Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sasar pemilih milenial, Golkar deklarasi relawan Gojo menangkan Jokowi

Sasar pemilih milenial, Golkar deklarasi relawan Gojo menangkan Jokowi golkar deklarasi relawan Gojo. ©2018 Merdeka.com/hari ariyanti

Merdeka.com - Partai Golkar mengusung Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilpres 2019 mendatang. Sebagai salah satu upaya memenangkan kembali Presiden ketujuh RI itu, Golkar menggandeng para milenial atau anak-anak muda.

Pada Jumat (16/3), Golkar meluncurkan Relawan Gojo (Golkar-Jokowi) yang partisipannya berasal dari kalangan muda. Plt Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta, Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan tulang punggung Gojo adalah kader-kader muda atau milenial.

"Kita berikan kepercayaan kepada kader-kader muda kita untuk merumuskan kegiatan-kegiatan kampanye yang tentunya sesuai dengan jiwa anak muda. Sehingga Gojo nanti ketika masuk ke tengah-tengah masyarakat tidak ada lagi sekat-sekat yang selama ini Partai Golkar dianggap sebagai yang relatif tidak bisa menerima anak muda," jelasnya usai peresmian Relawan Gojo di Kantor DPD Partai Golkar DKI Jakarta, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.

Agus mengatakan, pihaknya memang sengaja melibatkan anak-anak muda sebagai garis depan Relawan Gojo. "Itulah kenapa kita bernuansa modern. Bernuansa anak muda dan milenial," ujarnya.

Pelaksanaan Pemilu Legislatif dan Pilpres yang bersamaan membuat pihaknya merumuskan strategi pemenangan baru dan berbeda dibanding Pemilu 2014. Relawan Gojo adalah salah satunya sebagai terobosan baru. Dengan demikian target memenangkan Jokowi sebagai Presiden bisa tercapai. Termasuk menjadikan Golkar sebagai partai pemenang Pemilu.

"Ini salah satu bentuk terobosan Partai Golkar. Gojo ini bukan merupakan organ dari Partai Golkar. Inisiasinya datang dari DPP memang. Tapi itu didorong oleh semangat atau keterpanggilan dari kader-kader Partai Golkar," jelasnya.

Nantinya para relawan ini akan turun ke kantong-kantong masyarakat. Akhir pekan ini mereka juga akan melaksanakan kegiatan di dua tempat di Jakarta. Kegiatan akan berlanjut dalam pekan-pekan ke depan.

Agus menjelaskan, Relawan Gojo akan berjalan sendiri tanpa berkoordinasi dengan relawan Jokowi lainnya. "Kita adalah satu relawan sendiri. Kalau misalnya nanti ada kegiatan-kegiatan kerjasama dengan relawan-relawan Jokowi yang lain, saya kira kita lakukan saja selama tujuannya sama memenangkan Jokowi," jelasnya.

Sementara itu, Koordinator Nasional Relawan Gojo, Rizal Mallarangeng menyampaikan jumlah Relawan Gojo cukup banyak. Namun ia tak menyebut jumlah detailnya.

"Di lapangan sudah sangat banyak. Tapi kita jangan dulu berpikir harus ribuan karena ini baru awal," ujarnya.

DKI Jakarta merupakan daerah awal untuk membangun jaringan. Selanjutnya akan menyasar ke daerah-daerah lain sehingga terbentuk jaringan nasional.

Politisi Golkar, Ace Hasan Syadzili menyampaikan Relawan Gojo akan bergerak pelan. Terpenting semangat para relawan adalah sukarelawan dan tidak dimobilisasi.

"Lebih pada inisiatif-inisiatif yang dilakukan oleh setiap kader Golkar untuk mensosialisasikan Jokowi di akar rumput. Kita tidak ingin hanya sekadar bicara, tapi melaksanakan aktivitas-aktivitas yang memang kongkret," jelasnya.

Dia juga ingin keberadaan para relawan bersifat edukasi dan keberadaan mereka bisa menjadi bagian pendidikan politik bagi warga. "Yang lebih penting lagi politik buat kita sebetulnya adalah kegembiraaan," ujarnya.

Pelibatan anak muda juga sebagai pendidikan politik bagi generasi milenial agar mereka ikut terlibat dalam politik. "Ini bagian dari proses membangun peradaban politik Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi dengan melibatkan anak-anak muda," pungkasnya.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Isu Jokowi Merapat ke Golkar, Waketum: Kami Senang Semoga Bergabung Beneran

Isu Jokowi Merapat ke Golkar, Waketum: Kami Senang Semoga Bergabung Beneran

Golkar akan menanti bagaimana langkah yang akan diambil Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Pakai Dasi Kuning, Jokowi Akui Nyaman dengan Golkar

Pakai Dasi Kuning, Jokowi Akui Nyaman dengan Golkar

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku merasa nyaman dengan Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Jokowi Diisukan Masuk Golkar, Airlangga: Bagus-Bagus Saja, Beliau Tokoh Nasional

Jokowi Diisukan Masuk Golkar, Airlangga: Bagus-Bagus Saja, Beliau Tokoh Nasional

Menurut dia, Presiden Jokowi merupakan tokoh nasional.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gibran Jawab Isu Dirinya dan Jokowi Bergabung ke Golkar

Gibran Jawab Isu Dirinya dan Jokowi Bergabung ke Golkar

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.

Baca Selengkapnya
Reaksi Airlangga Hartarto Dengar Isu Jokowi dan Gibran Kandidat Ketum Golkar

Reaksi Airlangga Hartarto Dengar Isu Jokowi dan Gibran Kandidat Ketum Golkar

Airlangga menanggapi muncul nama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Agus Gumiwang, hingga Bahlil Lahadalia jadi calon Ketum Golkar.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa

Jokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa

Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Dasi Kuning Jokowi, Ravindra Airlangga: Menunjukkan Kenyamanan dengan Filosofi Golkar

Dasi Kuning Jokowi, Ravindra Airlangga: Menunjukkan Kenyamanan dengan Filosofi Golkar

Belakangan ini Presiden Jokowi sering dikaitkan dengan Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Airlangga: Pak Jokowi Nyaman dengan Golkar

Airlangga: Pak Jokowi Nyaman dengan Golkar

Sebelumnya Jokowi blak-blakan menyebut presiden dan menteri boleh berkampanye, berpihak dalam Pemilu

Baca Selengkapnya
Gerakan Petisi 100 Pemakzulan Presiden Jokowi Inkonstitusional, Ini Alasannya

Gerakan Petisi 100 Pemakzulan Presiden Jokowi Inkonstitusional, Ini Alasannya

Tidak cukup waktu untuk melakukan pemakzulan Jokowi sebelum Pilpres 2024 diselenggarakan.

Baca Selengkapnya