Merdeka.com - Tidak hanya kondisi fisik yang kita alami saja yang bisa berdampak pada kesehatan mental, hal sebaliknya juga dapat terjadi. Kondisi mental atau psikologis kita juga bisa berdampak pada kesehatan fisik atau tubuh kita secara keseluruhan.

Ketika kondisi mental kita tengah lemah atau terpuruk, masalah kesehatan bisa muncul dan dialami oleh tubuh kita. Hal yang muncul ini bisa mulai dari kondisi ringan hingga berat dan berdampak panjang.

Kondisi stres yang kita alami terutama ketika masalah yang dihadapi sangat berat bisa memicu terjadinya masalah fisik. Semakin berat masalah yang dihadapi, masalah kesehatan yang muncul juga bisa sangat berat.

Sejumlah masalah kesehatan tanpa kamu sadari bisa jadi efek samping dari stres yang terjadi. Dilansir dari Care2, berikut sejumlah masalah kesehatan yang mungkin kamu alami akibat stres berat.

Rambut Rontok

Secara rata-rata terdapat 50-100 helai rambut yang rontok setiap hari. Namun ketika seseorang mengalami stres berat, jumlah rambut rontok bisa tiga sampai empat kali lebih banyak.

Untuk mengatasi efek ini, pastikan kamu mengonsumsi makanan yang seimbang seperti ikan salmon yang mengandung protein, vitamin D, dan asam lemak omega-3. Walnut dan biji-bijian juga baik untuk mencegah rambut rontok.

Merosotnya Libido

Peneliti mengungkap bahwa hormon stres, kortisol, bisa menurunkan libido atau hasrat seksual pada wanita. Untuk mengatasinya, kamu bisa melakukan olahraga agar masalah ini tidak semakin berat

Olahraga bisa meningkatkan aliran darah pada daerah intim dan kembali meningkatkan libido. Cara lain yang bisa kamu lakukan yaitu mengatasi stres yang kamu rasakan.

Merusak Kulit

Ketika stres, tubuh akan melepaskan hormon seperti kortisol yang bisa meningkatkan produksi minyak tubuh. Ini juga bisa memicu masalah kulit seperti eksim. Pada kondisi stres berat, sebaiknya perhatikan perawatan kulit kamu karena kulit akan menjadi lebih sensitif terhadap kosmetik.

Pikun

Stres bisa membuat orang kehilangan fokus dan mudah pikun. Ini karena hormon stres, kortisol, menurunkan kinerja otak pre-frontal cortex yang berkaitan dengan penyimpanan ingatan jangka pendek. Stres berat juga bisa menyebabkan kepikunan dalam jangka panjang serta mengganggu proses penyimpanan informasi pada otak.

Nyeri Otot

Banyak yang menyangkan bahwa stres tak berkaitan dengan nyeri otot, walau begitu ternyata kedua hal ini berkaitan. Stres juga bisa meningkatkan tekanan otot dan memicu nyeri pada otot-otot tubuh. Stres yang berat bisa memicu rasa sakit pada pundak, leher, punggung, dan bahkan pada rahang.

Sejumlah masalah kesehatan tersebut bisa kamu alami akibat terjadinya stres. Untuk mencegah semua masalah itu terjadi, cara terbaik adalah terhindar dari stres yang mungkin kamu alami.