Dulunya Daerah Kerajaan, Ini 4 Fakta Sejarah Kota Pematangsiantar
Merdeka.com - Pematangsiantar merupakan kota yang terletak di Provinsi Sumatra Utara. Kota yang memiliki luas 79,97 kilometer persegi ini termasuk kawasan yang strategis karena dilewati ruas Jalan Raya Lintas Sumatra.
Kota Pematangsiantar hanya berjarak 128 km dari Kota Medan dan 50 km dari Parapat itu juga menjadi kota perlintasan bagi para wisatawan yang hendak berkunjung ke Danau Toba.
Pada tahun 1993, Kota Pematangsiantar pernah menyabet Piala Adipura karena kebersihan dan kelestarian lingkungan kotanya yang terjaga dengan baik. Selain itu, tata kota serta ketertiban dalam berlalu lintas, kota ini juga pernah meraih penghargaan Piala Wahana Tata Nugraha pada tahun 1996.
Tak hanya penghargaannya yang luar biasa, tetapi juga sejarah berdirinya Kota Pematangsiantar ini juga sangat menarik untuk diulas lebih mendalam lagi.
Penasaran? Simak ulasan singkat sejarah Kota Pematangsiantar yang dihimpun dari beberapa sumber berikut ini.
Sejarah Nama Pematangsiantar
Melansir dari Liputan6.com, nama asli kota Siantar disebut dengan Siattar. Nama "Siattar" itu diambil dari nama sebidang tanah di "Attaran" yang ada di Pulau Holing. Dalam bahasa Simalungun, "Attar" ditambah akhiran "an" berarti kata unjuk untuk sebuah wilayah.
Seiring berjalannya waktu, akhiran tersebut berubah menjadi awalan "si" yang dalam bahasa Simalungun digunakan untuk kata tempat dan benda. Setelah digabungkan, akhirnya kata-kata tadi menjadi nama sebuah perkampungan.
Kata "Pematang" sendiri berarti parhutanan atau perkampungan. Pada saat raja berkuasa di Siattar memiliki tempat tinggal berupa rumah bolon atau huta. Dari situ muncul wacana tempat tinggal raja disebut "Pematang". Jika digabungkan, nama itu menjadi Pematang Siantar yang berarti Istana (rumah) Raja Siattar.
Dulu Daerah Kerajaan
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari sumut.bpk.go.id, Kota Pematangsiantar awalnya merupakan daerah kerajaan sebelum era Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
Dulunya, Pematangsiantar bekedudukan di Pulau Holing yang dipimpin oleh raja terakhir dari dinasti ini adalah keturunan marga Damanik yang bernama Tuan Sang Nawaluh Damanik yang memegang kekuasaan sebagai raja pada tahun 1906 silam.
Kemudian, Pulau Holing berkembang menjadi perkampungan penduduk yang terbagi dalam beberapa daerah yaitu Kampung Suhi Haluan, Siantar Bayu, Suhi Kahean, Pantoan, Suhi Bah Bosar, dan Tomuan.
Setelah Belanda mulai menjajah wilayah Sumatra Utara, daerah Simalungun akhirnya jatuh ke tangan penjajah pada tahun 1907. Dari situ, kedudukan raja-raja di kawasan tersebut telah hilang.
Masa Penjajahan
Pada masa penjajahan Belanda, daerah Simalungun sempat dikuasai oleh penjajah yang berkedudukan di Perdagangan. Kemudian, pada tahun 1907, Belanda memutuskan untuk memindahkan ke Pematangsiantar. Sejak itu, daerah tersebut sering dikunjungi pendatang seperti Bangsa Cina.
Mengutip dari pematangsiantar.go.id, tahun 1910 didirikan Badan Persiapan Kota Pematangsiantar. Kemudian, pada tahun 1917 kota tersebut berubah menjadi Gemente yang mempunyai otonomi sendiri. Pada bulan Januari 1939, kota Pematangsiantar berubah menjadi Gemente yang mempunyai dewan.
Kemudian pada masa penjajahan Jepang, Kota Pematangsiantar berubah menjadi Siantar State dan Dewan dihapus. Setelah Proklamasi Kemerdekaan, barulah kota Pematangsiantar kembali menjadi Daerah Otonomi.
Kota Kelahiran Wakil Presiden Ke-3
Tak hanya menjadi daerah kerajaan, Kota Pematangsiantar juga menjadi tempat lahir salah satu Pahlawan Nasional Indonesia yaitu Adam Malik. Lahir pada 22 Juli 1917, ia pernah menjabat sebagai Wakil Presiden ke-3 pada tahun 1978 sampai 1983.
Adam Malik dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada 6 November 1998. Selama hidup, ia aktif ikut pergerakan nasional dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dengan mendirikan kantor Berita Antara. Tak hanya itu, ia juga berperan penting dalam peristiwa Rengasdengklok untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Saat ini, makam Adam Malik berada di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
(mdk/adj)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah daerah khusus peternakan ini dikenal mirip seperti padang rumput yang berada di Selandia Baru dan didirikan langsung oleh Pemerintah Hinda Belanda.
Baca SelengkapnyaKota ini terus berkembang seiring perkembangan zaman.
Baca SelengkapnyaKerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penetapan hari lahir itu didasarkan pada pembentukan daerah itu menjadi kabupaten oleh Sultan Hadiwijaya
Baca SelengkapnyaDi bagian barat Pulau Sumatra, tepatnya di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, terdapat danau yang tak kalah indahnya untuk dikunjungi, yaitu Danau Maninjau
Baca SelengkapnyaWilayah Kelenteng Sam Poo Kong dulunya berada di pinggir laut. Kini jaraknya sekitar 7 km dari bibir pantai
Baca SelengkapnyaKabupaten Malang merupakan kabupaten tertua di Provinsi Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSalah satu wilayah di Sumatra Barat ini memiliki beragam tempat wisata dan ragam kuliner yang menarik untuk dicoba sekaligus penghasil beras unggulan.
Baca SelengkapnyaMenurut buku Badan Pusat Statistik (2010) Indonesia memiliki sejarah panjang yang mencakup periode sebelum kemerdekaan. Terutama beberapa kota tertua.
Baca Selengkapnya