Berkunjung ke Bawomataluo, Desa Adat yang Terkenal di Nias
Merdeka.com - Jika Anda berkunjung ke Nias, wajib rasanya untuk mampir ke desa adat yang sangat terkenal seantero Sumatera Utara ini. Namanya Desa Bawomataluo, yang terletak di Kecamatan Fanayama, Telukdalam, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara.
Desa ini adalah desa adat yang berada di atas bukit yang telah ada sejak berabad-abad lalu dan hingga kini masih terpelihara dengan baik. Desa Bawomataluo ini merupakan pusat desa-desa adat yang tersebar di Nias.
Sudah Ada Sejak Abad ke-18
Sumber: liputan6.com ©2020 Merdeka.com
Dilansir dari laman belajar.kemdikbud.go.id, meski tidak diketahui secara pasti, namun Desa Bawomataluo diperkirakan sudah ada sejak abad ke-18. Desa ini berada pada ketinggian 270 meter di atas permukaan laut dan di atas perbukitan yang aman dari ancaman gelombang tsunami, meskipun jaraknya dari laut hanya 4 km.
Saat memasuki desa ini, Anda akan disambut dengan tangga beton yang menyerupai punden berundak-undak dengan jumlah anak tangga teras pertama 7 buah sedangkan teras kedua berjumlah 70 buah. Rumah-rumah di desa ini saling berhadapan dengan jarak 4 meter. Pada bagian tengah kompleks terdapat halaman yang terbuat dari susunan batu yang digunakan sebagai tempat pelaksanaan upacara adat dan ritual.
Terdapat Rumah Raja yang Unik
Sumber: visitniasisland.com ©2020 Merdeka.com
Di desa ini terdapat sebuah rumah Raja (Kepala Suku) yang memiliki arsitektur yang unik dan megah meski tradisional. Bangunannya berbentuk rumah panggung berdenah segi empat dengan pola huruf U, dengan ukuran 22x12 meter, serta tinggi kurang lebih 30 meter. Rumah ini ditopang oleh 70 tiang tegak berbentuk bulat dengan diameter 85 cm dan 52 buah tiang penyangga miring yang berbentuk bulat dengan diameter 70 cm. Rumah Raja ini juga kental dengan ukiran-ukiran yang menambah kemegahan bangunannya. Di hadapan tempat duduk raja terdapat sebuah tiang berbetuk payung dengan pola hias tumpal, lingkaran memusat dan lambang tersebut oleh masyarakat Nias disebut Holo-Holo (tanda kebesaran rumah raja). Ada juga pola hiasan yang dipahat dengan bentuk perahu nelayan, ikan, buaya dan kera yang menggantung dan burung elang.
Situs Megalitik yang Terkenal
Di dalam kompleks desa ini terdapat beberapa jenis peninggalan tradisi megalitik. Peninggalan yang paling besar adalah yang terdapat di hadapan rumah raja. Pada pintu gerbang rumah raja diapit oleh 2 buah meja batu berbentuk perahu dengan ukuran panjang 346 cm, lebar 194 cm, tebal 39 cm, dan memiliki ornamen berupa bunga, sulur daun, dan manusia dalam posisi telungkup.Selain itu, di Desa Bawomataluo ini juga terdapat meja batu berbentuk bulat yang ditopang oleh empat buah tiang batu berbentuk pilar dengan ukuran tinggi 134 cm dan diameter 120 cm, serta beberapa peninggalan lain yang terkenal seperti Batu Nitaruo, Nitaruo Niwoli-woli dan batu segi empat pipih polos yang selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Tempat Lahirnya Tradisi Lompat Batu
Sumber: helloindonesia.id ©2020 Merdeka.com
Desa Bawomataluo ini merupakan tempat lahirnya para pelompat batu dari Nias yang sangat populer. Tradisi melompat batu atau yang biasa disebut oleh orang Nias sebagai Fahombo Batu awalnya dilakukan oleh seorang pemuda Nias untuk menunjukkan bahwa pemuda yang bersangkutan sudah dianggap dewasa dan matang secara fisik.
Tempat Asal Tari Perang
Tari Perang yang disebut Tari Fataele tidak bisa dipisahkan dengan tradisi Lompat Batu Nias, karena lahirnya berbarengan dengan tradisi Fahombo Batu yang ada di desa ini. Dalam menarikan tarian ini, penari mengenakan pakaian warna warni terdiri dari warna hitam, kuning dan merah, dilengkapi dengan mahkota di kepala. Layaknya kesatria dalam peperangan, penari juga membawa tameng, pedang dan tombak sebagai alat pertahanan dari serangan musuh. Tameng yang digunakan terbuat dari kayu berbentuk seperti daun pisang berada di tangan kiri yang berfungsi untuk menangkis serangan musuh.
Sedangkan pedang atau tombak berada di tangan kanan berfungsi untuk melawan serangan musuh. Kedua senjata ini merupakan senjata utama yang digunakan kesatria Nias untuk berperang.
(mdk/far)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengunjungi Pulau Angso Duo, Destinasi Wisata Bahari di Sumbar Cocok untuk Liburan Tahun Baru
Provinsi Sumatera Barat memiliki ragam wisata bahari yang indah dan menakjubkan yang cocok untuk liburan Natal dan Tahun Baru.
Baca Selengkapnya9 Wisata Sumatera Utara yang Indah dan Memesona, Cocok untuk Liburan Keluarga
Wisata Sumatera Utara ini sayang untuk dilewatkan, cocok untuk liburan bersama keluarga.
Baca Selengkapnya9 Tempat Wisata Payakumbuh yang Wajib Dikunjungi, Sajikan Pesona Alam & Budaya yang Memukau
Berikut rekomendasi tempat wisata Payakumbuh yang wajib dikunjungi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ngabuburit Seru di Desa Wisata Gunungsari Madiun, Belajar Menulis di Atas Daun Lontar hingga Menikmati Jajanan Tradisional
Desa wisata ini memberikan pengalaman seru yang bikin menunggu waktu berbuka jadi tak terasa lama
Baca Selengkapnya9 Wisata Sumatera Barat yang Indah dan Menakjubkan, Cocok untuk Liburan
Sumatera Barat adalah sebuah wilayah yang memukau dengan keindahan alamnya yang memikat hati.
Baca SelengkapnyaUsianya Genap 20 Tahun, Ini 6 Fakta Menarik Pulau Samosir di Sumatra Utara
Salah satu kabupaten dengan sejuta objek wisata ini baru saja merayakan hari jadinya yang ke-20. Simak fakta-fakta unik dari Pulau Samosir.
Baca SelengkapnyaMengunjungi Desa Wisata Burai, Belajar Budaya Lokal Sampai Kampung Warna-warni di Ogan Ilir
Desa yang satu ini merupakan ikon dari Kabupaten Ogan Ilir yang sudah menyabet penghargaan kategori Kampung Ekowisata.
Baca Selengkapnya7 Rekomendasi Wisata Akhir Tahun di Sumatra Utara, Wajib Dikunjungi
Provinsi Sumatra Utara memiliki objek wisata yang beragam, mulai dari wisata alam hingga wisata heritage, semuanya lengkap.
Baca SelengkapnyaMengunjungi Desa Balun Lamongan, Warga dengan 3 Agama Berbeda Hidup Rukun dan Kompak Meriahkan Pawai Ogoh-ogoh
Saking harmonisnya hubungan antarwarga beda agama, kampung ini dijuluki Desa Pancasila.
Baca Selengkapnya