Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PKB: LSM tak perlu takut jika RUU Ormas disahkan

PKB: LSM tak perlu takut jika RUU Ormas disahkan demo tolak ruu ormas. ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Rancangan Undang-Undang (RUU) Ormas hingga kini masih tarik ulur untuk disahkan menjadi undang-undang. Ketua Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Ormas (RUU Ormas) Abdul Malik Haramain meminta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) tak khawatir dengan disahkannya RUU Ormas tersebut.

"RUU Ormas tidak represif, saya jamin tidak represif. Jadi tak perlu takut atau kuatir," kata Malik di Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (20/6).

Menurut Anggota Komisi II DPR ini, RUU Ormas akan memberikan kemudahan bagi siapa saja warga negara Indonesia untuk mendirikan sebuah LSM atau yayasan.

"Bila LSM yang akan didirikan ingin berbadan hukum, silakan mendaftar di Kementerian Hukum dan HAM. Bila tak mau berbadan hukum daftar ke Kementerian Dalam Negeri. Kalau tak mau kedua-duanya, silakan ke camat untuk dapat domisili," kata Malik.

"Ormas asing yang dicemaskan jangan sampai datang dan beraktivitas tak sesuai dengan pembangunan di Indonesia. Harus ada MoU karena untuk mengantisipasi hidden agenda seperti di Aceh, Maluku, Papua. Di NTT, NGO asing lumayan kuat dan disinyalir lepasnya Timtim karena sebuah lembaga berafiliasi dengan asing, ada peran asing. Jadi untuk LSM perlu treatment khusus," lanjutnya.

Politikus PKB itu menambahkan, dalam RUU Ormas itu akan mengatur juga keberadaan yayasan atau LSM asing. RUU Ormas, rencananya akan disahkan pada tanggal 25 Juni 2013 dalam rapat paripurna itu terdiri dari 20 bab dan 88 pasal.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Curhat Anies Banyak yang Bilang Bakal Kalah di MK
VIDEO: Curhat Anies Banyak yang Bilang Bakal Kalah di MK "Semoga Tuhan Bukakan Hati Hakim"

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah resmi menetapkan hasil Pemilu 2024 pada Rabu (20/3) malam

Baca Selengkapnya
MK Bahas Posisi Arsul Sani Tangani Gugatan Pemilu 2024
MK Bahas Posisi Arsul Sani Tangani Gugatan Pemilu 2024

MK bakal menggelar Rapat Permusyawakaratan Hakim untuk membahas posisi Arsul Sani.

Baca Selengkapnya
Perludem Serahkan Revisi Angka Ambang Batas Parlemen ke Pembentuk UU: Harus Ada Hitungan Rasional
Perludem Serahkan Revisi Angka Ambang Batas Parlemen ke Pembentuk UU: Harus Ada Hitungan Rasional

Dengan adanya revisi, diharapkan suara rakyat tidak terbuang sia-sia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ketua Majelis Hakim Dirawat di Rumah Sakit, Sidang Eksepsi Syahrul Yasin Limpo Ditunda
Ketua Majelis Hakim Dirawat di Rumah Sakit, Sidang Eksepsi Syahrul Yasin Limpo Ditunda

Sidang kemudian bakal kembali digulir dengan agenda yang sama pada pekan depan.

Baca Selengkapnya
KLHK Terjunkan Penembak Bius Atasi Konflik Harimau dengan Manusia
KLHK Terjunkan Penembak Bius Atasi Konflik Harimau dengan Manusia

Atasi Konflik Harimau dengan Manusia, KLHK terjunkan penembak bius

Baca Selengkapnya
LKPP Bertekad Sejahterakan UMKK Jateng Lewat e-Katalog
LKPP Bertekad Sejahterakan UMKK Jateng Lewat e-Katalog

Kepala LKPP Hendrar Prihadi menyebut alokasi anggaran pada rencana umum pengadaan barang dan jasa setiap tahunnya mencapai Rp1.200 triliun.

Baca Selengkapnya
Saksi AMIN Temukan Lurah di Riau Minta Data Pemilih 02 untuk Diberikan Bansos, Ini Pengakuannya
Saksi AMIN Temukan Lurah di Riau Minta Data Pemilih 02 untuk Diberikan Bansos, Ini Pengakuannya

Saksi tim hukum Anies-Muhaimin (AMIN) Surya Dharma mengungkap, ada seorang Lurah di Riau yang terlibat dalam upaya pemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Hakim MK Diminta Deklarasi Sikap Bebas Tanpa Tekanan Sebelum Sidangkan Sengketa Pilpres 2024
Hakim MK Diminta Deklarasi Sikap Bebas Tanpa Tekanan Sebelum Sidangkan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK saat ini dinilai belum bisa dibilang aman dari cengkraman nepotisme atau dinasti politik.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Kaji Intimidasi Saat Pemungutan Suara Ulang di Kuala Lumpur
Bawaslu Kaji Intimidasi Saat Pemungutan Suara Ulang di Kuala Lumpur

Bawaslu RI belum berkoordinasi dengan Polri terkait intimidasi yang terjadi di PSU Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya