PDIP Respons SBY soal Menteri Jokowi Ajak Bikin Poros Baru: Bukan Perintah Presiden
PDIP menyebut, jika betul ada menteri Jokowi bermanuver mengajak buat poros baru, maka itu upaya menguntungkan diri sendiri.
PDIP menyebut, jika betul ada menteri Jokowi bermanuver mengajak buat poros baru, maka itu upaya menguntungkan diri sendiri.
PDIP merespons pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bahwa ada menteri yang duduk di kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ma’ruf Amin mengajak partainya untuk membentuk poros baru.
Politikus PDIP, Deddy Yevri Sitorus, meragukan hal itu. Kalaupun benar, kata dia, hal tersebut adalah manuver pribadi, bukan perintah Jokowi.
“Kalau itu benar (ada ajakan membangun poros baru) kami yakin itu manuver pribadi dan bukan atas perintah Presiden. Besar kemungkinan itu bagian dari oligarki dan status quo yang khawatir posisi dan privelege yang mereka miliki hilang,” kata Deddy, kepada wartawan, di Jakarta, Sabtu (2/8).
Sekretaris Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres (TKRPP) PDIP ini juga menyebut, jika rencana itu benar adanya, maka ada yang mencoba mencari keuntungan sendiri.
merdeka.com
Di sisi lain, dia menegaskan bahwa hubungan partainya dengan PPP yang bekerja sama untuk mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres), sudah teruji. Sehingga, dipastikan akan tetap kokoh.
“Kami yakin hubungan dengan PPP tetap kokoh karena sudah sangat panjang dan teruji,” imbuh Deddy.
Sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan ada salah satu menteri aktif yang duduk di kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin mengajak Partai Demokrat untuk membentuk poros koalisi baru.
Koalisi tersebut di antaranya Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKS), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). SBY mengatakan menteri tersebut instensif untuk melakukan lobi kepada Demokrat belakangan ini.
"Kita juga tahu seorang menteri masih aktif dari kabinet Jokowi secara intensif melakukan lobi, termasuk kepada Partai Demokrat dengan mengajak bentuk koalisi baru, koalisi Demokrat, PKS, dan PPP," kata SBY di Puri Cikeas, Jawa Barat, Jumat, 1 September 2023.
Kendati demikian, SBY tidak menyebut siapa menteri yang aktif melobi Demokrat untuk membangun poros koalisi baru tersebut. Namun, dia mengatakan, apa yang dilakukan sang menteri itu sudah diketahui oleh 'Pak Lurah'.
merdeka.com
Lebih lanjut, SBY menduga, berbagai gerakan manuver politik seperti yang terjadi saat ini ada pihak yang menjadi mastermind. Akan tetapi, dia mengaku tidak mengetahui siapa sosok yang menggerakkan ini.
"Katanya ada dalang ada sekongkol untuk eksekusi," kata SBY.
Koalisi itu tak terbentuk karena PDIP keburu mendeklarasikan Ganjar.
Baca SelengkapnyaTidak banyak yang dikatakan Jokowi saat diminta tanggapan terkait rasa sedih PDIP.
Baca SelengkapnyaSBY bertemu Presiden Jokowi membahas terkait politik kebangsaan dan politik kenegaraan.
Baca SelengkapnyaRudy menilai, Jokowi merupakan sosok yang patut untuk memimpin PDIP setelah kepemimpinan Megawati lengser.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut ERP bisa menutup kerugian pembangunan dan operasional MRT
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) merespons usulan dirinya menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menghormati langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjemput paksa Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Baca Selengkapnya