Survei Initiative Institute: Jokowi Unggul di Jatim
Merdeka.com - Selain menjadi barometer politik nasional, Jawa Timur juga dinilai akan menjadi penentu Pilpres 2019. Maka, bakal dipastikan kalau provinsi dengan jumlah penduduk yang mencapai 42.030.633 jiwa hasil sensus 2017 ini akan menjadi arena pertempuran sengit bagi para kandidat.
Sebab, kata CEO The Initiative Institute, Airlangga Pribadi Kusman, berkaca dari Pilpres 2014 lalu, hasil perolehan suara dua kandidat yang bertarung: Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa (Prabowo-Hatta), selisihnya sangat tipis antara di Jawa Timur dengan nasional.
Dan pada Pilpres 2019 nanti, kedua Capres ini akan kembali bertarung untuk kali kedua. Hanya saja, Jokowi kali ini berpasangan dengan KH Ma’ruf Amin, sedangkan Prabowo bersama Sandiaga Salahuddin Uno. Keduanya, dipastikan akan habis-habisan bertarung di Jawa Timur.
"Parameternya, bahwa kalau kita melihat, misalnya pada Pilpres 2014 kemarin, itu suara Pilpres di Jatim, itu selisihnya tipis sekali dengan nasional," kata Airlangga Pribadi Kusman di Surabaya saat menggelar rilis hasil survei lembaganya terkait Pilpres 2019, Senin (17/12).
Di Jawa Timur, saat Pilpres 2014 lalu, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) memperoleh suara 53,31 persen (11.66.313) dari total suara sah mencapai 21.946.401 suara. Sedangkan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa (Prabowo-Hatta) memperoleh suara 46,68 persen atau 10.277.088 suara.
Di level nasional, Jokowi-JK menang 53,15 persen suara, sedangkan Prabowo-Hatta mengemas 46,85 persen suara. "Jadi misalnya, Pak Jokowi menang 53 persen, Pak Prabow 46 persen di level Jatim, demikian juga yang berlangsung di level nasional," paparnya.
Meski begitu, Angga sapaan akrab Airlangga Pribadi mengatakan, dinamika politik masih akan terus berkembang. "Nanti kita bisa melihat, bahwa kemungkinan tidak terlalu krisis seperti 2014," katanya lagi.
"Karena dinamika-dinamika di provinsi lain, itu tentu akan berubah. Tapi bahwa kemenangan dalam Pilpres di Jatim menentukan pada Pilpres nasional, saya pikir masih bisa terjadi," tandasnya.
Jokowi Masih Kalah di Madura
Sementara itu, hasil survei Pilpres 2019 periode 10-18 Oktober 2018 yang dipaparkan Peneliti The Initiative Institute, Hari Fitrianto, menunjukkan bahwa Jokowi masih tetap kalah telak dari Prabowo di Pulau Madura, seperti halnya Pilpres 2014 silam.
"Elektabilitas Jokowi-Ma’ruf di Pulau Madura hanya 20,5 persen, sedangkan Prabowo-Sandi, mencapai 43,0 persen. Sementara yang masih ragu-ragu 36,5 persen," terang Hari.
Namun, untuk wilayah Pandalungan, Arek, dan Mataraman, kata Hari, Jokowi-Ma’ruf masih tetap unggul jauh di atas Prabowo-Sandi. Meski yang belum menentukan pilihan dari total keseluruhan responden, mencapai 21.1 persen.
Dari total 5.500 jumlah responden yang tersebar di 565 desa, 375 kecamatan di 38 kabupaten/kota se Jawa Timur, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf mencapai 57,7 persen dan Prabowo-Sandi 19,7 persen. "Di wilayah Arek, Pandalungan, dan Mataraman, Jokowi-Ma’ruf masih tetap unggul," katanya.
Untuk popularitas, Jokowi-Ma’ruf 96,8 persen dengan liketabilitas mencapai 89,7 persen. Sedangkan Prabowo-Sandi, popularitasnya mencapai 92,3 persen dengan liketabilitas di posisi 68,2 persen.
Sekadar informasi, di rilis hasil survei yang menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error (MoE) sekitar 1,32 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen ini, juga dihadiri dua tokoh pendukung Jokowi-Ma’ruf.
Dua tokoh itu adalah Gubernur Jawa Timur terpilih sekaligus inisiator Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN), Khofifah Indar Parawansa sebagai narasumber dan anggota DPR RI dari Partai Golkar, M Misbakhun.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei Pilpres Terbaru Indikator: 38,8% Anggota Aktif NU di Jatim Dukung Capres Pilihan Jokowi
Survei Indikator merilis Warga Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur cenderung mendukung Capres-Cawapres pilihan Jokowi.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA: Tingkat Kepuasan ke Presiden Jokowi Capai 80,8 Persen, Prabowo-Gibran Kecipratan Suara
Survei LSI Denny JA yang mengusung tema "Di Ambang Pilpres Satu Putaran Saja" ini dilakukan pada periode 16-26 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Bertemu Prabowo-Gibran Semalam, Ucapkan Selamat Menang Pilpres 2024
Jokowi bertemu dengan Prabowo dan putra sulungnya pada Rabu malam (14/2).
Baca SelengkapnyaBicara Aturan Pemilu, PDIP Singgung Keanggotan Parpol Jokowi jika Ingin Turun Gunung Kampanye Pilpres
Keanggotaan partai politik Jokowi dipertanyakan setelah menyebut presiden boleh kampanye dan berpihak pada pasangan calon tertentu di pemilu.
Baca SelengkapnyaIstana Jawab Keanggotaan Jokowi di PDIP Usai Maruarar Mundur: Jangan Dihubung-hubungkan dengan Presiden
Maruarar Sirait mengatakan langkah politiknya mengikuti Joko Widodo
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Boleh Kampanye, Perludem Minta Publik Awasi Setiap Aktivitas Presiden
Menurutnya, dengan pernyataan itu bisa menjadi penentu dari segala pernyataan Jokowi yang seolah netral.
Baca SelengkapnyaJokowi Bertemu Surya Paloh, PAN: Pilpres Sudah Selesai Saatnya Duduk Bersama
Saleh menyebut adanya silaturahmi seperti itu, akan mengurangi ketegangan antar pendukung.
Baca SelengkapnyaPenjelasan Istana soal Presiden Jokowi Rutin Bertemu dengan Ketum Parpol dan Tokoh
Sekitar awal Januari, Jokowi mengajak Prabowo yang juga Ketua Umum Gerindra makan malam di sebuah restoran di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Baca Selengkapnya