Paloh minta PAN tanya diri sendiri tak diundang pertemuan Sekjen
Merdeka.com - Sembilan Sekjen partai koalisi pendukung pemerintahan yaitu PDI Perjuangan, Partai NasDem, Partai Golkar, Partai Hanura, PPP, PSI, Perindo, PKPI dan PKB bertemu di gedung Sekretariat Negara. Namun, PAN ternyata tidak diundang dalam pertemuan tersebut padahal berada dalam koalisi.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan, harusnya PAN bertanya kepada diri sendiri kenapa tidak diundang.
"Coba tanya PAN, eh mister PAN atau saudara-saudara kita dari PAN kenapa enggak diundang oleh partai koalisi, misalnya kalau itu. Saya juga enggak tahu (alasan tidak diundangnya PAN)," kata Paloh usai pembukaan Rakowil Sumatera Utara di Hotel JW Marriot l, Medan, Selasa (8/5).
Mengenai pandangan PAN kerap berbeda dengan pemerintah, Paloh menghargai model sikap seperti itu. Menurutnya, sah saja kalau memang itu prinsip dasar PAN.
"Yaitu dalam pemahaman kalau itu sebagai uji coba bagaimana memperkenalkan metode pendekatan dan daya approach dari institusi partai politik," tuturnya.
Paloh pun enggan menanggapi desakan PAN keluar dari koalisi Jokowi. Menurutnya, yang paling memahami situasi dalam koalisi yaitu Jokowi sendiri.
"Yang paling tahu itu adalah Presiden sebagai pemimpin pemerintahan yang juga merangkul dan menempatkan koalisi pendukung. Kalau Presiden menganggap itu cocok pantas tepat, kita pahami pasti ada 1 kebijakan, ada 1 pemikiran, ada 1 strategi bahkan mungkin yang dipikirkan bahwa inilah yang paling cocok kebijakan seperti ini," tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengaku tidak mengetahui adanya undangan pertemuan itu. Zulkifli berujar baru saja menghadiri acara Rakernas pengusaha muslimah Indonesia di Cipanas.
Namun, dia menyebut urusan undangan pertemuan menjadi alasan pihak Istana. "Ya kalau undangan kan hak istana. Jadi kalau diundang atau tidak diundang tanya sama mas Pram dong, jangan sama saya," tambahnya.
Ketua MPR RI ini menyatakan tak mempersoalkan jika PAN tidak lagi dianggap sebagai bagian dari koalisi partai pendukung pemerintah. "PAN biasa-biasa saja tuh. Merdeka," ujarnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Istana menjelaskan alasan pemerintah membuka rekrutmen calon aparatur sipil negara (CASN) besar-besaran pada tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh dan Jokowi diketahui menggelar pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2).
Baca SelengkapnyaPemilu 1955 memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia karena hasil pemilu tersebut menjadi dasar pembentukan negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Budi mengaku telah melakukan komunikasi bersama Dirjen Pajak Suryo Utomo terkait rencana pemerintah untuk menaikkan menaikkan PPN menjadi 12 persen pada 2025.
Baca SelengkapnyaMeski memilih menjadi negara netral, Indonesia dihadapkan pada sejumlah ancaman dan tantangan yang perlu diantisipasi dengan bijak.
Baca SelengkapnyaSinyal pertemuan itu juga semakin diperkuat, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman yang menyebut pertemuan itu akan terjadi tidak lama lagi.
Baca SelengkapnyaBesaran dana santunan ini diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan RI No.15 Tahun 2017.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto mengungkapkan, partainya terbuka untuk berkoalisi dengan partainya dalam kontestasi Pilkada.
Baca SelengkapnyaMuhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.
Baca Selengkapnya