Timses Jokowi siap bantu Sandi polisikan Situs Skandal Sandiaga
Merdeka.com - Sebuah situs berisi skandal diduga calon Wakil Presiden Sandiaga Uno, mendadak muncul di dunia maya. Laman itu memuat informasi yang menyudutkan calon wakil presiden pasangan Prabowo Subianto tersebut.
Terkait hal itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, mengatakan, mengingatkan untuk segera melaporkan ke pihak Kepolisian. Dia menuturkan, jika kubu sebelah tak ada waktu, pihaknya akan membantu.
"Terkait dengan web atau situs yang muncul, saya kira negara ini negara hukum, silakan dilaporkan ke polisi, kalau tidak punya waktu dan tenaga saya juga siap melaporkan ke polisi," ucap Karding di Posko Cemara, Jakarta, Selasa (25/9).
Dia menegaskan, untuk segera melaporkan. Agar tidak ada narasi dikaitkan dengan kubu Jokowi-Ma'ruf akan munculnya situs tersebut.
"Dilaporkan aja, supaya tidak terjadi narasi seakan-akan dari sini. Enggak ada itu (dikeluarkan pihaknya)," jelas Karding.
Pihaknya pun mendorong agar ini dibuka secara terang. Sehingga ketahuan siapa dalangnya.
"Kami mendorong ini dibuka terang-terang, disampaikan ke penegak hukum agar diproses, supaya ketahuan siapa sesungguhnya yang membuat situs itu," katanya.
Reporter: Putu MertaSumber : Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi sebelumnya mengatakan seorang presiden dan wakil presiden diperbolehkan berkampanye sesuai undang-undang.
Baca SelengkapnyaUsulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini kali pertama Jokowi menggelar sidang kabinet paripurna usai pemungutan suara Pilpres 2024 pada 14 Februari lalu
Baca SelengkapnyaJokowi meminta pihak yang menemukan kecurangan untuk melaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Baca SelengkapnyaJokowi memiliki hak individu untuk mendukung paslon manapun.
Baca SelengkapnyaJokowi ingin para santri dan pelajar menggunakan hak pilihnya dengan baik.
Baca SelengkapnyaSaksi dari Bawaslu, Nur Kholiq mengklaim tidak menemukan pelanggaran Pemilu saat Jokowi bagi-bagi bansos di Jateng.
Baca Selengkapnya