Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sosok Soedjatmoko, Diplomat Andal Keturunan Jawa, Lulusan Sekolah Kedokteran

<b>Sosok Soedjatmoko, Diplomat Andal Keturunan Jawa, Lulusan Sekolah Kedokteran</b><br>

Sosok Soedjatmoko, Diplomat Andal Keturunan Jawa, Lulusan Sekolah Kedokteran

Mantan duta besar Indonesia ini telah menjadi rektor di United Nations (PBB) University Tokyo pada September 1980.

Pria kelahiran Sawahlunto, Provinsi Sumatra Barat pada 10 Januari 1922 ini merupakan tokoh yang cukup tersohor di kancah diplomasi Indonesia. Ia lahir dengan nama Soedjatmoko Mangoendiningrat. Ia masih keturunan Jawa dan juga keluarga bangsawan di Sawahlunto.

Tahun 1943, Soedjatmoko menempuh pendidikan kedokteran di Jakarta. Sebelumnya ia dikeluarkan dari sekolah karena terlibat dalam protes pendudukan Jepang dan hubungan kekerabatan dengan Sutan Sjahrir.

Meski dirinya menempuh pendidikan di dunia kedokteran, pada nyatanya ia justru bekecimpung di bidang yang cukup berseberangan. Tepatnya pada tahun 1947, Soedjatmoko dikirim ke Lake Success, New York, Amerika Serikat untuk mewakili Indonesia di PBB bersama dua pemuda lainnya.

Mengutip membacasoedjatmoko.com, pengiriman Soedjatmoko dengan dua pemuda lainnya ke PBB ini ketika Pemerintah Kolonial Belanda berencana melakukan aksi militer. Tugas mereka adalah menyampaikan posisi Indonesia di pemuka Dewan Keamanan PBB.

Berkecimpung di Bidang Pers

Pada tahun 1945, Soedjatmoko sempat diangkat menjadi kepala seksi pers luar negeri di bawah Kementerian Informasi yang baru. Selain itu, ia juga menjadi editor majalah mingguan berbahasa Belanda bernama HET INZICHT.

Pembentukan majalah ini untuk berdialog dengan kolonial Belanda sementara perlawanan fisik masih terus berlangsung. Soedjatmoko merupakan salah satu dari dua pendidi mingguan politk dan budaya bernama Siasat.

Kembali ke Indonesia

Tahun 1952, Soedjatmoko kembali ke Tanah Air kemudian bergabung dengan pers Sosialis dan Partai Sosialis Indonesia. Kemudian dia terpilih sebagai anggota Konstituante periode 1955-1959.

Ketika masa pemerintahan Presiden Soekarno, ia mulai melancarkan kritik-kritik kepada pemerintah. Cerdiknya, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, Soedjatmoko bertolak ke luar negeri lagi dan menjadi dosen tamu di Cornell University di Ithaca, New York selama dua tahun.

Ia baru kembali ke Indonesia setelah peristiwa Gerakan 30 September dan lengsernya Presiden Soekarno.

Wakil Indonesia di PBB

Pria yang kerap disapa dengan Bung Koko ini ditunjuk menjadi wakil Indonesia di kancah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1966. Kemudian, ia juga menjadi Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat bersamaan dengan penobatan gelar doktor honoris.

Tak hanya itu, Soedjatmoko juga menjadi penasihat untuk Menteri Luar Negeri, Adam Malik. Kemudian, dirinya juga sempat menjadi anggota dari beberapa wadah pemikir di era tahun 1970-an.

Setelah peristiwa Malari pada tahun 1974, Soedjatmoko ditangkap atas perencanaan dari tindak protes yang menyebabkan dirinya tidak bisa berpergian ke luar negeri selama dua setengah tahun.

Melansir dari merdeka.com, Pada tahun 1978 Soedjatmoko menerima Penghargaan Ramon Magsaysay untuk Hubungan Internasional, dan pada tahun 1980 ia diangkat sebagai rektor United Nations University di Tokyo, Jepang.

Kisah Albertus Soegijapranata, Uskup Agung Pribumi yang Meyakinkan Vatikan untuk Akui Kemerdekaan RI
Kisah Albertus Soegijapranata, Uskup Agung Pribumi yang Meyakinkan Vatikan untuk Akui Kemerdekaan RI

Sosok Albertus Soegijapranata pernah berdiplomasi dengan Vatikan untuk mengakui kemerdekaan Indonesia

Baca Selengkapnya
Sosok Mohammad Sjafei, Tokoh Pejuang Pergerakan dan Pendidikan Indonesia Pendiri INS Kayutanam
Sosok Mohammad Sjafei, Tokoh Pejuang Pergerakan dan Pendidikan Indonesia Pendiri INS Kayutanam

Pencetus berdirinya lembaga pendidikan menengah swasta bercorak khusus di Padang Pariaman ini juga berkontribusi cukup besar terhadap Republik Indonesia.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Brigjen TNI Radjamin Purba, Pendiri Kampus USI dan Bupati Simalungun Tahun 1960
Mengenal Sosok Brigjen TNI Radjamin Purba, Pendiri Kampus USI dan Bupati Simalungun Tahun 1960

Sosok pria berpangkat Brigadir Jendera TNI ini memberikan dampak yang besar bagi Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sisi Lain Rektor Nonaktif Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno, Jadi Dosen Berbekal Ijazah S1
Sisi Lain Rektor Nonaktif Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno, Jadi Dosen Berbekal Ijazah S1

Ia dipercaya jadi dosen UI tak lama setelah lulus program sarjana

Baca Selengkapnya
Sosok Dahlan Djambek, Letnan Kolonel yang Menjadi Mendagri Era Kabinet PRRI
Sosok Dahlan Djambek, Letnan Kolonel yang Menjadi Mendagri Era Kabinet PRRI

Ia lahir dari keluarga ulama besar Minangkabau yang terjun di dunia kemiliteran hingga menjabat sebagai menteri di era PRRI.

Baca Selengkapnya
Bareskrim Periksa Sihol Situngkir Tersangka TPPO Magang di Jerman Hari Ini
Bareskrim Periksa Sihol Situngkir Tersangka TPPO Magang di Jerman Hari Ini

Bareskrim Polri hari ini bakal memeriksa Guru Besar Universitas Jambi (Unja), Sihol Situngkir

Baca Selengkapnya
Indonesia Terpilih Sebagai Ketua Kelompok Kerja Pariwisata dan Budaya ASEAN Korea Centre
Indonesia Terpilih Sebagai Ketua Kelompok Kerja Pariwisata dan Budaya ASEAN Korea Centre

Terpilihnya Indonesia, mewakili 11 negara ASEAN di Seoul.

Baca Selengkapnya
Berkunjung ke Istana Kepresidenan Cipanas, Dulu Soekarno Rapat Kabinet Penting di Sini
Berkunjung ke Istana Kepresidenan Cipanas, Dulu Soekarno Rapat Kabinet Penting di Sini

Begini keunikan gedung istana kepresidenan tertua di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Mohammad Nazir Datuk Pamoentjak, Diplomat Asal Solok yang Perjuangkan Kemerdekaan dari Luar Negeri hingga Dipenjara
Mohammad Nazir Datuk Pamoentjak, Diplomat Asal Solok yang Perjuangkan Kemerdekaan dari Luar Negeri hingga Dipenjara

Berprofesi sebagai diplomat dan menjadi utusan Jong Sumatranen Bond ini turut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari luar negeri bersama tokoh lainnya.

Baca Selengkapnya