Tim Ahok-Djarot: Agama & tempat ibadah sejatinya steril politisasi
Merdeka.com - Juri Bicara Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Gunawan Hidayat menegaskan pihaknya sangat menghormati kebebasan berpendapat setiap warga negara dalam rangka melahirkan demokrasi yang berkualitas. Dia mengimbau, sebaiknya agama dan tempat ibadah tak dipolitisasi.
"Agama dan tempat ibadah sejatinya steril dari upaya politisasi, karena watak agama yang suci, luhur, dan agung," ujar Gunawan di Jakarta, Rabu (5/4).
Gunawan menuturkan, pasangan nomor dua ini punya tanggung jawab menjaga suasana kehidupan yang Islami, damai dan harmonis pada masa Pilgub. Tidak perlu ada provokasi dan intimidasi terhadap siapapun.
"Kami berharap setiap warga dapat memilih secara rasional dan bertanggung jawab tanpa ada ada tekanan dan intervensi dari siapapun," tutur dia.
Islam, lanjut Gunawan, telah menjadi bagian penting dalam pembentukan Indonesia. Sejarah umat Islam Indonesia, khususnya NU dan Muhammadiyah adalah sejarah yang turut serta mendukung pemerintahan yang sah dalam menyelesaikan agenda-agenda pembangunan dan kerakyatan.
"Mari kembali ke Pancasila sebagai titik-temu dari berbagai kebhinnekaan agama, suku, ras, dan bahasa," kata dia.
Dalam prosesnya, kata Gunawan, Ahok-Djarot terus berkontribusi untuk peningkatan kualitas keislaman warga Jakarta. Seperti membangun masjid-masjid raya dan masjid di rusun. Contohnya, pembangunan Masjid Fatahillah di Balaikota. Masjid Hasyim Asy’ari di Daan Mogot. Nama masjid itu sebagai penghargaan untuk mengenang jasa Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari sebagai peletak paham Ahlussunnah wal Jamaah yang memperkuat solidaritas kebangsaan.
Dalam waktu dekat, Ahok-Djarot juga akan membangun Masjid Raya di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, dan akan memberi nama Masjid KH. Ahmad Dahlan untuk mengenang jasa KH Ahmad Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah sebagah wadah Islam yang berkemajuan, dan Masjid Haji Cjokroaminoto sebagai guru para tokoh bangsa dan peletak wawasan Islam yang mewujudkan keadialan sosial.
"Ketiga masjid ini akan menjadi pusat Tahfidzul Quran (hafalan Alquran) dan pusat Fahmul Quran (pemahaman Alquran)," tutup dia.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Istana Kutip Pernyataan Ganjar: Jangan Sampai Menganggap Lawan Politik Itu Sebagai Musuh
Ari lantas mengutip pernyataan Ganjar agar persatuan Indonesia harus terus dibangun melalui kedewasaan berdemokrasi dan berpolitik.
Baca SelengkapnyaJokowi Titip Salam untuk Cak Imin, PKB Yakin Bukan Godaan Terkait Hak Angket
Kata Huda, anggota fraksi PKB sudah ada beberapa yang menandatangi hak angket.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Titip Salam Buat Cak Imin, Budi Arie Singgung Upaya Membangun Persatuan
Jokowi menitip salam untuk Cak Imin, melalui dua menteri dari PKB
Baca SelengkapnyaJokowi Bertemu Kepala Desa di Istana, Ganjar: Kalau Ada Pengarahan Politik, Mulai Tidak Fair
Ganjar Pranowo tak mempersoalkan pertemuan Jokowi dan kepala desa sepanjang pertemuan tidak bertujuan untuk mengarahkan dukungan
Baca SelengkapnyaGibran Jawab Isu Dirinya dan Jokowi Bergabung ke Golkar
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.
Baca SelengkapnyaJokowi Kumpulkan Kepala Desa di Istana, Ini yang Dibahas
Jokowi mengumpulkan Aliansi Lintas Asosiasi Kepala Desa di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (29/12).
Baca SelengkapnyaIstana Jawab Keanggotaan Jokowi di PDIP Usai Maruarar Mundur: Jangan Dihubung-hubungkan dengan Presiden
Maruarar Sirait mengatakan langkah politiknya mengikuti Joko Widodo
Baca SelengkapnyaJokowi Lantik Mantan Ajudannya Marsdya Tonny Harjono jadi Kasau Hari Ini
Tonny menggantikan posisi Marsekal Fadjar Prasetyo yang akan memasuki masa pensiun pada 9 April 2024.
Baca Selengkapnya