Partai Gelora Yakin Ada Migrasi Pemilih di Pemilu 2024 yang Kecewa dengan Parpol Lama
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta meyakini akan ada migrasi besar-besaran pemilih, dari partai politik yang lama ke parpol baru. Alasannya, karena ada masalah mendasar terkait artikulasi suara rakyat di parlemen.
"Dalam sistem presidensial, meskipun koalisi parpol pemerintah besar, namun seharusnya DPR tidak 'mati'. Itu yang menjadi salah satu alasan mengapa akan ada migrasi besar-besaran pilihan publik di Pemilu 2024," kata Anis Matta, di Jakarta, dilansir Antara, Minggu (1/5).
Dia mengatakan, saat ini masyarakat melihat bahwa partai politik lama memiliki masalah, yaitu tidak bisa membawa solusi dari krisis yang dialami bangsa Indonesia. Menurut dia, hal yang paling buruk saat ini adalah posisi DPR sebagai parlemen sangat lemah, yang di dalamnya terdapat partai politik hasil Pemilu 2019.
"Parlemen kita benar-benar menjadi alat stempel, karena dari berbagai kebijakan yang dihasilkan tanpa adanya perdebatan. Karena itu ada kelemahan dalam produk legislasinya, misalnya UU Omnibus Law yang digugat ke Mahkamah Konstitusi," ujarnya pula.
Selain itu, menurut dia, dalam menyusun UU Ibu Kota Negara (IKN) yang sangat fundamental dan akan berdampak terhadap kehidupan masyarakat, namun prosesnya hampir tidak ada perdebatan di DPR.
Karena itu, dia menilai koalisi parpol pendukung pemerintah yang jumlahnya besar, justru mematikan peran DPR. Padahal dalam sistem presidensial, parlemen tidak harus 'mati' apabila jumlah koalisi banyak.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
DPR berharap agar menciptakan pemilu yang baik adalah tugas bagi para kontestan dan juga penyelenggara pemilu.
Baca SelengkapnyaPada Pemilu 2024 suara PPP hanya mencapai 3,87 persen atau kurang 0,13 persen dari batas ambang parlemen.
Baca SelengkapnyaWaketum Partai Gerindra Habiburokhman mengklaim bahwa hampir 95 persen politisi sudah move on dari Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dia mengajak semua pengurus dan kader bergandengan tangan dan bergerak menyapa masyarakat, raih elektoral secara maksimal, seraya terus mengetuk pintu langit.
Baca SelengkapnyaWacana hak angket untuk mengusut kecurangan Pemilu 2024 masih bergulir.
Baca SelengkapnyaAdanya treshold selama ini menyebabkan antara pilihan rakyat dan calon.
Baca SelengkapnyaMulan Jameela mencalonkan diri sebagai anggota DPR dari Partai Gerindra
Baca SelengkapnyaJangan larut pada perbedaan pandangan politik, karena tujuan pesta demokrasi bukan untuk memecah belah
Baca SelengkapnyaPartai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menolak wacana Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca Selengkapnya