PDIP Sebut Elektabilitas Jokowi 52,4% di Jabar, Kekalahan 2014 Dibayar Lunas
Merdeka.com - Dalam Safari Kebangsaan VII, PDI Perjuangan melihat peluang kemenangan pasangan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin di Jawa Barat. Kekalahan Jokowi di 2014, bisa terbayarkan.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkap elektabilitas Jokowi di tanah Pasundan, mencapai 52,4 persen. Unggul dari lawannya, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Alasannya, kata Hasto, kerja keras relawan dan partai pendukung mengkampanyekan Jokowi. Juga masyarakat diklaim telah sadar bahwa Jokowi selama ini difitnah.
"Bagaimana Jabar sangat islami dan masyarakat akhirnya melihat mana pemimpin yang betul-betul amanah mana pemimpin yang membawa ketegangan politik mana yang membawa kedamaian. Itu kan melihat, mana ada hoaks mana ada fitnah," kata Hasto di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (9/2).
Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf itu juga mengatakan, meski Jokowi kalah di Jabar 2014 silam, tapi perhatian yang diberikan kepada masyarakat besar. Itulah elektabilitas Jokowi apresiasi dari masyarakat.
"Bayangkan 2014 Pak Jokowi kalah saja tetap diberikan perhatian yang sangat besar untuk Jabar," kata Hasto.
Safari Kebangsaan VII ini PDIP bergerilya di Cianjur, Sukabumi, dan Bogor. Wilayah yang diakui Wasekjen PDIP Ahmad Basarah rentan dan masih percaya isu komunis.
Melihat ke belakang, salah satu yang diserang adalah pesantren dan masjid dengan Tabloid Obor Rakyat. Jokowi difitnah sebagai keturunan PKI.
Dalam lawatannya ke Sukabumi, Hasto bertandang ke pondok pesantren Al Fath. Sampai bertemu tokoh agama setempat. Para tokoh agama ini percaya bahwa Jokowi hanya difitnah dan siap tangkal hoaks yang menyerang.
Politik kuliner
Safari politik PDIP selalu terselip wisata kuliner di dalamnya. Kali ini, Hasto bersama rombongan menikmati Mochi. Mereka menyambangi Mochi Kaswari Lampion dimana Mochi dibuat berbagai macam variasi rasa, mulai dari durian sampai Milo.
Hasto pun sampai diminta menulis testimoni tentang mochi yang dicicipinya. Dia pun menyebut panganan tersebut sebagai kekayaan kuliner Nusantara.
"Mochi Kaswari Lampion. Perpaduan cita rasa sempurna, hasil daya cipta, memperkaya kuliner Nusantara, perpaduan berbagai rasa."
"Inilah salah satu kekayaan kuliner Nusantara kita," kata Hasto.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Elektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPDIP mengakui dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan keluarga mempengaruhi kenaikan elektabilitas bacapres Ganjar Pranowo di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSalah satu faktor pendorongnya adalah penampilan Gibran dalam debat cawapres.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ganjar pede hengkangnya ratusan anggota organisasi sayap PDIP pasca Ara mundur tidak berpengaruh terhadap suaranya di Jabar.
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar, hasil setiap lembaga survei yang melakukan jajak pendapat terhadap masyarakat berbeda-beda.
Baca SelengkapnyaHasto menegaskan, Pemilu 2024 belum selesai. Saat ini, proses rekapitulasi suara masih dilakukan secara berjenjang.
Baca SelengkapnyaMenurut Djarot, DPP PDIP menghormati itu. Djarot optimistis PDIP masih memiliki banyak kader yang loyal.
Baca SelengkapnyaWajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya