Politisi PAN sebut program sertifikasi tanah dipaksakan buat pencitraan Jokowi
Merdeka.com - Politisi PAN Mohammad Hatta menuding program sertifikasi tanah Presiden Joko Widodo hanya program pencitraan untuk pemilu 2019. Sebab, program tersebut berbeda dengan tujuan utama reformasi agraria untuk menyelesaikan ketimpangan kepemilikan tanah bagi masyarakat.
"Saya kira ini proyek yang dipaksakan untuk 2019 untuk pencitraan, bagi kami di Komisi II kurang kegunaannya," ujar anggota komisi II Fraksi PAN ini ketika diskusi DPP PAN bertajuk 'Sertifikasi Tanah: Manipulasi atau Reformasi Agraria?' di kantor DPP PAN, Senopati, Jakarta Selatan, Rabu (21/3).
Hatta mengaku sejak awal Komisi II mengkritisi penggunaan APBN yang dirasa kurang untuk melakukan legislasi pertahanan ini. Sebab, dalam praktiknya, membutuhkan dana besar mulai dari aspek legislasi sampai membayar pengukur tanahnya.
"Kami di Komisi II mengkritisi APBN nya, anggaran yang diberikan kepada BPN tak cukup untuk sertifikasi tanah," kata dia.
Sehingga, menurut Hatta, banyak terjadi kepala desa yang ditangkapi karena melakukan pungutan liar untuk kejar tayang. Dia mengaku banyak aduan terkait masalah sertifikasi di lapangan.
"Masalah di lapangan banyak diadukan di Komisi II. Kepala desa banyak ketangkap pungli untuk kasus sertifikasi tanah. Karena dikejar target dilempar ke Bupati, Bupati ke kepala desa," ucapnya.
Dia menyarankan seharusnya pemerintah melaksanakan pemerataan kepemilikan tanah kepada rakyat. Itulah refomasi agraria yang harus dikedepankan. Hatta yakin Jokowi mampu melobi-lobi para pengusaha pemilik tanah agar bisa dikembalikan ke tangan pemerintah.
"Saya yakin dengan pendekatan yang baik, seorang Jokowi sudah berhasil melakukan itu di kota Solo. Itu bisa melakukan pendekatan secara manusiawi dan meminta kepada pengusaha itu untuk sebagian asetnya untuk dibagikan pada masyarakat. Sehingga angka si miskin dan si kaya itu bisa balance," tukasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berkat Program Jokowi, Wamen Raja Juli Antoni: Sertifikasi Tanah Meningkat Ribuan Persen
Proses sertifikasi tanah era Presiden Jokowi melesat cepat.
Baca SelengkapnyaMenteri ATR/BPN dampingi Presiden Jokowi Bagikan 2.000 Sertifikat PTSL dan Redistribusi Tanah di Cilacap
Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa sertipikat tanah merupakan bukti kepemilikan hak atas tanah.
Baca SelengkapnyaJokowi: Kalau Ikuti Rutinitas, Sertifikat Tanah di Indonesia Baru Selesai 160 Tahun
Jokowi menyimpulkan lambatnya penerbitan sertifikat tanah jadi penyebab banyaknya kasus sengketa tanah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pengusaha Curhat ke Jokowi soal Pilpres 2024 hingga Kesinambungan Program Pemerintah Selanjutnya
Pertemuan itu membahas terkait program pemerintah saat ini supaya bisa dilanjutkan oleh presiden terpilih agar terjadi kesinambungan pembangunan.
Baca Selengkapnya110 Juta Bidang Tanah Terdaftar Era Jokowi, Wamen Raja Juli Antoni: Kita Diberkahi Presiden Gesit
Masyarakat diminta menjaga sertifikat tersebut, sebab surat tersebut menjadi bukti kepemilikan tanah.
Baca SelengkapnyaMomen Hadi Tjahjanto Dampingi Presiden Jokowi Serahkan Hasil PTSL 2023 di Jawa Timur
Pada kesempatan ini Jokowi dan Hadi menyerahkan 4.000 sertifikat tanah kepada warga.
Baca Selengkapnya10 Tahun Pemerintahan Jokowi, Kondisi Masyarakat Adat hingga Buruh Tani Dianggap Memburuk
Khususnya agraria, yang tak mencerminkan pemerintahan Jokowi bekerja untuk melindungi
Baca SelengkapnyaTak Lagi Jadi Presiden, 42 Program Jokowi yang Belum Selesai Bakal Tetap Dilanjutkan
Sebanyak 42 Proyek Strategis Nasional (PSN) Jokowi tetap dilanjutkan meski Oktober tahun ini jabatannya berakhir.
Baca SelengkapnyaPR dari Jokowi untuk Presiden Selanjutnya: Selesaikan 126 Juta Sertifikat Tanah di 2025
"Tahun 2025 mungkin selesai semuanya di Tanah Air. Yang nyelesaikan biar Presiden baru. Kurang sitik, kurang dikit nggih," kata Jokowi.
Baca Selengkapnya