Warga Diminta Waspada, Pandangan Covid-19 sudah Tak Bahaya harus Dihilangkan
Merdeka.com - Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo mengimbau pemerintah dan masyarakat waspada terhadap penularan Covid-19 saat libur Natal dan Tahun Baru. Menurutnya, setiap libur panjang terjadi kenaikan kasus corona.
"Kita gak boleh lengah harus waspada, karena Menjelang Nataru ini kita harus pasang kuda kuda ingat bahwa setiap libur panjang pergerakan masyarakat, libur Nataru ya ini dan libur besar lain sering kali membawa kenaikan paparan Covid-19," kata Rahmad lewat pesan suara, Rabu (14/12).
"Prediksinya pemerintah mulai puncak (kasus Covid) itu kan Januari (2023) tapi gak boleh kita lengah karena Nataru ini menjadi parameter kita, Indikator kita apakah kita bisa melalui dengan baik," ujarnya.
Rahmad mendorong vaksinasi booster kedua disuntikkan kepada masyarakat. Tujuannya, jika banyak masyarakat terpapar Covid-19 maka gejalanya hanya ringan.
"Berikutnya Covid dilawan oleh booster yang masih belum sesuai harapan kita, saya kira dengan menggunakan booster menghindarkan kita atau tidak menjadi membebani rumah sakit kalau toh pada akhirnya terkena Covid ya tidak parah tidak masuk rumah sakit cukup isoman di rumah masing masing," ucapnya.
Politisi PDI Perjuangan ini berujar, pandangan bahwa Covid sudah tidak berbahaya harus dihilangkan. Dia berkata, jangan menyepelekan penularan virus asal Wuhan, Cina itu.
"Jangan menganggap enteng, apalagi menganggap Covid sudah tidak bahaya, Covid sudah tidak ada, itu terlalu berisiko, apalagi anggota rumah kita, tetangga kita, yang ada orang tua kita ada yang punya komorbid tinggi, belum disaksikan ini sangat berisiko, sehingga pandangan Covid sudah tidak bahaya harus kita hilangkan," jelasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca Selengkapnya