PKB dan PDIP Dukung Sikap Jokowi Tak Mau Diganggu soal Pemilihan Menteri
Merdeka.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) setuju dengan sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tidak ingin dicampuri soal penunjukan menteri. Menurut PKB, Jokowi ingin menegaskan dalam sistem presidensial yaitu memegang kuasa penuh dalam menentukan para pembantunya.
"Untuk agar tahu, masyarakat bahwa Indonesia menganut presidensial dan sistem itu yang semestinya harus diketahui oleh semua partai termasuk masyarakat. Jadi sistem presidensial itu tidak boleh diganggu dengan koalisi-koalisi sebenarnya," kata Waketum PKB Jazilul Fawaid di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/8).
Dia menambahkan, koalisi yang memenangkan Jokowi juga tidak boleh mengganggu hak prerogatif dan sistem presidensial. Partai hanya boleh memberikan masukan, tapi tak mengganggu kewenangan presiden.
"Itu pesannya dan PKB setuju, memang sistem presidensial ini harus diperkuat, karena kalau tidak seakan-akan presiden nanti bergantung pada bisikan, tekanan, atau apapun, pak presiden menyampaikan kepada publik ini presidensial, wewenang ada di saya," ujarnya.
Terpisah, Politisi PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira setuju dengan sikap Jokowi. Partai hanya cukup memberi masukan soal penunjukan menteri.
"Saya kira memang harus seperti itu lah, betul itu. Memberikan masukan oke, ikut campur engga. Itu hak prerogatif presiden," kata Andreas.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi bercerita, bahwa belakangan ini dirinya kerap ditanyakan siapa nama menteri dalam kabinetnya. Dia pun meminta para pihak sabar sampai waktu pengumuman.
"Tiap hari sekarang ini menuju ke tanggal 20 Oktober, ada saja yang menanyakan kepada saya, yang ditanyakan itu itu saja. Pak, siapa sih nanti menteri menterinya. Setiap ketemu yang ditanyain itu terus," kata Jokowi di saat membuka konferensi hukum tata negara di Istana Negara, Jakarta, Senin (2/8).
"Pak Bapak A masuk gak pak? Nanti ke tempat lain, ibu B masuk gak pak ke kabinet. Yang pertama ya kita sabar, tunggu waktunya pasti akan kita umumkan," sambungnya.
Jokowi menegaskan bahwa soal pemilihan menteri merupakan hak prerogatif presiden. Kepala negara tak ingin ada yang intervensi.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cuma PKS yang Tak Ikut Jokowi
Selain Gerindra, hampir semua partai besar merapat ke Pemerintahan Jokowi seperti PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PPP, dan Demokrat.
Baca SelengkapnyaJokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaJokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan
Jokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PDIP Gaungkan Perubahan, Pertanda Akhir Hubungan dengan Jokowi?
Gaung perubahan menimbulkan pertanyaan, sebab selama ini PDI Perjuangan selalu membawa pesan keberlanjutan yang sering dikaitkan dengan motto Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral
Perludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaPengamat: Statemen Presiden Boleh Memihak dan Berkampanye, Menyesatkan
Sebagai kepala pemerintahan sekaligus sebagai kepala negara, presiden merupakan penyelenggara pemilihan.
Baca SelengkapnyaJelang Pencoblosan, Prabowo: Kami Adalah Penerus Jokowi
Saat berada di dalam kabinet, mantan Danjen Kopassus ini menyatakan Jokowi tidak pernah istirahat.
Baca SelengkapnyaSoal Isu Pemakzulan Jokowi, PDIP Ingatkan Pemimpin Harus Jalankan Amanah Rakyat
PDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.
Baca SelengkapnyaJokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya