TKN Harap Cara Warga Surabaya Sambut Sandiaga Tak Dianggap Rekayasa
Merdeka.com - Juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf Amin Mukhamad Misbakhun meyakini aksi masyarakat di Surabaya, Jawa Timur yang menyambut calon Wakil Presiden (Cawapres) Sandiaga Uno sembari meneriakkan nama Jokowi bukanlah aksi rekayasa.
Menurutnya, cara masyarakat Surabaya menyambut cawapres pendamping Prabowo Subianto itu dengan meneriakkan nama Jokowi hanyalah spontanitas dalam mengekspresikan diri.
"Terkait yang dialami sahabat saya cawapres 02 Pak Sandiaga S Uno, itu (sambutan masyarakat Surabaya) spontanitas masyarakat setempat. Itu adalah ekspresi spontan yang tidak didesain oleh siapa pun," kata Misbakhun, Jumat (8/2).
Sebelumnya sebuah video singkat menyebar secara viral melalui layanan pesan dan media sosial. Dalam video itu sejumlah masyarakat di ibu kota Jawa Timur tersebut meneriakkan nama Jokowi saat menyambut Sandiaga dan rombongan yang melintas menggunakan mobil berpengawal.
Misbakhun menegaskan, TKN tak pernah merekayasa atau mendesain cara masyarakat menyambut duet Prabowo-Sandi. Bahkan, katanya, TKN berkali-kali mengingatkan masyarakat bahwa yang bersaing di pilpres anak-anak terbaik bangsa.
"Karena itu kami selalu mengingatkan agar jangan sampai kontestasi pilpres ini mengganggu suasana kekeluargaan, kerukunan atau bahkan sampai memunculkan ketegangan. Kami memberikan pengertian seperti itu," politisi Golkar itu.
Hanya saja, kata Misbakhun, masyarakat berhak mengekspresikan diri dalam menyambut calon presiden (capres) ataupun cawapres yang tidak sesuai pilihan hati mereka.
"Yang pasti kami mengimbau masyarakat dan pendukung pasangan 01 selalu berlaku tertib, tidak mengintimidasi dan arogan sehingga suasana kemitraan, kekeluargaan, kebangsaan dan bernegara tetap terjaga baik," ungkapnya.
Misbakhun juga mengingatkan kubu Prabowo-Sandi tidak menggoreng penyambutan warga Surabaya itu sebagai bentuk intimidasi. Menurutnya, seiring kian dekatnya pelaksanaan pilpres maka semua pihak harus menjaga suasana kondusif.
"Karena kalau sampai terjadi gesekan di akar rumput, itu akan mencederai pilpres kita. Pemilu makin dekat, masyarakat juga harus diajak menciptakan suasana kondusif," ujarnya.
Dia menambahkan, masyarakat harus diajak memilih berdasar akal sehat. Terlebih, katanya, masyarakat tentu bisa menilai dan membedakan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang tengah bersaing.
"Publik tentu bisa menilai siapa capres yang bekerja untuk rakyat dan masyarakat merasakan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Jadi saya harapkan soal penyambutan itu tidak digiring seolah-olah sebagai intimidasi, cercaan dan hinaan yang direkayasa," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sandiaga mengaku sangat menghormati Prabowo dan Anies.
Baca SelengkapnyaTKN menilai sulit mencari sosok yang sepadan untuk menggantikan Prabowo menjadi Menhan
Baca SelengkapnyaAgus menyampaikan ucapan terimakasih atas dukungan yang disampaikan para relawan kepada Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
TKN Prabowo-Gibran menyayangkan Ganjar dan Anies berusaha menyerang Prabowo ketimbang menyampaikan gagasan soal pertahanan
Baca SelengkapnyaKeduanya mencontohkan bahwa setelah berkontestasi harus siap bersatu dalam rangka membangun bangsa bersama.
Baca SelengkapnyaDukungan dari generasi muda akan mempermulus langkah Prabowo Gibran menang satu putaran.
Baca SelengkapnyaUsulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaPrabowo menuturkan, Indonesia dalam keadaan yang sangat memungkinkan untuk bangkit menjadi negara hebat.
Baca Selengkapnya"Semakin mereka ngejek saya semakin rakyat cinta sama saya. Saya sangat terharu lihat anak-anak Indonesia," kata Prabowo
Baca Selengkapnya