Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengarahan Ical, Akbar Tandjung dan Agung Laksono untuk Golkar

Pengarahan Ical, Akbar Tandjung dan Agung Laksono untuk Golkar Rapimnas Golkar. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Politisi Senior Golkar Aburizal Bakrie atau biasa disapa Ical mengatakan Munas tidak hanya ajang memilih ketua umum. Tetapi pemikiran-pemikiran Partai Golkar yang akan menjadi arahan bagi pembangunan Indonesia di masa depan.

"Termasuk di dalamnya pembahasan Visi Negara Kesejahteraan 2045. Saya, Pak Agung Laksono, Pak Andi Mattalatta, Pak Akbar Tandjung, adalah generasi yang telah lewat, tetapi kami masih punya semangat," kata Ical di Rapimnas Partai Golkar, Jakarta, Kamis (14/11).

Ical melanjutkan, kader Golkar harus terus bersatu. Kalau bersatu, Golkar dapat memaksimalkan semua energi yang dimiliki untuk memikirkan kemajuan partai. Sehingga ke depan Golkar tidak akan ada lawan.

"Partai Golkar di tahun 2024, harus bisa mencalonkan presiden atau wakil presiden dari kader Partai sendiri. Kita tabuh gendang kita sendiri. Kita menari di gendang kita sendiri. Satu tekad kita, Golkar menang di 2024," katanya.

Munas ke depan, lanjutnya, harus dipikirkan agar bagaimana beberapa calon yang ada bisa berunding. Sehingga bisa menelurkan musyawarah mufakat.

"Kita kesampingkan ego-ego yang ada. Di situlah, Golkar akan menjadi pemenang. Kita juga harus pertimbangkan agar ada generasi-generasi milenial yang masuk ke dalam kepengurusan Partai Golkar," tuturnya.

"Kita kembalikan Partai Golkar sebagai The Party of Ideas. Kita bangkitkan Golkar dengan ide-ide dan gagasan. Kita gunakan media-media yang ada, baik media konvensional, maupun media sosial. Kami menghargai apa yang diraih di Pemilu 2019 lalu. Ke depan, dalam membangun partai, kita harus berkeliling dan mencari masukan-masukan dari daerah/DPD," imbuhnya.

Akbar Tandjung

Sementara itu, politisi senior Golkar lainnya, Akbar Tandjung mengatakan Munas akan memilih dan menetapkan ketum partai untuk 5 tahun ke depan. Ada proses sesuai ad/art yang mengatur soal ini.

"Catatan saya, jika proses tidak bisa ditempuh dengan musyawarah mufakat, maka terpaksa dilakukan dengan pemungutan suara. Mekanisme itu sudah ada dan diatur dalam ad/art," kata dia.

Saat ini, lanjutnya, Golkar harus mempersiapkan langkah-langkah strategis untuk menghadapi agenda-agenda politik ke depan. Di mana tahun 2020 nanti akan menghadapi pilkada serentak.

"Insyaallah Partai kita akan menjadi pemenang. Pilkada dan agenda-agenda politik tersebut, akan memperlihatkan wajah partai kita kepada publik secara nasional. Partai kita lahir untuk menjaga Pancasila, yang berorientasi karya-kekaryaan untuk pembangunan. Pembangunan yang diselenggarakan bertujuan sebagai pengamanan Pancasila," tuturnya.

Kemudian, kata dia, dalam semangat menyongsong agenda-agenda politik di masa depan, yang terutama perlu melakukan evaluasi sistem kaderisasi. Pokok-pokok pikiran yang nanti dihasilkan oleh Munas, termasuk tema Negara Kesejahteraan, harus dapat diselenggarakan dengan baik.

"Salah satu masukan saya tentang sistem politik pada pemilu 2024 mendatang, adalah penggunaan kembali sistem konvensi. Terakhir, harapan saya agar rapimnas dan Munas dapat berjalan tertib dan lancar," paparnya.

Agung Laksono

Politisi Senior Agung Laksono dalam kesempatan itu juga berharap Munas harus lebih baik. Baginya, tidak hanya memilih ketua, tetapi mampu melahirkan gagasan-gagasan.

"Saya merasa gembira, karena sudah ada kesepakatan soal Munas, yakni tanggal 3-6 Desember di Jakarta. Menjadi tugas SC untuk sebaik-baiknya menyiapkan bahan-bahan materi, bukan hanya menyangkut kepengurusan tetapi juga gagasan-gagasan partai yang dapat digunakan untuk kemajuan bangsa dan negara Indonesia," katanya.

Pengambilan keputusan, kata dia, utamakan musyawarah untuk mufakat. Apalagi Golkar sebagai partai besar.

"Melalui Munas nanti, kita perlu kapitalisasi sebaik-baiknya apa yang kita miliki hari ini dalam menyongsong momentum politik 2024. Tidak ada lagi petahana saat itu. Bahkan saat ini kita memiliki potensi dengan menduduki posisi-posisi strategis, menko, menteri, dan sebagainya, sehingga ini menjadi ajang Partai Golkar menunjukkan eksistensinya," tuturnya.

Selain itu, katanya, Golkar juga perlu mengoptimalkan kader-kader untuk mengisi pos-pos BUMN agar dapat mengabdi demi kepentingan bangsa dan negara.

"Kita adalah keluarga besar, sudah tentu ada perbedaan-perbedaan. Tetapi apapun perbedaannya, semuanya harus menjalankan apa yang nantinya menjadi keputusan bersama," kata dia.

"Formatur terpilih harus bersama-sama merangkul. Hal ini bukan berarti lantas pengurus DPP akan membengkak, namun tetap harus selektif. Kita harus prioritaskan kader-kader terbaik, tokoh-tokoh masyarakat, organisasi sayap, yang semuanya itu akan berperan sebagai vote getter," imbuhnya.

Kemudian terkait sekolah kader yang diusulkan Airlangga, kata dia, perlu diapresiasi. Program kaderisasi yang disusun dengan baik akan memperkuat posisi partai.

Dia melanjutkan, untuk pengurus DPP yang akan datang, pikirkan tentang perbaikan AD/ART. Bentuklah tim khusus AD/ART yang bisa merumuskan tentang perbaikan AD/ART yang lebih baik. Termasuk dengan meminta masukan-masukan dari daerah.

"Dalam pemilihan umum ke depan, kita hindarkan cara-cara yang bertentangan dengan nilai-nilai partai kita. Kita hindarkan politik uang. Kita jaga bersama marwah dan integritas partai kita. Dalam kepengurusan ke depan, saya mengusulkan adanya pembentukan tim: (a) Pembinaan dan Pemantapan Ideologi Pancasila, dan (b) Perubahan Sistem Pemilu. Seperti kita tahu, pemilu yang lalu terlalu rumit dan banyak memakan korban, karena perlu dipikirkan perbaikannya," tutupnya.

(mdk/eko)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Luhut di Depan Airlangga  dan Ical: Jangan Mau Diatur Orang Lain, Golkar yang Ngatur!

Luhut di Depan Airlangga dan Ical: Jangan Mau Diatur Orang Lain, Golkar yang Ngatur!

Luhut meminta kepada para petinggi dan pengurus Partai Golkar jangan menciderai keberhasilan Partai Golkar di Pemilu 2024 ini.

Baca Selengkapnya
Dinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran

Dinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran

Cawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya
Airlangga Minta Senior & Pengurus Golkar Terus Solid: Jangan Mau Dipecah & Dimanfaatkan

Airlangga Minta Senior & Pengurus Golkar Terus Solid: Jangan Mau Dipecah & Dimanfaatkan

"Pasti akan ada yang berusaha memecah belah Golkar tetapi dengan kehadiran di sini, ini dibuktikan bahwa senior partai Golkar bersama kita," kata Airlangga.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tergoda Tawaran Penggandaan Uang dan Suara Berlimpah, Caleg Golkar di Pekalongan Tertipu Rp300 Juta

Tergoda Tawaran Penggandaan Uang dan Suara Berlimpah, Caleg Golkar di Pekalongan Tertipu Rp300 Juta

Polres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Golkar: Parpol yang Usulkan Hak Angket Tak Bakal Kompak

Golkar: Parpol yang Usulkan Hak Angket Tak Bakal Kompak

PKB, Partai NasDem, dan PKS menyatakan mendukung usulan hak angket.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Ridwan Hisjam soal Jokowi Kader Golkar Sejak 1997, Bikin KTA Tak Susah

Blak-blakan Ridwan Hisjam soal Jokowi Kader Golkar Sejak 1997, Bikin KTA Tak Susah

Lazimnya, seorang kader yang tergabung di sebuah partai pastinya memiliki kartu tanda anggota (KTA) untuk memastikan dia adalah kader yang sah.

Baca Selengkapnya
Golkar Ungkap Strategi Bikin Suara Meroket di Pemilu 2024

Golkar Ungkap Strategi Bikin Suara Meroket di Pemilu 2024

Real Count sementara KPU, Golkar meraih 15 persen suara

Baca Selengkapnya
Golkar Tidak Keberatan Jika Ada Partai Baru Bergabung dengan Koalisi Prabowo

Golkar Tidak Keberatan Jika Ada Partai Baru Bergabung dengan Koalisi Prabowo

Kendati demikian, Golkar mengaku tak mengetahui siapa partai politik yang akan bergabung dengan KIM.

Baca Selengkapnya
Loyalis Airlangga Sindir Ridwan Hisjam Karena Bilang Jokowi Kader Golkar Sejak ‘97: Dia Ahli Nujum

Loyalis Airlangga Sindir Ridwan Hisjam Karena Bilang Jokowi Kader Golkar Sejak ‘97: Dia Ahli Nujum

Maman menegaskan Partai Golkar solid mendukung Airlangga Hartarto kembali memimpin Partai Golkar.

Baca Selengkapnya