Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pembahasan RUU Pemilu berlarut, diduga ada transaksi kepentingan

Pembahasan RUU Pemilu berlarut, diduga ada transaksi kepentingan diskusi polemik RUU Pemilu. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Pakar Hukum Tata Negara Margarito Kamis mempertanyakan lamanya penggodokan Rancangan Undang-undang (RUU) Pemilu di DPR. Berdasarkan rencana, RUU Pemilu harusnya selesai pada akhir bulan Mei ini.

"Lucunya sekarang justru pusing juga. Sesuatu yang lima bulan dibahas ternyata sampai sekarang tidak juga selesai malah mutar-mutar di presidential threshold," ungkap Margarito saat mengisi talkshow akhir pekan dengan tema 'RUU Pemilu dan Pertaruhan Demokrasi' di Warung Daun, Jl Cikini Raya 26, Jakarta Pusat, Sabtu (20/5).

Menurut Margarito, lamanya penggodokan RUU Pemilu mencerminkan fenomena kapitalis. Terjadi bisnis kepentingan dalam penggodokan RUU tersebut.

"Ini politik, ini bisnis. Orang-orang (yang menggodok RUU Pemilu) sedang bisnis, transaksi ini," ujarnya.

Pria Kelahiran Ternate, Maluku Utara ini menegaskan partai besar sedang memainkan perannya dalam penggodokan RUU Pemilu. Hal itu terlihat dari tingginya angka Presidential Threshold dalam RUU Pemilu yang ditawarkan partai besar seperti Partai Golkar. Margarito menilai, usulan itu menunjukkan bahwa partai besar menutup ruang gerak bagi partai-partai kecil untuk ikut serta dalam Pemilu 2019.

"Ini melokalisir kepentingan partai-partai besar. Ini real game, teman-teman yang mau minta presidential threshold tinggi ini mengada-ada, bullshit semua. Enggak usahlah, cari argumen lain untuk kematangan demokrasi," tuntasnya.

Untuk diketahui, hingga masa sidang kelima 2016-2017 dimulai, Panitia Khusus (Pansus) RUU Pemilu belum juga menyelesaikan tugasnya. Sebelumnya, RUU Pemilu ditargetkan selesai pada April lalu, kemudian ditunda hingga ditargetkan selesai akhir Mei 2017. Hingga saat ini, belum ada kepastian rampungnya RUU Pemilu tersebut.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemilu 2024 Habiskan Anggaran Rp23,1 Triliun

Pemilu 2024 Habiskan Anggaran Rp23,1 Triliun

Sebanyak Rp21,2 triliun telah digelontorkan untuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu).

Baca Selengkapnya
DPR RI dan Pemerintah Sepakati RUU DKJ Disahkan di Paripurna

DPR RI dan Pemerintah Sepakati RUU DKJ Disahkan di Paripurna

DPR RI dan pemerintah menyepakati Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) dibawa ke Rapat Paripurna untuk disahkan.

Baca Selengkapnya
Anggaran Pemilu 2024 Mencapai Rp71 Triliun dari Kemenkeu, Ini Rinciannya

Anggaran Pemilu 2024 Mencapai Rp71 Triliun dari Kemenkeu, Ini Rinciannya

Rincian anggaran Pemilu 2024 yang diberikan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
KPU Siap Buka-bukaan dengan Komisi II DPR Terkait Dugaan Kecurangan Pemilu

KPU Siap Buka-bukaan dengan Komisi II DPR Terkait Dugaan Kecurangan Pemilu

RDP dengan Komisi II kemungkinan baru akan digelar setelah rekapitulasi perolehan suara Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Susunan Kabinet Prabowo Belum Dibahas, TKN: Jangan Transaksional

Susunan Kabinet Prabowo Belum Dibahas, TKN: Jangan Transaksional

TKN menunggu pengumuman resmi pemenang Pilpres dari KPU pada tanggal 20 Maret 2024

Baca Selengkapnya
DPR Bakal Bahas RUU DKJ Bersama Pemerintah Pekan Depan

DPR Bakal Bahas RUU DKJ Bersama Pemerintah Pekan Depan

Rapat tersebut DPR direncanakan pada tanggal 13 Maret 2024.

Baca Selengkapnya
Pakar Nilai DPD RI Bentuk Pansus Kecurangan Pemilu Tak Memiliki Landasan Hukum, Ini Dalilnya

Pakar Nilai DPD RI Bentuk Pansus Kecurangan Pemilu Tak Memiliki Landasan Hukum, Ini Dalilnya

Rullyandi menilai, persetujuan pembentukan pansus oleh anggota dan pimpinan DPD RI ini pun melanggar UU MD3.

Baca Selengkapnya
Kasus Dugaan Pemalsuan Data Pemilu 2024 di Kuala Lumpur, Tujuh PPLN Dituntut Enam Bulan Penjara dan Denda Rp10 Juta

Kasus Dugaan Pemalsuan Data Pemilu 2024 di Kuala Lumpur, Tujuh PPLN Dituntut Enam Bulan Penjara dan Denda Rp10 Juta

Enam PPPLN tidak dipenjara sementara satu dijebloskan ke rutan.

Baca Selengkapnya
DPR RI Setujui Usulan Pemerintah soal Pilkada Hanya 1 Putaran

DPR RI Setujui Usulan Pemerintah soal Pilkada Hanya 1 Putaran

Ketua Baleg DPR RI, Supratman Andi Agtas menjelaskan pemenang Pilkada tak perlu memperoleh suara 50+1 seperti pada aturan Pilpres.

Baca Selengkapnya