Wasekjen PAN benarkan pengakuan Lucky Hakim di grup WA soal duit Rp 5 M dari NasDem
Merdeka.com - Wasekjen PAN, Erwin Izharuddin membenarkan percakapan pesan singkat WhatsApp Lucky Hakim yang mengakui menerima duit Rp 5 miliar dan bantuan logistik untuk maju menjadi caleg NasDem. Percakapan tersebut sebelumnya beredar di kalangan awak media.
Erwin menuturkan dalam grup tersebut memang khusus Sekjen dan Wasekjen. Lucky adalah salah satunya.
"Saya kan satu grup sama dia di WA karena Lucky juga wasekjen, di wasekjen sekitar 20an ada beberapa artis," kata dia dalam diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (21/7).
Dia melanjutkan bahwa tak mungkin dalam grup kesekjenan tersebut diundang seseorang dari luar DPP PAN. Erwin membantah pernyataan Lucky yang menampik pengakuan diduga dari dirinya.
"Waktu dia mengundurkan diri itu balas WA di media itu benar dari dia. Dia konter balik bisa saja ada yang mengirim, enggak mungkin satu grup menginvite orang enggak jelas handphonenya," kata Erwin.
"Apa yang dikatakan itu jelas dan beberapa bulan lalu dan saya baca setelah dia malah saya komentar karena dia menjelek-jelekan terus makanya saya komentar," imbuhnya.
Erwin mengatakan duit transfer yang diberikan untuk membajak kadernya itu tak pernah masuk ke kantong PAN. Duit tersebut, kata dia, langsung masuk ke yang bersangkutan.
"Kalau ke partai enggak adalah, langsung yang ke bersangkutan," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, artis sekaligus politikus Lukcy Hakim mengungkapkan alasan pindah dari PAN ke Partai NasDem. Dia mengaku alasan utamanya pindah ke NasDem karena ada upaya menggesernya dari kursi anggota DPR. Pengakuan tersebut disampaikan Lucky ke grup whatsapp pengurus DPP PAN.
Di percakapan itu, Lucky mengakui menerima uang Rp 5 miliar dan bantuan logistik untuk maju menjadi calon legislatif dari NasDem. Tapi dia membantah alasan utama pindah karena tergiur uang.
Lucky telah menampik kepindahannya karena di bajak oleh Partai NasDem. Alasan utama dirinya cabut dari PAN karena tidak nyaman selalu selalu diancam untuk dipecat dan dipergantian Antar Waktu (PAW) oleh PAN sebagai anggota DPR karena dituduh mencuri suara saat pileg 2014 lalu. Kata dia, juga banyak kader lainnya yang dipecat secara sepihak.
"Jadi enggak benar. Saya tidak dibajak sama NasDem tetapi saya dipecat sama PAN. Di PAW sama PAN tanggal 31 Januari 2018. Pemecatan itu ada di rapat pleno harian DPP PAN tanggal 31 Januari," kata Lucky, saat dihubungi Rabu (4/7).
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin Sebut Yenny PDKT: Hubungan Keluarga Bisa Panas, tapi Tidak Merusak Tujuan Politik
Cak Imin menilai Yenny Wahid sedang melakukan pendekatan.
Baca SelengkapnyaCak Imin Optimis AMIN Raih 50 Persen di Banyuwangi: Harus Didatangi Berkali-kali
Ia mengatakan bahwa Banyuwangi merupakan mayoritas santri dan warga NU meningkatkan peluang kemenangan AMIN.
Baca SelengkapnyaNasDem dan PKS Terima Kemenangan Prabowo-Gibran, Koalisi AMIN Bergejolak?
Nasdem dan PKS tetap memberikan dukungannya terhadap keputusan Anies-Muhaimin.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Eks Wamenkumham Eddy Hiariej Cabut Gugatan Praperadilan
Surat pencabutan gugatan itu sudah diserahkan kepada Hakim Tunggal Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan Estiono yang memimpin persidangan perkara tersebut.
Baca SelengkapnyaPrananda Gelar Konsolidasi Kader NasDem di Medan, Cegah Kecurangan Pemilu 2024
Pada Pemilu 2019 kemarin Partai NasDem memenangkan 59 Kursi di DPR RI
Baca SelengkapnyaTak Terima Sikap Surya Paloh, Relawan Turunkan Bendera NasDem di Markas Pemenangan AMIN
Bendera milik Partai NasDem yang berada di halaman Markas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) diturunkan oleh relawan.
Baca SelengkapnyaKelakar Anies, Cak Imin dan Sahroni soal Jalur Cepat Jadi Capres atau Cawapres
Capres-Cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar bersama Politikus NasDem Ahmad Sahroni berkelakar soal jalur cepat menjadi capres dan cawapres.
Baca SelengkapnyaAnies Optimis Cak Imin Mampu Memikat Masyarakat saat Debat Cawapres
Menurut Anies, Cak Imin akan dapat meyakinkan masyarakat untuk memilih AMIN di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN soal Hak Angket Kecurangan Pemilu: Ini Bukan Lagi Siapa Kalah Siapa Menang
Sementara terkait potensi gejolak akibat hak angket, kata Sudirman, hal itu tidak bisa dikaitkan.
Baca Selengkapnya