Bilingualisme atau Kemampuan Bisa Lebih dari Satu Bahasa untuk Perkembangan Otak Anak
Bagi sebagian besar anak di Indonesia, sedari kecil mereka sudah dibesarkan dengan dua bahasa. Bahasa daerah dan Bahasa Indonesia merupakan dua bahasa yang sudah dikuasai bahkan sejak kecil.
Hal ini menyebabkan sebagian besar anak di Indonesia dibesarkan dalam kondisi bilingual. Kebiasaan seperti ini ternyata memiliki dampak luar biasa pada perkembangan otak anak, terutama dalam hal kemampuan belajar dan bersosialisasi. Mengajarkan bahasa daerah kepada anak sejak dini adalah salah satu cara untuk melestarikan bahasa daerah dan menghargai keberagaman. Selain itu, bahasa daerah juga bisa memberikan manfaat bagi perkembangan otak anak.
Menurut penelitian, bilingualisme tidak memberikan dampak negatif apapun bagi otak anak. Justru sebaliknya, bilingualisme bisa meningkatkan kemampuan kognitif, memori, dan kreativitas anak.
Anak yang belajar bahasa daerah sejak dini juga bisa lebih mudah mempelajari bahasa asing di kemudian hari. Hal ini karena otak mereka sudah terbiasa dengan proses belajar bahasa yang melibatkan berbagai aspek, seperti kosakata, tata bahasa, dan intonasi. Selain itu, anak yang belajar bahasa daerah juga bisa lebih menghargai kebudayaan dan tradisi daerahnya sendiri. Berikut sejumlah manfaat bilingualisme pada perkembangan otak anak.
Bilingualisme Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak
Kemampuan kognitif adalah kemampuan untuk berpikir, memahami, mengingat, dan memecahkan masalah. Bilingualisme bisa meningkatkan kemampuan kognitif anak karena melatih otak untuk bekerja lebih keras dan lebih fleksibel.
berita untuk kamu.
Anak yang bilingual harus bisa beralih dari satu bahasa ke bahasa lain dengan cepat dan tepat. Hal ini membuat otak mereka lebih aktif dan terstimulasi. Selain itu, anak yang bilingual juga memiliki kesadaran metalinguistik yang tinggi, yaitu kemampuan untuk memahami struktur dan fungsi bahasa secara eksplisit. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak yang bilingual memiliki keunggulan dalam hal memori, kreativitas, perhatian, dan pemecahan masalah dibandingkan dengan anak yang monolingual (hanya menggunakan satu bahasa). Anak yang bilingual juga lebih mampu mengontrol impuls dan mengatasi gangguan.
Bilingualisme Memudahkan Anak Belajar Bahasa Asing
Bahasa asing adalah salah satu keterampilan yang dibutuhkan di era globalisasi ini. Anak yang sudah menguasai dua bahasa sejak dini biasanya lebih mudah mempelajari bahasa asing daripada anak yang hanya menguasai satu bahasa.
Hal ini karena otak mereka sudah terbiasa dengan proses belajar bahasa yang melibatkan berbagai aspek, seperti kosakata, tata bahasa, dan intonasi. Anak yang bilingual juga memiliki kemampuan transfer linguistik yang baik, yaitu kemampuan untuk menggunakan pengetahuan dari satu bahasa ke bahasa lain. Selain itu, anak yang bilingual juga memiliki motivasi dan rasa percaya diri yang tinggi dalam belajar bahasa asing. Mereka tidak takut untuk mencoba atau membuat kesalahan. Mereka juga lebih terbuka dan toleran terhadap perbedaan budaya.
Bilingualisme Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi Anak
Kemampuan bersosialisasi adalah kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain secara efektif dan harmonis. Bilingualisme bisa meningkatkan kemampuan bersosialisasi anak karena memberikan mereka akses ke berbagai lingkungan sosial dan budaya.
Anak yang bilingual bisa berkomunikasi dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda-beda dengan mudah dan lancar. Hal ini membuat mereka lebih mudah beradaptasi dan bersikap ramah. Anak yang bilingual juga cenderung memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi daripada anak yang monolingual. Mereka merasa bangga dengan kemampuan bahasa mereka dan tidak minder atau malu. Mereka juga lebih menghargai dan menghormati keberagaman dan perbedaan pendapat.
Sejumlah manfaat pada perkembangan otak anak ini menjadi alasan bahwa penguasaan bahasa daerah dan bahasa Indonesia sejak dini penting dilakukan.
Penguasaan dua bahasa ini bisa menjadi pintu awal anak untuk terus mengembangkan kemampuan berpikirnya di kemudian hari.
- Rizky Wahyu Permana
Pada usia dini, bayi memiliki tahapan perkembangan bahasa seiring usia mereka.
Baca SelengkapnyaUntuk membangun kembali memori kolektif masyarakat tentang hubungan manusia dengan alam yang diwujudkan melalui berbagai kegiatan
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum artikel tentang panduan cara belajar membaca anak TK yang efektif.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kehilangan memori jangka pendek pada seseorang bisa terjadi akibat berbagai macam hal.
Baca SelengkapnyaAda tekad dan usaha yang sudah dilakukan untuk bisa lolos menjadi seorang prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaBahasa Korea tergolong cukup mudah bila dibandingkan dengan bahasa Mandarin atau Jepang, karena bahasa Korea tidak memiliki dan menggunakan huruf kanji.
Baca SelengkapnyaPKM membantu meningkatkan mutu mahasiswa agar optimal saat terjun ke masyarakat.
Baca SelengkapnyaJadi, apakah anak pertama lebih pintar dari adiknya? Secara umum, penelitian menunjukkan kecenderungan ini, tetapi bukan aturan baku.
Baca SelengkapnyaOJK bersama seluruh pemangku kepentingan terus memperluas akses keuangan masyarakat.
Baca Selengkapnya