Aksi Penipuan Berkedok Janjikan Keluarkan Tahanan dari Penjara, Begini Modus Pelaku
Merdeka.com - Seorang pria di Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut), ditangkap oleh kepolisian Polda Sumut lantaran ketahuan melakukan aksi penipuan terhadap seorang pemilik usaha Japanese Thai Massage di Kota Pematangsiantar.
Tersangka yang bernama Lambas Fredi Siregar ini, melakukan aksi penipuannya dengan menjanjikan pemilik usaha terapi bisa membebaskan para terapis yang sempat diamankan oleh personel Subdit Renakta Ditreskrimsus Polda Sumut.
Direktur Reskrimum Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja mengatakan, awalnya tersangka datang ke lokasi terapis di Kota Pematangsiantar. Namun, lokasi terapis itu sudah ditutup usai digerebek polisi.
"Tersangka datang ke tempat terapis, begitu sampai tidak menemukan para terapis. Di lokasi itu Ia bertemu kakak salah satu terapis dan menanyakan kenapa tutup. Ternyata tersangka mengetahui kalau terapis itu baru digerebek," ujar Tatan pada Selasa (9/11).
Tersangka berusaha mencari nomor handphone pemilik terapis, yang bernama Hendi. Saat di perjalanan kembali ke Medan, tersangka mencari kenalan penyidik Polda Sumut melalui temannya.
"Saat perjalanan ke Medan, tersangka menghubungi rekannya bernama Irfan untuk menanyakan kenalan penyidik Poldasu," ucapnya.
Tak lama kemudian, tersangka penipuan berhasil mendapatkan nomor handphone Hendi dan menghubunginya. Dari situ, tersangka mulai melancarkan aksi penipuannya terhadap korban, Hendi. Melansir dari unggahan akun Instagram @poldasumaterautara pada Rabu (10/11), berikut informasi selengkapnya.
Korban Diminta Kirim Uang Rp40 Juta
Instagram/@poldasumaterautara ©2021 Merdeka.com
Setelah mendapatkan nomor handphone korban, tersangka melakukan video call. Percakapan itu beralih melalui pesan WhatsApp. Di situ, tersangka mengaku bisa mengurus untuk membebaskan para terapis yang diamankan polisi.
Tergiur dengan tawaran tersangka, korban pun kemudian mengirim uang sebesar Rp35 juta ke rekening BCA atas nama Lilis Elisabeth Manullang. Lilis sendiri diketahui merupakan teman dari tersangka. Setelah itu, korban mengirim uang lagi sebesar Rp5 juta ke rekening yang sama.
"Terjadi pengiriman pertama Rp30 juta, lalu pengiriman kedua sebesar Rp5 juta untuk biaya operasional para tersangka," jelas Tatan.
Namun, setelah uang sudah dikirimkan, para terapis yang ditahan tak kunjung dibebaskan. Korban merasa ada yang janggal dan merasa ditipu. Akhirnya korban melapor ke Polres Pematangsiantar.
"Pemilik terapis meminta kepada penyidik untuk memblokir rekening atas nama Lilis. Ternyata uang yang Rp30 juta sudah sempat diambil para tersangka dan uangnya sudah dibagikan kepada kepada Irfan dan Lilis," ujar Tatan.
Tersangka Mengaku sebagai Anggota BIN
Atas laporan ini, personel DitReskrimum Polda Sumut langsung melakukan pengejaran terhadap tersangka dan dua rekannya yang terlibat tersebut. Diketahui, tersangka pernah bekerja di salah satu bank, sedangkan rekannya, Irfan bekerja sebagai supir dan Lilis merupakan ibu rumah tangga. Tersangka berhasil ditangkap di Jalan Medan-Binjai. Kepada petugas, korban mengatakan bahwa tersangka mengaku sebagai anggota BIN saat menipunya. "Dia mengaku BIN, jadi saya percaya sama dia bisa mengurus para terapis," ucap Hendi.Tersangka mengaku kalau uang Rp30 juta yang dikirim korban telah dibagikan kepada kedua rekannya. Dan tidak ada anggota polisi yang terlibat dalam kasus ini."Tidak ada sama polisi," ujar tersangka.
(mdk/far)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak semua peternak kambing di sekitar tempat tinggalnya bisa menerima metode tersebut karena mereka sudah terbiasa dengan "cara lama".
Baca SelengkapnyaSejumlah kondisi kesehatan serta kebiasaan bisa menjadi penyebab menyusutnya kejantanan pria.
Baca SelengkapnyaTerlihat dua orang pria asing tiba-tiba melakukan aksi kejahatan. Mereka melempar batu besar ke arah mobil yang tengah parkir di halaman rumah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Banyak orang memanfaatkan momen puasa untuk menurunkan berat badan, namun sejumlah kondisi justru bisa membuat berat badan bertambah saat puasa.
Baca SelengkapnyaDia menyebut dari hasil pemeriksaan sementara, aksi bejat itu dilakukan pelaku sejak korban berusia 10 hingga 16 tahun.
Baca SelengkapnyaPada saat kita bangun tidur, berbagai hal mungkin terjadi pada diri kita termasuk munculnya bau ketiak yang tak sedap.
Baca SelengkapnyaSaat sampai di perlintasan sebidang Cikadupateh, para petugas dan relawan yang berjaga dengan sigap menghentikan truk pemadam kebakaran tersebut.
Baca SelengkapnyaHengki mengatakan, pelaku sempat menjauh kala ditegur petugas. Tetapi, tiba-tiba, pelaku kembali mendekati petugas dan melakukan penyerangan.
Baca SelengkapnyaPenemuan kedua jenazah ini bermula ketika pembantu mengetuk pintu namun tidak ada jawaban dari kedua korban.
Baca Selengkapnya