negatif, namun juga kadang mengandung gambaran-gambaran positif. Menurut Johnson & Johnson, stereotype dilestarikan dan di kukuhkan dalam empat cara:
1. Stereotype mempengaruhi apa yang kita rasakan dan kita ingat berkenaan dengan tindakan orang-orang dari kelompok lain.
2. Stereotype membentuk penyederhanaan gambaran secara berlebihan pada anggota kelompok lain. Individu cenderung untuk begitu saja menyamakan perilaku individu-individu kelompok lain sebagai tipikal sama.
3. Stereotype dapat menimbulkan pengkambinghitaman.
4. Stereotype kadangkala memang memiliki derajat kebenaran yang cukup tinggi, namun sering tidak berdasar sama sekali. Mendasarkan pada stereotype bisa menyesatkan. Lagi pula stereotype biasanya muncul pada orang-orang yang tidak mengenal sungguh-sungguh etnik lain. Apabila kita menjadi akrab dengan etnis bersangkutan maka stereotype terhadap etnik itu biasanya akan menghilang.
Beberapa contoh stereotype terkenal berkenaan dengan asal etnik adalah stereotype yang melekat pada etnis Jawa, seperti suka berbasa-basi. Stereotype etnis Batak adalah keras kepala dan maunya menang sendiri. Stereotype orang Minang adalah pintar berdagang. Stereotype etnis Cina adalah pelit dan pekerja keras.
Kemudian stereotype orang Madura gampang marah dan cenderung kasar, orang Italia cenderung romantis, dan orang kulit hitam (negro), cenderung kurang ajar. Gambaran ini pada sekelompok orang tertentu dianggap sebagai kebenaran.
Advertisement
Dikabarkan Meninggal Dunia, Ini Perjalanan Karier Benjo Eks Teamlo di Dunia Lawak
Sekitar 5 Jam yang laluCoba Taksi di AS, Wanita Ini Kaget Tidak Ada Sopir Mobil Jalan Sendiri
Sekitar 8 Jam yang laluPakai Seragam SMA, Intip Momen Perayaan Ulang Tahun Henny Rahman Istri Alvin Faiz
Sekitar 10 Jam yang laluIngat Btari Karlinda Pemeran Ina 'Catatan si Boy', Begini Kabar Terbarunya Sekarang
Sekitar 12 Jam yang laluDibangun Tanpa Semen, Masjid di Sumut Ini Jadi Peninggalan Kesultanan Asahan
Sekitar 15 Jam yang laluPutranya Akan Kuliah di Jepang, Intip Potret Akrab Mulan Jameela dan Rafly Aziz
Sekitar 1 Hari yang laluLihat Karyawan Salat di Antara Rak Barang, Bos Ini Langsung Bangun Tempat Ibadah
Sekitar 1 Hari yang laluPDAM Tirtanadi Sumut Buka Layanan Drive Thru Pembayaran Tagihan Air, Ini Tujuannya
Sekitar 1 Hari yang laluBerawal dari Pesan Makanan di Aplikasi Belanja Online, Wanita Ini Bertemu Jodohnya
Sekitar 1 Hari yang laluPunya Dua Anak, Zaskia Gotik Kini Fokus Mempercantik Diri Demi Suami
Sekitar 1 Hari yang laluJelang Pilgub Sumut 2024, Musa Rajekshah Siap Jadi Rival Edy Rahmayadi
Sekitar 1 Hari yang laluAda Praktik Penyalahgunaan BBM Subsidi, Pertamina Beri Sanksi SPBU di Labuhan Batu
Sekitar 1 Hari yang laluTak Cuma Komandan Pasukan HUT RI Istana, Polisi Penjual Pecel Ayam juga Pasukan PBB
Sekitar 1 Hari yang laluTuruti Keinginan Anak, Bapak Ini Nekat Cegat Mobil Patroli Polisi di Pingir Jalan
Sekitar 1 Hari yang laluIni Jenderal Polisi Pendiri Brimob, Pernah Protes Pengangkatan Kapolri dan Diasingkan
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Perintah Mahfud! Kapolda Gerak Penahanan Wanita Korban KDRT Ditangguhkan
Sekitar 1 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 3 Hari yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 4 Hari yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 4 Hari yang laluFerdy Sambo, Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Ajukan Kasasi ke MA
Sekitar 5 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 3 Hari yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 4 Hari yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 4 Hari yang laluFerdy Sambo, Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Ajukan Kasasi ke MA
Sekitar 5 Hari yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluVaksin Influenza pada Ibu Hamil Bisa Berikan Kekebalan Tubuh pada Janin
Sekitar 2 Hari yang laluCEK FAKTA: Hoaks 98 Juta Orang Amerika Diberi Virus Kanker melalui Vaksin Polio
Sekitar 4 Hari yang laluKomposisi Skuad Tak Jauh Beda dengan Musim Lalu, Persis Punya Keuntungan Dibanding Kontestan Lain
Sekitar 39 Menit yang laluLiga 1: David Rumakiek Resmi Gabung PSIS, Jadi Pemain Kedua yang Direkrut dari Persib
Sekitar 1 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami