Ketahui Faktor Penentu yang Membedakan Gemuk dan Obesitas
Merdeka.com - Selama ini orang selalu menyamakan kondisi gemuk yang dialami dengan obesitas. Padahal, kedua hal ini sebenarnya berbeda dan bisa diketahui dengan parameter tertentu.
Dokter spesialis kedokteran olahraga Sophia Hage mengungkapkan bahwa saat ini penentuan terkait obesitas tidak hanya dilihat dari satu aspek seperti body mass index (BMI). Jika dulu, seseorang dapat dikatakan kelebihan berat badan jika memiliki BMI di atas 22,9. Serta, dapat dikatakan obesitas apabila BMI-nya berada di atas 25.
Namun, kini paradigma terkait obesitas ternyata telah mengalami perubahan. Faktor penentu obesitas tak hanya dilihat dari BMI seperti dahulu kala.
"Muncul parameter kedua yang namanya komposisi tubuh atau persentase lemak dan massa otot. Di sini baru dilihat bagaimana komposisi lemak dan otot didalam tubuh seseorang," ujar Sophia dalam siaran langsung bersama Kementerian Kesehatan beberapa waktu lalu.
Standar persentase lemak dan otot inilah yang nantinya ikut menjadi penentu apakah seseorang mengalami obesitas atau tidak. Kedua standar inipun akan berbeda bagi tiap kelompok usia.
Terlebih untuk wanita, yang dianggap membutuhkan persentase lemak lebih tinggi. Persentase lemak yang lebih tinggi pada wanita berfungsi untuk membuat siklus menstruasi berjalan dengan sehat.
"Jadi kalau kita mau bilang seseorang obesitas, sekarang sudah tidak sesederhana lihat berat badan. Tapi harus diukur persentase lemak, usia, dan jenis kelaminnnya," kata Sophia.
Cara Mengecek Obesitas
Menurut Sophia, untuk mengecek apakah seseorang mengalami obesitas sebenarnya dapat dilakukan oleh dokter manapun yang memiliki kemampuan untuk menghitung parameter tersebut.
"Karena hitung-hitungan itu dapat dilakukan oleh dokter umum maupun dokter spesialis. Tentunya kalau ingin menghindari atau mau tahu lebih detail lagi, sebaiknya memang pergi (ke dokter) sesuai dengan peminatan," ujar Sophia.
Sebagai contoh, untuk memperbaiki gaya hidup dari pola makan, aktivitas fisik, hingga olahraga, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter gizi maupun dokter spesialis kedokteran olahraga. Hal ini bisa membuat kamu menjadi lebih mudah untuk mencapai tujuan.
Reporter: Diviya AgathaSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski tampak sama, sebenarnya terdapat perbedaan yang signifikan antara overweight dan obesitas.
Baca SelengkapnyaTerjadinya obesitas pada bayi merupakan suatu kondisi yang tidak ideal.
Baca SelengkapnyaObesitas adalah kondisi di mana seseorang memiliki berat badan yang berlebihan akibat penumpukan lemak tubuh yang abnormal atau berlebihan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Obesitas adalah masalah kesehatan yang semakin meningkat di seluruh dunia, dan pola makan yang tidak sehat adalah salah satu faktornya.
Baca SelengkapnyaMengetahui berat dan tinggi badan anak secara pasti akan membantu orangtua dalam menilai sudah baik atau belum gizi yang diperoleh anak selama ini.
Baca SelengkapnyaObesitas dapat mulai membahayakan nyawa seseorang ketika mencapai tingkat yang ekstrem dan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaKebiasaan yang bisa mempercepat tanda penuaan dini adalah faktor-faktor yang sering diabaikan oleh banyak orang.
Baca SelengkapnyaDari risiko penyakit jantung hingga obesitas, kurangnya aktivitas fisik dapat membuka pintu bagi berbagai masalah kesehatan yang seharusnya bisa dihindari.
Baca Selengkapnya1000 Hari pertama merupakan masa penting bagi pertumbuhan bayi yang bisa dimaksimalkan oleh orangtua.
Baca Selengkapnya