Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rumor Budi Waseso Masuk Bursa Calon Ketum PPP Dinilai Tak Rasional

Rumor Budi Waseso Masuk Bursa Calon Ketum PPP Dinilai Tak Rasional Direktur Perum BULOG Budi Waseso. ©2019 Merdeka.com/Anggun P Situmorang

Merdeka.com - Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso dirumorkan bakal meramaikan bursa calon Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Isu tersebut langsung mendapatkan penolakan dari kader muda PPP.

Kader muda PPP, Usni Hasanudin mengaku tidak setuju apabila nama mantan Kabareskrim Polri itu masuk sebagai bursa calon Ketua Umum PPP saat digelarnya Muktamar.

"Kami tidak setuju Buwas jadi calon Ketua Umum PPP. Enggak rasional," kata Usni kepada wartawan, Kamis (18/7).

Menurutnya, Buwas secara aturan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PPP tidak memenuhi syarat untuk menjadi calon ketua umum. Sebab, calon ketua umum itu diatur AD/ART minimal menjadi pengurus satu periode sebelumnya.

"Darimana rasionalnya Buwas dicalonkan jadi Ketua Umum PPP? Secara aturan AD/ART tidak dapat, kemudian dari basis juga tidak dapat," ujarnya.

Dia menjelaskan sosok yang ideal menjadi calon Ketua Umum PPP tidak harus dari luar. Sebab, kata dia, jika dari luar berpotensi memicu gesekan di internal. Selain itu, PPP juga harus menjalankan prinsip partai sebagai partai kader sehingga mendorong kader sebagai caketum.

"Kalau dari luar atau eksternal partai, ini kan lucu. Untuk apa selama ini berteriak bahwa PPP adalah partai kader, tetapi tidak memiliki kepercayaan diri mendorong kader sendiri," tegas Usni.

Usni menegaskan PPP memiliki basis sosiologis yang jelas, sehingga tidak mungkin mengambil dari luar untuk calon ketua umum. Apalagi, menurutnya, internal PPP juga tidak kekurangan kader.

"Masih banyak yang mumpuni seperti Zainut Tauhid yang kini sebagai Waketum MUI, Ahmad Muqowam yang duduk sebagai Anggota DPD RI, Ahmad Farial serta banyak lagi yang lain. Tapi kenapa harus mengambil dari luar?," ungkapnya.

Dia menyarankan kepada seluruh pengurus PPP agar Muktamar sebagai momentum untuk bersatu. Oleh karenanya, lanjut Usni, calon ketua umum juga harus diperhatikan untuk mencapai tujuan persatuan tersebut demi kejayaan kembali partai.

"Muktamar kali ini harus dijadikan momentum persatuan. Terima atau tidak, PPP itu masih terbelah. Satukan dulu buat Muktamar rekonsiliasi. Kalau kita masih berpikir sah tidak sah, makan sampai kapan pun sulit PPP akan besar," tandasnya.

Buwas menampik isu liar dirinya akan menjadi kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP). "Enggak lah. Saya ini kan bukan orang kader Parpol, bukan," tutur Buwas di Mabes Polri.

Menurut Buwas, dirinya tidak mumpuni masuk partai politik. Untuk itu, dirinya sama sekali tidak terpikir akan terjun ke dunia politik bersama partai.

PPP sendiri bakal menyelenggarakan Mukernas IV pada 19-20 Juli di Hotel Le Dian, Serang, Banten. Salah satu agenda yang akan dibahas adalah mengenai ketua umum partai yang saat ini masih pelaksana tugas (Plt) yang dijabat Soeharso Monoarfa.

(mdk/ray)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Memasuki Tahun Politik, Plt Ketum PPP Ajak Kader Ketuk Pintu Langit Jemput Kemenangan

Memasuki Tahun Politik, Plt Ketum PPP Ajak Kader Ketuk Pintu Langit Jemput Kemenangan

Dia mengajak semua pengurus dan kader bergandengan tangan dan bergerak menyapa masyarakat, raih elektoral secara maksimal, seraya terus mengetuk pintu langit.

Baca Selengkapnya
Namanya Diseret di Sidang Sengketa Pilpres, Budi Waseso Bantah Dicopot dari Dirut Bulog karena Tolak Bansos

Namanya Diseret di Sidang Sengketa Pilpres, Budi Waseso Bantah Dicopot dari Dirut Bulog karena Tolak Bansos

Budi Waseso atau Buwas menanggapi soal namanya disebut dalam Sidang Sengketa Hasil Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya
Bapaknya Pejabat Negara, Pria Ini Kenal Megawati Sejak Usia 5 Tahun Hingga Sukses Jadi Kepala Daerah

Bapaknya Pejabat Negara, Pria Ini Kenal Megawati Sejak Usia 5 Tahun Hingga Sukses Jadi Kepala Daerah

Anak tokoh nasional dianggap 'akrab' dengan Megawati sejak usia 5 tahun sampai sukses menjadi kepala daerah. Siapa sosok yang dimaksud?

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
PPP Siap Bawa Isu Suara Tak Masuk Akal PSI ke Hak Angket DPR

PPP Siap Bawa Isu Suara Tak Masuk Akal PSI ke Hak Angket DPR

"PPP akan meminta hal ini bagian yang termasuk dibongkar seterang-terangnya di hak angket pekan ini!,” kata Romy

Baca Selengkapnya
Anies Sulit Terobos 'Kandang Banteng'?

Anies Sulit Terobos 'Kandang Banteng'?

Menurut Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, ada dua hal yang membuat AMIN tidak melakukan kampanye di Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.

Baca Selengkapnya
Berkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali

Berkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali

Berkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali

Baca Selengkapnya
Ini Daftar Caleg Dapil Banten Lolos Senayan, Ada Nama Dasco hingga Airin

Ini Daftar Caleg Dapil Banten Lolos Senayan, Ada Nama Dasco hingga Airin

Pengumuman hasil rekapitulasi nasional perolehan suara Pilpres dan Pileg 2024, berdasarkan berita acara KPU nomor 218/PL.01.08-BA/05/2024.

Baca Selengkapnya
Sosok Ratna Ani Lestari, Bupati Perempuan Pertama Banyuwangi yang Memutuskan Berhenti dari Dunia Politik

Sosok Ratna Ani Lestari, Bupati Perempuan Pertama Banyuwangi yang Memutuskan Berhenti dari Dunia Politik

Selama menjadi bupati, ia diterjang cobaan besar akibat melanjutkan program bupati pendahulunya yang bermasalah

Baca Selengkapnya