Puan sebut massa PDIP Yogya ingatkan pada Pemilu 1999

merdeka.com Sekitar 1 decade yang lalu

Merdeka.com - Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan Puan Maharani mengatakan penuhnya antusiasme warga untuk ikut dalam kampanye di Lapangan Denggung, Sleman, Yogyakarta membuat dirinya merasakan hal yang pernah terjadi di Pemilu 1999. Di pemilu pertama pasca-reformasi itu, PDI Perjuangan meraih posisi puncak dengan 33 persen suara.

"Saya datang ke Yogyakarta bersama Ibu ketua umum dari bandara sampai ke sini. Sepanjang jalan saya lihat rakyat memadati jalan-jalan untuk mengikuti kampanye PDI Perjuangan. Mengingatkan saya dulu waktu Pemilu 1999," ujar Puan di Sleman, Jogjakarta, Selasa (25/3).

Berita Pemilu 2024 lainnya, bisa dibaca di Liputan6.com

Puan juga yakin massa PDI Perjuangan yang memadati Lapangan Denggung, Sleman ini bukanlah massa-massa bayaran yang banyak dilakukan partai politik lain. Menurut Puan, massa yang hadir saat ini merupakan massa yang cinta terhadap PDI Perjuangan serta berkeinginan untuk memenangkan pemilu dan memajukan Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden.

"Saya berharap dan semoga ini benar bahwa yang hadir di sini anak-anak ideologis Bung Karno. Bukan yang hanya mau kumpul-kumpul karena dipaksa dan dibayar. Saya yakin datang ke sini karena cinta dan nantinya tanggal 9 April mau bantu PDI Perjuangan untuk menang," kata dia.

Menurut Puan, dalam sepuluh tahun terakhir PDI Perjuangan sudah bekerja keras memperjuangkan kepentingan rakyat meski berada di luar pemerintahan. Saat ini, Puan melihat PDI Perjuangan memiliki dan diberikan kesempatan untuk memperjuangkan kepentingan rakyat lebih besar lagi dalam Pemilu 2014.

"Bukan hanya Yogyakarta yang jadi lumbung suara PDI Perjuangan tapi seluruh daerah Indonesia harus bisa menjadi lumbung suara PDIP. Kita buktikan bisa rebut hati rakyat dan menang pada 9 April," pungkas dia.

Kampanye tersebut juga dihadiri Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri , politisi senior Sidarto Danusubroto, Wakil Sekretaris Jenderal Bambang Wuryanto dan Achmad Basarah dan Ketua DPD PDIP DIY Idham Samawi.

(mdk/ren)