Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Zulkifli Hasan buka Rakernas PAN: Indonesia dikepung salah paham

Zulkifli Hasan buka Rakernas PAN: Indonesia dikepung salah paham Rakernas PAN. ©2017 merdeka.com/dian rosadi

Merdeka.com - Partai Amanat Nasional (PAN) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada 21-23 Agustus di Kota Bandung. Dalam pembukaannya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyampaikan pidato kebangsaan yang menyinggung kondisi Indonesia yang saat ini menginjak usia 72 tahun kemerdekaan.

Menurut Zulkifli saat ini Indonesia berada dalam kondisi terancam banyak kesalahpahaman. Kondisi ini akan mengancam keutuhan bangsa Indonesia.

"Hari-hari ini di tengah perayaan 72 tahun kemerdekaan, negeri kita tercinta Indonesia dikepung banyak salah paham," kata Zulkifli dalam pembukaan Rakernas PAN, di Hotel Grand Asrilia, Kota Bandung, Senin (21/8).

Zulkifli menyebutkan ada tiga kesalahpahaman yang saat ini berkembang di Indonesia. Pertama yakni adanya anggapan bahwa beragam berarti menjauh dari berbangsa. Banyak pihak yang dianggap memandang tunduk pada ajaran agama berarti tak setia pada paham kebangsaan.

"Salah paham itu sungguh serius. Di Indonesia, paham kebangsaan dan paham keagamaan saling menopang. Menjadi pemeluk agama yang taat adalah jalan untuk menjadi warga negara yang baik," katanya.

Kedua, salah paham yang saat ini berkembang dan mengancam kehidupan berbangsa adalah pemberian label yabg memisah-misahkan antar kelompok masyarakat. Salah paham lainnya adalah kekeliruan fatal dalam memahami dan memaknai sejarah kebangsaan kita. Dipahami bahwa dalam sejarah kebangsaan ini seolah-olah umat islam para ulama, tidak memainkan peranan yang sentral dalam perjuangan.

Ia menegaskan umat Islam dan para ulama tidak pernah absen dalam sejarah pergerakan kebangsaan kita. "Ulama dan umat islam selalu menjadi bagian yang sangat penting, yang kokoh berdiri tegak untuk merawat kelangsungan hidup negeri Zamrud Khatulistiwa ini," ucapnya.

Zulkifli mengatakan kesalahpahaman ini dikhawatirkan mengancam keutuhan bangsa Indonesia. Karenanya ia mengajak kader PAN dan masyarakat Indonesia untuk terus menjaga persatuan di tengah kemajemukan bangsa.

Oleh karenanya, Ketua MPR RI ini menegaskan tugas bangsa Indonesia saat ini bukan hanya mengejar ketertinggalan kita di berbagai bidang demi kesejahteraan masyarakat. Namun ada tugas yang juga tak kalah penting ialah menjaga persatuan bangsa.

"Ada satu agenda kebangsaan yang sungguh serius dan tak bisa ditunda untuk kita tunaikan. Agenda itu adalah menjahit kembali merah putih. Saat ini, merah putih yang sudah terjahit semenjak awal sejarah kebangsaan kita, sedang terancam koyak oleh berbagai salah paham dan salah paham yang merusak," ungkapnya.

Menurutnya, kondisi saat ini harus menjadi momentum segenap komponen bangsa merasa terpanggil untuk bersama-sama menjaga persatuan. Sebab, mempercepat pembangunan di segala bidang.dan menyegerakan penyejahteraan ekonomi rakyat dianggap tidak berdampak jika identitas dan integritas sebagai bangsa hilang dan punah.

Dalam pembukaan Rakernas ini, hadir pula Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, Ketua Majelis Pertimbangan PAN Soetrisno Bachir, Sekjen PAN Edy Suparno, serta politisi PAN. Hadir pula Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Istana Jelaskan Alasan Rekrutmen ASN Besar-besaran Dibuka Jelang Pilpres 2024

Istana Jelaskan Alasan Rekrutmen ASN Besar-besaran Dibuka Jelang Pilpres 2024

Istana menjelaskan alasan pemerintah membuka rekrutmen calon aparatur sipil negara (CASN) besar-besaran pada tahun politik 2024.

Baca Selengkapnya
Istana Kutip Pernyataan Ganjar: Jangan Sampai Menganggap Lawan Politik Itu Sebagai Musuh

Istana Kutip Pernyataan Ganjar: Jangan Sampai Menganggap Lawan Politik Itu Sebagai Musuh

Ari lantas mengutip pernyataan Ganjar agar persatuan Indonesia harus terus dibangun melalui kedewasaan berdemokrasi dan berpolitik.

Baca Selengkapnya
Dipanggil Komisi VI DPR soal Politisasi Bansos, Mendag Zulkifli Hasan: Saya Senang!

Dipanggil Komisi VI DPR soal Politisasi Bansos, Mendag Zulkifli Hasan: Saya Senang!

DPR akan memanggil Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan buntut pernyataannya terkait bantuan sosial (bansos) berasal dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Zulkifli Hasan Dipolisikan Buntut Guyonan Salat Dikaitkan dengan Dukungan ke Prabowo

Zulkifli Hasan Dipolisikan Buntut Guyonan Salat Dikaitkan dengan Dukungan ke Prabowo

Menurut Rahmat, ucapan dan tindakan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu tidak layak. Karena menjadikan tahiyatul akhir dalam salat sebagai candaan.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos

Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos

Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan

Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Serahkan Bantuan Beras di Bantul, Jokowi: Setelah Juni Kalau APBN Cukup akan Dilanjutkan

Serahkan Bantuan Beras di Bantul, Jokowi: Setelah Juni Kalau APBN Cukup akan Dilanjutkan

Jokowi menjelaskan bahwa bantuan pangan berupa beras bisa dilanjutkan setelah bulan Juni jika anggaran negara mencukupi.

Baca Selengkapnya
Tempat ini Jadi Saksi Bisu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ada Kursi dengan Bekas Tancapan Kuku

Tempat ini Jadi Saksi Bisu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ada Kursi dengan Bekas Tancapan Kuku

Simak cerita di balik tempat bersejarah dan saksi bisu ditangkapnya Pangeran Diponegoro.

Baca Selengkapnya
Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.

Baca Selengkapnya